PLN Siap Terangi 780 Ribu Rumah dalam Program Lisdes 2025–2029 melalui RUPTL Terbaru

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan komitmennya untuk mendukung Program Listrik Desa (Lisdes) dengan menargetkan elektrifikasi bagi sekitar 780 ribu rumah tangga selama periode 2025–2029. Program ini menjadi bagian dari Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang telah resmi diluncurkan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia.

Melalui program Lisdes, pemerintah menetapkan target penyediaan listrik di 10.068 desa dan dusun yang hingga kini belum teraliri listrik. Program ini mencakup pembangunan pembangkit dengan total kapasitas 394 megawatt (MW) serta perluasan jaringan ke ratusan ribu rumah tangga, demi memastikan masyarakat di seluruh pelosok Tanah Air mendapatkan layanan listrik selama 24 jam penuh.

“Tugas lima tahun ke depan melalui Program Lisdes adalah menjalankan arahan Presiden Prabowo untuk segera mengidentifikasi wilayah-wilayah yang belum terlistriki dan merancang program terobosan agar semua desa bisa menikmati listrik,” ujar Menteri Bahlil saat peluncuran RUPTL di Jakarta, Senin (26/5).

Ia menekankan bahwa penyediaan energi bukan sekadar memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga bagian dari misi keadilan sosial yang harus dijalankan dari Aceh hingga Papua. Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah memperkirakan dibutuhkan investasi sekitar Rp50 triliun.

“Program ini juga bisa menjadi peluang investasi strategis, khususnya bagi pihak-pihak yang ingin berkontribusi dalam mewujudkan energi berkeadilan,” tambahnya.

Program Lisdes merupakan bentuk penugasan resmi dari pemerintah kepada PLN untuk menghadirkan listrik hingga ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Hingga akhir 2024, sebanyak 83.693 desa dan kelurahan di Indonesia telah terjangkau jaringan listrik.

Kehadiran listrik di wilayah terpencil telah membawa perubahan besar bagi masyarakat. Kepala Desa Sukabangun, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Kasius, mengungkapkan rasa syukurnya atas hadirnya listrik yang kini menyala sepanjang hari.

“Kami sangat bahagia. Listrik yang masuk ke desa ini bukan hanya menerangi rumah, tetapi juga membawa harapan. Semoga ini menjadi awal dari kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” ucapnya.

Apresiasi serupa juga datang dari Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, yang menilai Lisdes sebagai program penting untuk pemerataan pembangunan di wilayahnya yang terdiri dari banyak pulau.

“Akses listrik sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat kami, terutama dalam sektor pendidikan dan ekonomi. Terima kasih atas komitmen PLN,” ungkap Sherly.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan bahwa listrik adalah kebutuhan dasar dan hak setiap warga negara. Sebagai BUMN yang mendapat mandat strategis dari negara, PLN akan menjalankan program ini dengan penuh tanggung jawab.

“Program Lisdes dalam RUPTL 2025–2034 merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam mewujudkan sila kelima Pancasila, yakni keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami akan pastikan akses energi merata hingga ke pelosok Nusantara,” tutup Darmawan.

PLN Siap Jalankan RUPTL 2025–2034: Dorong Energi Terbarukan hingga 76%

Jakarta – PT PLN (Persero) menyatakan kesiapan penuh untuk menjalankan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, yang baru saja diluncurkan pemerintah sebagai panduan strategis pembangunan kelistrikan nasional selama 10 tahun ke depan. Dalam dokumen ini, pemerintah menargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 gigawatt (GW), dengan porsi energi baru terbarukan (EBT) mencapai 76%—menjadikannya RUPTL paling ramah lingkungan dalam sejarah.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa RUPTL ini akan menjadi pondasi penting dalam perjalanan Indonesia menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060. “Kalau kita konsisten, pada 2034 kita akan melampaui target bauran energi terbarukan dalam Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN),” ujar Bahlil dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (26/5).

EBT Dominasi Penambahan Kapasitas

Dalam RUPTL terbaru, total 52,9 GW dari 69,5 GW kapasitas baru akan berasal dari EBT, termasuk:

  • Pembangkit Tenaga Surya: 17,1 GW

  • Tenaga Air: 11,7 GW

  • Panas Bumi: 5,2 GW

  • Bioenergi: 0,9 GW

  • Nuklir: 0,5 GW

Sistem penyimpanan energi juga diperkuat dengan 10,3 GW, terdiri dari pumped storage PLTA (6 GW) dan battery energy storage system (BESS) sebesar 4,3 GW. Sementara itu, pembangkit berbasis fosil hanya menyumbang 24% atau sekitar 16,6 GW (gas 10,3 GW dan batu bara 6,3 GW).

