FKIP Universitas Lampung Adakan Pelatihan Motivasi dan Budaya Kerja untuk Tenaga Kependidikan Lampung

BANDAR LAMPUNG, 4 November 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan pelatihan motivasi dan budaya kerja bagi tenaga kependidikan di Kyriad M2 Hotel, Lampung. Pelatihan ini dihadiri oleh Sub Koordinator Bagian Kepegawaian FKIP, Astiti Handayani, S.Si., serta para tenaga kependidikan FKIP Unila. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan motivasi sekaligus memperkuat budaya kerja positif di lingkungan FKIP.

Dalam sambutan pembuka, Astiti Handayani, S.Si., menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir dan mengingatkan pentingnya budaya kerja yang produktif dan motivasi yang tinggi dalam menjalankan tugas di FKIP. Ia menegaskan bahwa budaya kerja yang baik akan berpengaruh langsung pada kualitas layanan dan pencapaian institusi secara keseluruhan.

Setelah pembukaan, sesi pelatihan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber Tika Febriyani, M.Pd., seorang pakar motivasi dan budaya kerja dari UIN Raden Intan Lampung.

Dalam paparannya, Tika menjelaskan pentingnya tenaga kependidikan memahami peran penting mereka sebagai bagian dari lembaga pendidikan. Ia juga menekankan bahwa motivasi yang kuat dan budaya kerja yang positif adalah kunci keberhasilan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis.

Pelatihan ini juga menyediakan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana para tenaga kependidikan FKIP dapat mengajukan pertanyaan terkait tantangan kerja yang mereka hadapi sehari-hari. Tika mengajak para peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri, termasuk membangun sikap positif dan komitmen tinggi dalam bekerja.
Prof. Dr. Sunyono, M.Si., Dekan FKIP Unila, memberikan tanggapan positif terhadap pelatihan ini. Ia menyatakan harapannya agar pelatihan ini mampu memberikan dampak yang nyata dalam peningkatan kinerja tenaga kependidikan FKIP.

Menurut Prof. Sunyono, tenaga kependidikan memainkan peran vital dalam mendukung kegiatan akademik dan operasional di FKIP. “Semoga pelatihan ini tidak hanya menambah motivasi, tetapi juga memperkuat budaya kerja yang profesional dan responsif di FKIP Unila,” ungkapnya.

Pelatihan motivasi dan budaya kerja ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi para tenaga kependidikan FKIP Unila, terutama dalam mendukung visi dan misi FKIP dalam memberikan layanan yang berkualitas dan profesional. Kegiatan ini mencerminkan komitmen FKIP untuk terus mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki, dengan harapan dapat memberikan dampak positif pada pelayanan pendidikan di Universitas Lampung. *

Mengajar Dosen Tamu: Integrasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan Kimia

BANDAR LAMPUNG – Selasa, 5 November 2024, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan kegiatan “Mengajar Dosen Tamu” dengan tema “Integrasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan Kimia”. Acara ini menghadirkan narasumber ahli, Dr. Munzil, S.Pd., M.Si., dari Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang, yang berbagi wawasan mengenai peran dan penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembelajaran kimia.

Acara ini dibuka oleh Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila yang diwakili oleh Sekretaris Jurusan, Dr. Dina Maulina, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Dina menyampaikan harapan bahwa kehadiran Dr. Munzil dapat memberikan wawasan baru dan menginspirasi dosen serta mahasiswa untuk lebih mengoptimalkan teknologi dalam proses pembelajaran. Menurutnya, pemanfaatan AI akan semakin penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang kimia, untuk memudahkan pemahaman dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.

Ketua Program Studi S1 Pendidikan Kimia, Dr. M. Setyarini, M.Si., juga memberikan sambutan yang hangat. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyambut baik kegiatan seperti ini yang melibatkan ahli dari universitas lain. Menurutnya, kolaborasi akademis ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dan keterampilan baik bagi dosen maupun mahasiswa dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.

Acara ini dilaksanakan secara hybrid, baik daring melalui Zoom Meeting maupun secara luring di kampus FKIP Unila, dengan diikuti oleh seluruh dosen dan mahasiswa FKIP Unila, serta terbuka untuk umum. Moderator acara, Dr. Bayu Saputra, S.Pd., M.Pd., Dosen Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Unila, mengarahkan jalannya diskusi dan memastikan peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang materi yang disampaikan.

