Jelang Pelantikan, APDESI Lampung Selatan Akan Gelar Rapat Pemantapan Organisasi

Lampung Selatan – Pengurus DPC APDESI (Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia) Kabupaten Lampung Selatan akan menggelar rapat silaturahmi dan koordinasi untuk memantapkan struktur organisasi menjelang pelantikan pengurus.

Rapat pemantapan ini rencananya akan dilaksanakan pada Jumat, 14 Maret 2025, siang, di Rumah Makan Raja Liwet Kalianda.

Rapat koordinasi ini akan dipimpin langsung oleh Ketua Terpilih DPC APDESI Lampung Selatan, Muhammad Yani, yang didampingi beberapa Wakil Ketua. Selain itu, seluruh calon pengurus yang telah berkomitmen untuk memajukan organisasi ini juga diundang untuk hadir.

“Alhamdulillah, kami sudah selesai menyusun komposisi kepengurusan dan sepakat untuk menggelar Rapat Silaturahmi dan Koordinasi Pengurus menjelang pelantikan DPC APDESI Lampung Selatan periode 2025-2030,” ujar Muhammad Yani.

Rapat ini juga akan diisi dengan buka puasa bersama seluruh jajaran pengurus.

“Rapat pemantapan ini sangat penting untuk mempersiapkan pelantikan Pengurus DPC APDESI Lampung Selatan,” ungkap Muhammad Yani, yang juga Kepala Desa Way Huwi.

Muhammad Yani menegaskan, mengingat pentingnya rapat ini, diharapkan seluruh pengurus yang telah dipilih dan berkomitmen untuk memajukan organisasi APDESI Lampung Selatan dapat hadir.

“Pada rapat pemantapan nanti, kami akan menetapkan jadwal pelantikan dan langsung mengeksekusi program kegiatan,” pungkasnya.

DPK APDESI Lampung Selatan Adakan Rapat Konsolidasi dan Silaturahmi

Lampung Selatan – Dewan Pimpinan Kecamatan (DPK) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Lampung Selatan mengadakan rapat konsolidasi dan silaturahmi yang bertempat di Virgo Beach, Lampung Selatan. Senin, (03/2/25)

Acara yang berlangsung meriah ini dihadiri oleh perwakilan 15 kecamatan dari 17 Kecamatan se-Kabupaten Lampung Selatan.

Rapat ini sekaligus menjadi kesempatan bagi pemerintah desa di wilayah Lampung Selatan untuk saling bersilaturahmi, mempererat hubungan kerja sama, serta meningkatkan komunikasi antar pihak yang terlibat dalam pembangunan desa. Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama antar desa guna mempercepat proses pembangunan di tingkat desa.

Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Yani, selaku Ketua PLT APDESI Lampung Selatan, menyampaikan pentingnya mempererat hubungan antar kecamatan dan memperkuat peran pemerintah desa dalam pembangunan daerah.

“Konsolidasi ini bertujuan untuk menyamakan visi dan misi kita dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Selain itu, acara ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kerjasama antar desa di Kabupaten Lampung Selatan,” ujarnya.

M. Yani menegaskan bahwa kerjasama yang solid antar pemerintah desa sangat penting dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat. Dengan komunikasi yang baik, diharapkan setiap desa dapat saling berbagi pengalaman dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

Rapat konsolidasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang positif bagi APDESI Lampung Selatan dalam memperkuat sinergi antar pemerintah desa dan mendorong peningkatan kualitas kehidupan masyarakat desa di Kabupaten Lampung Selatan.

Way Huwi Salah Satu Desa Mandiri di Lampung Selatan yang Menjadi Sorotan Publik

LAMPUNG SELATAN – Berkembang maju, suatu daerah maupun desa tergantung bagaimana sosok sang pemimimpin dalam mengelola tatanan pemerintahan yang di pimpinnya.

Seperti salah seorang kepala desa di Lampung Selatan, tepatnya desa Way Huwi, Kecamatan Jati Agung, memiliki seorang kepala desa yang terbilang muda dan piawai dalam menata pemerintahan desa. Bagaimana tidak, seorang kepala desa tersebut di masa jabatannya yang baru berjalan belum lebih dari tiga tahun, di periode pertamanya mampu membawa desa Way Huwi dari desa maju menjadi desa mandiri.