Menurut Bahlil, pengembangan pembangkit akan dilakukan dalam dua tahap:

  • 2025–2029: Penambahan 27,9 GW, termasuk 12,2 GW EBT dan 3 GW sistem penyimpanan energi.

  • 2030–2034: Tambahan 41,6 GW, dengan dominasi EBT sebesar 37,7 GW (90%) dan sisanya 3,9 GW dari pembangkit fosil.

“Kami merancang ini dengan mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konsumsi listrik nasional yang terus meningkat,” jelasnya.

PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyambut baik arahan pemerintah dan menyatakan bahwa PLN siap mengimplementasikan RUPTL paling hijau ini. PLN, kata dia, akan memperkuat sistem kelistrikan berbasis EBT dengan memanfaatkan potensi sumber daya dalam negeri secara optimal.

“PLN berkomitmen untuk membangun sistem kelistrikan yang andal, ramah lingkungan, dan berkelanjutan, sejalan dengan visi pembangunan nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Darmawan.

Dengan RUPTL 2025–2034, Indonesia menegaskan komitmennya dalam transisi energi dan penguatan ketahanan energi nasional berbasis energi bersih.

Tindak Lanjuti PHK di PLTU Sebalang, Komisi IV DPRD Lamsel Rekomendasikan 13 Tenaga Kerja untuk Dipekerjakan Kembali

LAMPUNG SELATAN — Menanggapi polemik pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sejumlah pekerja di PLTU Sebalang,Komisi IV…

Diskon 50 Persen dan 6 Insentif Ekonomi dari Pemerintah

Jakarta – Kebijakan pemerintah terkait diskon tarif listrik yang akan kembali diberlakukan pada periode Juni–Juli 2025…

PLN UID Lampung Jalin Sinergi Strategis dengan Kejaksaan Tinggi Lampung

Lampung – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung memperkuat kolaborasi strategis dengan Kejaksaan Tinggi Lampung melalui kegiatan audiensi yang berlangsung pada Kamis (22/5). Pertemuan ini dipimpin oleh General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, dan diterima langsung oleh Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung, Danang Suryo Wibowo, S.H., LL.M, beserta jajaran.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Perdata dan Tata Usaha Negara (Asdatun) Kejati Lampung, Nurmajayani, serta Kasi Pertimbangan Hukum, Dwi Apriani Setyaksari, S.H., M.H.

Audiensi membahas sejumlah isu strategis, antara lain pendampingan hukum dalam proses pengadaan barang dan jasa, pengamanan aset ketenagalistrikan, serta penguatan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).

“Kami mengapresiasi dukungan Kejaksaan Tinggi Lampung, khususnya dalam pendampingan hukum pada proses pengadaan Kontrak Harga Satuan (KHS) untuk penyambungan Sambungan Rumah (SR) dan pengadaan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) tahun 2025. Sinergi ini mencerminkan komitmen terhadap transparansi dan akuntabilitas,” ujar Rizky.

Sementara itu, Kajati Lampung Danang Suryo Wibowo menyambut positif kerja sama yang terjalin dan menegaskan dukungan pihaknya terhadap pengembangan infrastruktur kelistrikan yang taat hukum.

“Sinergi Kejaksaan dengan PLN sangat penting dalam menjaga integritas pembangunan infrastruktur strategis. Kami siap memberikan pendampingan hukum maupun pertimbangan yuridis untuk memastikan setiap langkah yang diambil PLN berjalan sesuai regulasi dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Danang.

PLN UID Lampung menegaskan komitmennya untuk terus menghadirkan layanan kelistrikan yang andal, aman, dan berkualitas, serta menjunjung tinggi prinsip tata kelola yang baik di setiap lini operasional.

Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol kolaborasi dan semangat bersama dalam menjaga amanah pembangunan demi kemajuan Provinsi Lampung dan Indonesia.

PLN Lakukan Pemeriksaan Rutin di Titik Keramaian Lampung Utara untuk Jamin Keamanan Listrik

Lampung Utara – Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan dan menjamin keamanan penggunaan listrik di area publik, PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotabumi melaksanakan pemeriksaan instalasi kelistrikan secara berkala di sejumlah titik keramaian di wilayah Unit Layanan Pelanggan (ULP) Bumi Abung.

Pemeriksaan ini difokuskan pada lokasi-lokasi yang mengalami peningkatan aktivitas perdagangan malam hari, terutama di pusat kota Kotabumi, Lampung Utara.