Acara “Mengajar Dosen Tamu” ini juga menyoroti berbagai aplikasi AI yang relevan dalam pembelajaran kimia. Dr. Munzil menjelaskan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk menganalisis data eksperimen secara lebih efisien, mendukung visualisasi konsep kimia kompleks, serta menyediakan umpan balik otomatis pada latihan atau kuis yang diberikan kepada mahasiswa.

Lebih jauh lagi, dalam diskusi tersebut, Dr. Munzil membahas tantangan serta etika penggunaan AI dalam pendidikan. Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, penggunaannya dalam pendidikan harus tetap mempertimbangkan aspek etika dan kualitas interaksi manusia. Teknologi tidak sepenuhnya menggantikan peran pendidik, namun berfungsi sebagai alat pendukung yang memperkaya pengalaman belajar.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa dan dosen tertarik mendiskusikan potensi AI untuk mengurangi beban administrasi dan membantu dosen dalam menilai hasil belajar. Dr. Munzil menjelaskan bahwa AI dapat digunakan untuk mengoreksi tugas atau kuis berbasis pilihan ganda dan menyediakan umpan balik otomatis. Dosen juga dapat memanfaatkan sistem AI untuk menganalisis tingkat pemahaman kelas terhadap materi, sehingga materi yang kurang dipahami dapat dibahas lebih mendalam.

Kegiatan ini berjalan lancar dan interaktif, di mana peserta aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dengan Dr. Munzil. Melalui diskusi ini, peserta mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran serta wawasan bahwa AI bukan hanya alat tambahan, tetapi juga sebagai rekan dalam pengajaran, yang memperkaya proses pembelajaran.

Melalui acara ini, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat lebih siap mengintegrasikan teknologi AI secara bijak dalam pembelajaran kimia, menciptakan proses pengajaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda di era digital.*

Unila Gelar Pelatihan Pengenalan Struktur Organisasi dan Peningkatan Kinerja Tenaga Kependidikan 

BANDAR LAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng.,…

Unila Raih Ulasan Positif pada Akreditasi Internasional FIBAA untuk FH dan FISIP

BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) kembali mencetak prestasi dengan menerima ulasan positif dalam closing meeting…

Mengajar Dosen Tamu: Integrasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan Kimia

BANDAR LAMPUNG – Pada hari Selasa, 5 November 2024, Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan kegiatan “Mengajar Dosen Tamu” dengan tema “Integrasi Artificial Intelligence dalam Pendidikan Kimia”. Acara ini menghadirkan narasumber ahli, Dr. Munzil, S.Pd., M.Si., dari Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang, yang berbagi wawasan mengenai peran dan penerapan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam pembelajaran kimia.

Acara ini dibuka oleh Ketua Jurusan PMIPA FKIP Unila yang diwakili oleh Sekretaris Jurusan, Dr. Dina Maulina, M.Si. Dalam sambutannya, Dr. Dina menyampaikan harapan bahwa kehadiran Dr. Munzil dapat memberikan wawasan baru dan menginspirasi dosen serta mahasiswa untuk lebih mengoptimalkan teknologi dalam proses pembelajaran. Menurutnya, pemanfaatan AI akan semakin penting dalam dunia pendidikan, khususnya dalam bidang kimia, untuk memudahkan pemahaman dan mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif.

Ketua Program Studi S1 Pendidikan Kimia, Dr. M. Setyarini, M.Si., juga memberikan sambutan yang hangat. Ia menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan menyambut baik kegiatan seperti ini yang melibatkan ahli dari universitas lain. Menurutnya, kolaborasi akademis ini diharapkan dapat memperkaya perspektif dan keterampilan baik bagi dosen maupun mahasiswa dalam menghadapi tantangan pendidikan abad ke-21.

Acara ini dilaksanakan secara hybrid, baik daring melalui Zoom Meeting maupun secara luring di kampus FKIP Unila, dengan diikuti oleh seluruh dosen dan mahasiswa FKIP Unila, serta terbuka untuk umum. Moderator acara, Dr. Bayu Saputra, S.Pd., M.Pd., Dosen Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP Unila, mengarahkan jalannya diskusi dan memastikan peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang materi yang disampaikan.