Muhammad Yani selaku Kepala Desa Way Huwi memaparkan di hadapan masyarakat saat rapat koordinasi desa (rakordes) pada hari Senin 11/11/2024, di ruang Aula Desa Way Huwi.

” Pada saat pencalonan tentu saya mempunyai visi dan misi. Yang menjadi prioritas saya adalah membenahi tata kelola pemerintahan di desa agar lebih baik,terbukti berkat kerjasama dari semua lapisan dan jajaran pemerintahan desa dan pamong serta parah tokoh, saat ini desa Way Huwi menjadi salah satu desa mandiri di Kabupaten Lampung Selatan.” Ungkapnya.

M. Yani juga menyampaikan bahwa, “Keberhasilan ini bukan semata-mata keberhasilan kepala desa sendiri, namun ini keberhasilan kita bersama. Alhamdulilah dapat kita rasakan saat ini bagaiman kita ketahui seperti apa kondisi dan situasi sebelumnya.” Tambah Yani.

Di hari yang sama, kepala desa juga memberikan satu unit kendaraan ambulan kepada salah satu kaum atau pemuka agama di desa way Huwi, dimana kepala desa berharap kendaraan ambulan tersebut dapat di gunakan untuk membantu masyarakat desa Way Huwi yang membutuhkan, kapanpun waktunya, siang, malam, subuh, atau kapan saja.” Tutupnya. (Susan)

Diduga Alergi Terhadap Wartawan, Ini Jawaban Ketua Apdesi Kecamatan Padang Cermin

PADANG CERMIN – Pergantian Ketua Apdesi di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran yang saat ini di mandatkan kendalinya melalui Misriadi selaku Kades Desa Durian banyak menimbulkan pro dan kontra terhadap beberapa forum maupun wartawan, pasalnya alergi terhadap kemitraan.

Misriadi, Kepala Desa Durian saat di hubungi melalui WhatsAap guna konfirmasi menyikapi pengajuan kerjasama melalui sistem berlangganan publikasi kinerja jurnalis atau kegiatan liputan sangat disayangkan, Misriadi langsung melontarkan jawaban penolakan yang di lontarkan melalui whatshapnya “mohon maaf untuk saya pribadi gk bisa,” jawabnya.

Berdasarkan ketentuan yang dimuat dalam undang yang berkaitan dengan kerjasama publikasi media online adalah:

Undang-undang nomor 40 tahun 1999 tentang pers surat edaran Dewan Pers Nomor 1/SE-DP/1/2014 tentang pelaksanaan undang-undang pers dan standar perusahaan pers, maka setiap perusahaan pers yang bergerak dibidang pemberitaan di sahkan untuk melakukan pengajuan kerjasama melalui publikasi, baik itu pemberitaan ataupun muatan iklan serta advetorial terhadap satker maupun instansi melalui kemitraan.

Diduga juga Misriadi yang mendapat mandat selaku ketua abdesi di kecamatan padang cermin baru seumur jagung tepatnya misriadi sebagai kepala desa di desa durian kabupaten pesawaran, tidak sinkron dengan ketua Apdesi sebelumnya yang dijabat Alamsyah, Kepala Desa Hanau Brak.

Diketahui, Pesawaran terdiri dari sebelas Ketua Apdesi, terdiri dari 148 Kepala Desa, termasuk Desa Durian, Kecamatan Padang Cermin.

Menyikapi peraturan yang mengatur tentang pembinaan dan pengawasan atas pelaksanaan SPK, juga peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika yang mengatur tentang pengembangan kemitraan media, dan seharusnya seorang Kepala Desa mengerti terhadap hal tersebut.

