Pengendalian Inflasi Pangan di Tengah Kemarau Panjang

Kenaikan NTP ini didorong oleh kenaikan NTP untuk seluruh Subsektor kecuali Peternakan sejalan dengan berlanjutnya kenaikan harga gabah dan cabai merah. Meski NTP Provinsi Lampung secara umum tercatat di atas 100, NTP Subsektor Perikanan Budidaya masih berada di bawah 100, yaitu 99,30. Ke depan, KPw BI Provinsi Lampung memprakirakan bahwa inflasi IHK gabungan kota di Provinsi Lampung akan tetap terjaga pada rentang sasaran inflasi 3±1% (yoy) sampai dengan akhir tahun 2023.

Namun demikian, diperlukan upaya mitigasi risiko-risiko sebagai berikut, antara lain dari Inflasi Inti berupa (i) Shock aggregate demand di tengah kondisi excess liquidity, kenaikan UMP tahun 2023, dan momen tahun politik; dan (ii) risiko rendahnya capaian pemulihan daya beli masyarakat yang berpotensi menyebabkan kenaikan inflasi inti di kemudian hari akibat respon penurunan volume produksi pelaku usaha sebagai bentuk efisiensi.

Sementara itu dari sisi Inflasi Volatile Food (VF), adalah (i) risiko meningkatnya harga komoditas hortikultura pada periode tanam, terutama pada November – Desember 2023; (ii) pendistribusian beras di Lampung yang tidak merata akibat tingginya permintaan dari Pulau Jawa, yang perlu dimitigasi dengan penguatan HPP beras.

Tulis Komentar Anda