Acara “Mengajar Dosen Tamu” ini juga menyoroti berbagai aplikasi AI yang relevan dalam pembelajaran kimia. Dr. Munzil menjelaskan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk menganalisis data eksperimen secara lebih efisien, mendukung visualisasi konsep kimia kompleks, serta menyediakan umpan balik otomatis pada latihan atau kuis yang diberikan kepada mahasiswa.

Lebih jauh lagi, dalam diskusi tersebut, Dr. Munzil membahas tantangan serta etika penggunaan AI dalam pendidikan. Meskipun AI menawarkan berbagai manfaat, penggunaannya dalam pendidikan harus tetap mempertimbangkan aspek etika dan kualitas interaksi manusia. Teknologi tidak sepenuhnya menggantikan peran pendidik, namun berfungsi sebagai alat pendukung yang memperkaya pengalaman belajar.

Dalam sesi tanya jawab, beberapa mahasiswa dan dosen tertarik mendiskusikan potensi AI untuk mengurangi beban administrasi dan membantu dosen dalam menilai hasil belajar. Dr. Munzil menjelaskan bahwa AI dapat digunakan untuk mengoreksi tugas atau kuis berbasis pilihan ganda dan menyediakan umpan balik otomatis. Dosen juga dapat memanfaatkan sistem AI untuk menganalisis tingkat pemahaman kelas terhadap materi, sehingga materi yang kurang dipahami dapat dibahas lebih mendalam.

Kegiatan ini berjalan lancar dan interaktif, di mana peserta aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab dengan Dr. Munzil. Melalui diskusi ini, peserta mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam pembelajaran kimia untuk meningkatkan efektivitas pengajaran dan pembelajaran serta wawasan bahwa AI bukan hanya alat tambahan, tetapi juga sebagai rekan dalam pengajaran, yang memperkaya proses pembelajaran.

Melalui acara ini, diharapkan para dosen dan mahasiswa dapat lebih siap mengintegrasikan teknologi AI secara bijak dalam pembelajaran kimia, menciptakan proses pengajaran yang lebih efektif dan responsif terhadap kebutuhan generasi muda di era digital.

Unila Dukung Baksos Korps Marinir, Rektor Terima Penghargaan

BANDAR LAMPUNG – Rektor Universitas Lampung (Unila) Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng.,…

Unila Gelar Review Mission Proyek HETI Evaluasi Pembangunan RSPTN dan IRC

BANDAR LAMPUNG – Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan review mission untuk proyek Higher Education for Technology and…

LP3M Gelar Workshop Penyusunan Panduan Penulisan Buku Ajar

BANDAR LAMPUNG – Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu (LP3M) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan workshop penyusunan panduan…

FKIP Universitas Lampung Sambut Mahasiswa Program SEA Teacher 2024 dari Philipina

Bandar Lampung, 5 November 2024 – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung (Unila) resmi menerima tujuh mahasiswa peserta Program SEA Teacher 2024 yang berasal dari tiga universitas terkemuka: University of Santo Tomas (Philipina), Saint Mary’s University (Philipina), dan Bicol University (Philipina). Acara penyambutan berlangsung di Ruang Sidang FKIP Unila dengan dihadiri oleh Dekan FKIP Prof. Dr. Sunyono, M.Si., beserta para wakil dekan, ketua bagian Tata Usaha, ketua Unit Kerjasama, ketua dan sekretaris jurusan, serta kepala sekolah SMA YP Unila dan SLB Insan Madani Metro.

Tujuh mahasiswa dari program ini yang hadir di ruang sidang dekanat FKIP Unila adalah Mhea Lei S. Laza; Roanne Joy S. Taysa; dan Shirlene O. Buahon, ketiganya dari Saint Mery’s University. Selanjutnya Ela Pearl S. De Castro dan Joana C. Valdez dari Santo Thomas University dan hadir secara daring dari Bicol University, yaitu Allysa Gayle G. Thomas dan Jessica Mae N. Nato, keduanya akan datang ke FKIP Unila pada tanggal 11 November 2024. Mereka dsambut dengan hangat oleh Dekan FKIP Unila dan jajarannya. Program SEA Teacher 2024 sendiri bertujuan untuk memperluas wawasan dan pengalaman akademik mahasiswa, serta memperkaya pemahaman mereka tentang pendidikan lintas budaya. Kolaborasi dengan University of Santo Tomas, Saint Mary’s University, dan Bicol University ini menegaskan komitmen FKIP Unila untuk memperkuat jejaring internasional dalam bidang pendidikan.