Para Jurnalis di Kabupaten Pesawaran sangat menyayangkan atas kinerja Kepala Desa, Misriadi yang juga selaku Ketua Abdesi Kecamatan Padang Cermin yang baru mengemban amanah masyarakat atas dasar terpilihnya sebagai Kepala Desa sudah banyak konflik atau pro-kontra terhadap banyak wartawan setempat. (Hendra)

 

Beredar Video Seorang Pemuda Asal Teluk Betung Diduga Meminta Sumbangan di Sendang Asri, Kabupaten Lampung Tengah, Ini Penjelasan Kades

LAMPUNG TENGAH – Beredarnya video di media sosial, seorang laki-laki muda yang diduga meminta sumbangan atau bantuan yang mengatasnamakan kepentingan pribadi di desa sendang asri, Kabupaten Lampung Tengah sempat menjadi sorotan publik.

Seorang lelaki muda tersebut di ketahui berinisial AB (40), salah satu warga Kelurahan Teluk Betung, Kota Bandar Lampung.

Terkait viralnya video tersebut, pihak AB dan keluarga merasa sangat keberatan karena wajah dari AB tidak di blur, sehingga menimbulkan beban sosial bagi AB beserta keluarga. Dan keluarga berharap adanya klarifikasi dari Kepala Desa Sendang Asri.

Dede S. Ardi selaku Kepala Desa menerangkan melalui klarifikasinya pada awak media, rabu 06/11/2024, saat di temui di Kantor Desa Sendang Asri, Kabupaten Lampung Tengah yang secara bersamaan hadir Firmansyah selaku kakak kandung (keluarga) dari AB.

Dede menceritakan kronologi terjadinya peristiwa tersebut, “Pada hari senin siang tanggal 4/11/2024, saya mendapatkan laporan dari warga, bahwa ada seseorang yang meminta-minta. Kemudian saya memerintahkan petugas desa (linmas) untuk membawa orang tersebut ke kantor desa,” ucapnya.*

“Sesampainya di kantor desa, saya menanyakan identitasnya, karena saya selaku kepala desa merasa khawatir tentang keamanan di desa, karena orang ini bukan warga dari daerah kami. Maka saya tidak memperkenankan orang tersebut berada di desa kami, ” urai dede.

Masih kata dede, “Terkait video, saya tidak bermaksud memviralkan, merendahkan, melecehkan AB ataupun keluarga, dan saya pun tidak sama sekali menyebut keluarga dari AB, video tersebut saya buat bertujuan untuk masyarakat saya sendiri agar lebih waspada, ” jelas Dede.

“Dalam hal ini, saya selaku kepala desa sendang asri dan atas nama pribadi memohon maaf apabila perihal terjadinya peristiwa tersebut menimbulkan rasa kurang nyaman untuk AB dan keluarga.” Pungkasnya.

Di tempat yang sama Firmansyah selaku keluarga dari AB menerima permohonan maaf dari Dede (Kades). Demikian pula Firmansyah menyampaikan, “Saya juga menyampaikan permohonan maaf apabila peristiwa ini sudah menimbulkan kegaduhan, khususnya di desa sendang asri,” Tutup Firman. (asep)

Deklarasi Pilkada Damai yang Dilaksanakan Bawaslu di warnai Aksi Puluhan Kades Berebut Amplop

Lampung Utara – Ada Hal tak biasa yang terjadi saat giat deklarasi pilkada damai Yang dilaksanakan Bawaslu di Kabupaten Lampung Utara. Para peserta yang Mayoritas berasal dari Kepaladesa & Aparatur desa itu berebut amplop, tepatnya disosialisasi dan ikrar netralitas pada pilkada serentak tahun 2024 di aula Tapis Sekdakab Lampung Utara, Kamis, 26 September 2024. Yang diikuti oleh 246 desa/ kelurahan dan perwakilannya itu.

Berdasarkan pantauan di lapangan, aparat desa tampak berebut. Hanya untuk mendapatkan uang transportasi, yang diberikan kepada kepala desa atau perwakilan datang dalam kegiatan itu.

Pemandangan itu, tidak beda seperti warga mengantri sembako, demi mendapat uang senilai Rp150 ribu dari panitia penyelenggara. Yang didominasi oleh staf, dari Bawaslu Kabupaten Lampung Utara tersebut.