Manager PLN UP3 Kotabumi, Abrar, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah preventif untuk memastikan penggunaan listrik oleh masyarakat telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

“Pemeriksaan ini penting, khususnya di malam hari saat konsumsi listrik meningkat karena aktivitas perdagangan. PLN ingin memastikan listrik yang digunakan aman, dan pedagang bisa berjualan dengan nyaman tanpa khawatir,” ujar Abrar. Rabu (21/5/25)

Ia menambahkan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari komitmen PLN dalam memberikan pelayanan terbaik dan menjamin keamanan ketenagalistrikan di wilayah kerja. Tak hanya itu, tim PLN juga melakukan edukasi langsung kepada masyarakat mengenai pentingnya menggunakan instalasi listrik yang legal dan aman.

“Kami mengimbau seluruh pelanggan, terutama pelaku usaha seperti pedagang kaki lima, untuk menggunakan sambungan listrik resmi. PLN juga menyediakan layanan seperti Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) yang dapat digunakan secara bersama-sama di pusat-pusat aktivitas,” lanjut Abrar.

Abrar turut menginformasikan bahwa saat ini pelanggan dapat mengakses berbagai layanan PLN melalui aplikasi PLN Mobile, termasuk pengajuan penyambungan baru, perubahan daya, pelaporan gangguan, serta pencarian lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

“Masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi PLN Mobile untuk semua kebutuhan kelistrikan mereka. Bahkan permintaan pemeriksaan instalasi pun bisa diajukan lewat aplikasi agar pelanggan merasa lebih aman dan nyaman,” tutup Abrar.

Salah satu pedagang di pusat kuliner malam GOR Sukung Kotabumi, Ita Suriyana, mengapresiasi langkah PLN tersebut. Ia mengaku layanan listrik resmi yang tersedia sangat membantu aktivitas berdagangnya yang telah berjalan selama dua tahun terakhir.

“Listrik yang tersedia membuat lapak kami tetap terang dan nyaman di malam hari. Kami merasa aman karena menggunakan sambungan resmi dari PLN,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, PLN UP3 Kotabumi berharap dapat terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemakaian listrik yang aman, sekaligus menjaga keberlangsungan aktivitas ekonomi masyarakat Lampung Utara.

Rayakan Waisak 2025, PLN UID Lampung Pastikan Pasokan Listrik Aman di Vihara-Vihara Utama

Bandar Lampung — Dalam rangka menyambut Hari Raya Waisak 2569 BE yang jatuh pada 12–13 Mei 2025, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung menetapkan masa Siaga Kelistrikan untuk memastikan keandalan pasokan listrik di seluruh lokasi ibadah umat Buddha. Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah kunjungan langsung General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, ke Vihara Amurwa Bhumi Graha — salah satu vihara terbesar di Kota Bandar Lampung — pada Senin (12/5).

Vihara tersebut menjadi salah satu dari 19 vihara yang masuk dalam daftar prioritas pengamanan kelistrikan PLN UID Lampung. Total ada 21 titik siaga kelistrikan yang tersebar di empat wilayah kerja, yakni PLN UP3 Tanjungkarang, Metro, Kotabumi, dan Pringsewu.

Untuk mendukung kelancaran ibadah Waisak, PLN menyiagakan sebanyak 904 personel, terdiri dari pegawai serta petugas teknik, termasuk 21 personel PDKB (Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan). Selain itu, PLN juga mendirikan 79 posko siaga, lengkap dengan berbagai perlengkapan penunjang seperti 5 unit UPS, 17 genset, 33 Unit Gardu Bergerak (UGB), dan 2 Unit Kabel Bergerak (UKB). Mobilitas tim lapangan juga didukung oleh 42 mobil operasional dan 27 motor layanan cepat.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, menyampaikan bahwa kehadiran PLN tidak hanya sebatas penyedia layanan kelistrikan, tetapi juga sebagai bagian dari dukungan terhadap kehidupan beragama yang harmonis.

“PLN ingin memastikan umat Buddha di Lampung dapat merayakan Waisak dengan penuh kenyamanan, tanpa gangguan listrik. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga toleransi dan keharmonisan antarumat beragama,” ujar Rizky.

Bertepatan dengan libur panjang Waisak, PLN UID Lampung juga menyiapkan infrastruktur kendaraan listrik dengan mengoperasikan 57 unit SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) di 35 titik strategis di seluruh Provinsi Lampung, mencakup area tol dan non-tol.

Sementara itu, Pemimpin Vihara Amurwa Bhumi Graha, Suhu Riki, menyampaikan apresiasinya atas perhatian dan dukungan PLN. Menurutnya, kehadiran PLN di momen penting ini menunjukkan kepedulian yang lebih dari sekadar urusan teknis.