Dalam sambutannya, Dekan FKIP Unila Prof. Dr. Sunyono, M.Si., menyampaikan harapan agar para mahasiswa SEA Teacher dapat memperkenalkan budaya dari negara asal mereka—Philipina—kepada masyarakat Lampung, khsusnya siswa di sekolah-sekolah tempat mereka praktik mengajar. “Kami berharap juga para mahasiswa asing tersebut dapat mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia, budaya, dan tradisi masyarakat Lampung, serta mengenal Lampung lebih dekat. Dalam mengenalkan budaya dan wisata di Propinsi Lampung, akan dilaksanakan pada saat weekend sebagai agenda mereka selama di Propinsi lampung.

Para mahasiswa SEA Teacher ini akan melaksanakan program praktik mengajar selama satu bulan di SMA YP Unila (untuk mahasiswa dari Saint Mary’s University dan Bicol University) dan di SLB Insan Madani Kota Metro (untuk mahasiswa dari Santo Thomas University). Untuk mendukung proses adaptasi, FKIP Unila telah menyiapkan “SEA Teacher Buddy” yang akan mendampingi para mahasiswa selama di Indonesia. Buddy ini berperan dalam membantu mahasiswa beradaptasi dengan lingkungan baru, mengenalkan kebudayaan lokal, dan memberikan dukungan selama program berlangsung.

“Kami berharap kehadiran SEA Teacher Buddy dapat membantu para mahasiswa mengatasi tantangan yang mungkin muncul, baik di lingkungan akademik maupun sosial. Buddy ini juga akan mengenalkan mahasiswa SEA Teacher pada budaya dan kebiasaan masyarakat Lampung sehingga pengalaman mereka di sini menjadi lebih berkesan,” lanjut Prof. Sunyono. Pada kesempatan ini, Prof. Sunyono sebagai Dekan FKIP Unila juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada Rektor Universitas Lampung, Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng. yang telah memberikan dukungan penuh terhadap program tersebut. Dimana mahasiswa tersebut (khususnya mahasiswa dari Saint Mery’s University dan Bicol University) akan disiapkan tempat pemondokan di Rusunawa (kamar yang bersatandar internasional) selama mereka berada di Bandar Lampung. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Prof. Dr. Sowiyah, M.Pd., Ketua Program Studi S1 PGSD yang telah menyiapkan pemondokan di Kota Metro bagai mahasiswa yang berasal dari Santo Thomas University. Selanjutnya kepada Kepala SMA YP Unila, ibu Dra. Mey Sriyani, M.M., yang telah menerima mahasiswa dari Saint Mery’s University dan Bicol University untuk melaksanakan praktik mengajar, demikian pula kepada Kepala SLB Insan Madani yang diwakili oleh bapak Mujiyanto yang juga telah menerima mahasiswa dari Santo Thomas University untuk melaksanakan praktik mengajar di sana.

Shirlene O. Buahon, salah satu mahasiswa yang mewakili Saint Mary’s University, mengungkapkan kegembiraannya dapat berpartisipasi dalam program SEA Teacher di Indonesia, khususnya di Lampung. “Saya sangat senang dapat kesempatan belajar di Universitas Lampung yang kampusnya sangat besar dan ramah. Saya berharap bisa mengeksplorasi budaya dan norma masyarakat Indonesia, serta mempelajari kekhasan budaya Lampung,” ujarnya.

Dengan adanya Program SEA Teacher ini, FKIP Unila berharap dapat memperkuat kolaborasi internasional dan membangun wawasan global bagi mahasiswa di bidang pendidikan. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengalaman akademik dan budaya tetapi juga upaya memperkenalkan keunikan budaya Lampung kepada dunia internasional.
Program SEA Teacher 2024 ini diharapkan dapat terus menjadi jembatan antara mahasiswa lintas negara, khususnya ASEAN untuk saling belajar, berbagi, dan menjalin persahabatan di ranah pendidikan, serta memberikan dampak positif terhadap kualitas pendidikan dan kerjasama budaya di masa yang akan mendatang.

LPPM dan GMBI Lampung Barat Bahas Pendampingan Desa Wisata Srimenanti

BANDAR LAMPUNG – Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (LSM GMBI) Distrik Lampung Barat menggelar…