Tidak nampak keteraturan, meski dalam kegiatan dilaksanakan untuk mengedepankan sikap kades/ lurah dalam pelaksanaan pilkada serentak tahun 2024. Yang netral, berintegritas dan sikap – sikap kebaikkan lainnya diatur dalam peraturan perundang – undangan yang ada.

Mereka diharuskan mengikuti mekanisme, maupun proses yang ada didalam peraturan perundang – undangan yang ada. Khususnya dalam undang – undang desa, tidak hanya fokus kepala desa melainkan juga mengikat kepada aparat dibawahnya.

Sehingga masyarakat mempertanyakan kredibilitas, dari aparat desa/ kelurahan di Kabupaten Lampung Utara. Sebab, bukan tanpa alasan, hanya untuk mendapatkan uang tidak lebih Rp200 ribu harus mengorbankan etika dan integritas-nya.

“Itu yang kami pertanyakan, kok sebegitu-nya mereka (oknum) pamong desa berebut uang akomodasi dari Bawaslu. Padahal kan pejabat publik, apa itu yang mesti dikedepankan. Bagaimana kalau kedepan ada “Serangan Fajar” menghantam desa mereka. Apakah tidak berpaling ke salah satu Paslon, seperti diutarakan Bawaslu Lampung dalam sosialisasi tersebut,” ujar salah seorang warga disana, Aris.

Meski, kegiatan yang dilaksanakan oleh Bawaslu Provinsi Lampung itu mengkampanyekan tentang integritas. Tidak hanya pamong, melainkan juga aparat dibawahnya.

“Kepala desa jangan banyak gerakan, jangankan dia bergerak dengan kedipan mata saja bisa mengarahkan warganya. Sebab, bukan kades adalah jabatan publik yang dipilih langsung oleh masyarakat,” ujar Komisioner Bawaslu Lampung, Suheri dalam sambutannya.

Sehingga, tidak beleebihan bila itu menjadi pedoman pada pelaksanaan pilkada. Khususnya saat masa krusial, seperti saat ini kampanye terbuka. Yang dimulai dua hari lalu, sampai dengan tanggal 26 November 2024, atau H-1 pencoblosan.

“Saya rela datang jauh – jauh, karena Lampung Utara tanah kelahiran dan tempat dibesarkan. Padahal ada undangan juga ke Tubaba, tapi lebih memilih kesini. Saya mohon, tidak sampai sujud – sujud jauhilah gerakan – gerakan mengarah kepada salah satu calon,” Paparnya

Sementara Salah satu kepala desa yang tidak ingin di sebutkan Namanya ketika di konfirmasi media ini perihal pembagian Uang transfortasi Yang Berebut nampak seperti pembagian sembako diri nya tidak mengetahui dan sempat bingung.

“Iya bener bang dapet Rp. 150.000 untuk uang transportasi, gak tau juga kenapa bisa sampai rebutan gitu saya aja sempat menghindar nunggu sepi dulu. Ujarnya. (Rizky)

Dalam Rangka Siger Berbagi, Selain Silaturahmi, Riana Sari Arinal juga Kunjungi Keponakannya, Kades Way Huwi

Lampung Selatan – Masyarakat Desa Way Huwi mendapatkan kunjungan Ibu Gubernur Lampung, Riana Sari Arinal beserta…

Karna Ini Akhirnya BPD Desa Kubu Batu Surati Kejari Pesawaran

LAMPUNG7COM – Pesawaran | Laporan masyarakat desa Kubu Batu belum mendapatkan kepastian dari APH yakni Kejaksaan…

Seorang Kades di Lamsel Terlihat Asyik Main Judi Koprok dengan Masyarakat

LAMPUNG7COM | Perjudian merupakan perbuatan yang bertentangan dengan norma agama, moral, maupun hukum di Indonesia. Praktik…

Opini: Dimanakah Peran BPD Dalam Menjalankan Pengawasan Alokasi Dana Desa

Ratusan triliun rupiah yang digelontorkan pemerintah untuk dana desa belum diimbangi dengan pengawasan dalam penggunaannya. Penyelewengan…