“Kami merasa sangat dihargai. Kehadiran PLN bukan hanya menjaga kelistrikan, tetapi juga menjadi wujud kepedulian terhadap keberagaman dan rasa saling menghormati. Ini membuat perayaan Waisak kami semakin bermakna,” tutur Suhu Riki.

PLN juga mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan jika terjadi potensi gangguan melalui aplikasi PLN Mobile atau Contact Center 123. Dengan persiapan teknis dan personel yang matang, PLN optimistis perayaan Waisak 2025 akan berlangsung aman, lancar, dan penuh ketenangan bagi seluruh umat Buddha di Lampung.

PLN dan PT Angel Yeast Budi Indonesia Sepakat Teken MoU, Siap Pasok Listrik 16 MVA untuk Pabrik Bioteknologi

Lampung — PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung terus berkomitmen mendukung pertumbuhan sektor industri melalui penyediaan pasokan listrik yang handal dan berkelanjutan. Hal tersebut terwujud melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara PLN UID Lampung dengan PT Angel Yeast Budi Indonesia mengenai pasokan kapasitas daya listrik sebesar 16.000.000 Volt Ampere (VA) atau setara dengan 16 Mega Volt Ampere (MVA). Kapasitas listrik ini akan digunakan oleh PT Angel Yeast Budi Indonesia, produsen bioteknologi global asal Tiongkok, untuk mendukung operasional pabrik produksi ragi dan produk turunannya.

Penandatanganan MoU berlangsung di kantor PLN UID Lampung dan dihadiri oleh General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, bersama Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Lampung, Wira Bhakti Darma, serta Manager PLN UP3 Metro, M. Burhanuddin Muflihul Hasan. Sementara itu, PT Angel Yeast diwakili oleh Ketua Dewan Direksi, Chenhongquan, dan Kepala Departemen Umum, Yao Kaiwen.

Rizky Mochamad, General Manager PLN UID Lampung, menegaskan komitmen PLN untuk terus menyediakan layanan kelistrikan terbaik, terutama bagi sektor industri yang berperan strategis. “Dukungan PLN terhadap PT Angel Yeast merupakan langkah nyata dalam mendorong pertumbuhan investasi serta penguatan ekonomi di Lampung,” ujar Rizky.

Dia juga menjelaskan bahwa MoU ini menjadi bagian dari upaya PLN mendukung industri berbasis teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan pasokan listrik sebesar 16 MVA, PT Angel Yeast dapat mengoperasikan fasilitas produksinya secara maksimal dan efisien.

Sementara itu, Wira Bhakti Darma, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Lampung, menambahkan bahwa melalui MoU ini, PLN juga berperan dalam memperkuat hilirisasi industri berbasis pertanian, serta meningkatkan ketahanan ekonomi daerah dan menciptakan lapangan pekerjaan baru.

“PLN memastikan setiap langkah elektrifikasi industri dapat berjalan seiring dengan prinsip keberlanjutan dan pelayanan yang prima,” tutup Wira.

PLN Dapat Penghargaan CSR Award dari Pemprov Lampung atas Kontribusinya dalam Peningkatan Pendidikan di Pulau Legundi

LampungPLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung meraih penghargaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) atau CSR Award dari Pemerintah Provinsi Lampung dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Lampung, yang digelar pada hari Rabu (7/5). Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi PLN dalam mendukung pembangunan berkelanjutan serta kehadiran negara di wilayah-wilayah terpencil seperti Pulau Legundi, Kabupaten Pesawaran.

Melalui program TJSL, PLN menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan pemerataan akses pendidikan dan energi bagi masyarakat pesisir di Lampung. Beberapa bantuan yang diberikan antara lain pelatihan dan penyediaan perangkat digital pendidikan berupa Laboratorium Komputer, penyambungan listrik gratis untuk keluarga prasejahtera, serta berbagai dukungan sosial untuk warga setempat.

Program ini juga mencerminkan semangat Hari Pendidikan Nasional, yang mengajak semua pihak untuk berperan aktif dalam memperluas akses belajar dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui sinergi antar sektor. Kehadiran PLN di Pulau Legundi menjadi bukti nyata bahwa melalui PLN, negara hadir di wilayah terluar dengan membawa perubahan positif dan harapan baru.

General Manager PLN UID Lampung, Rizky Mochamad, mengungkapkan bahwa penghargaan ini akan semakin memotivasi PLN untuk terus memperluas dampak positif dari program TJSL. “Kami percaya bahwa akses pendidikan dan energi adalah dua pilar penting dalam membangun masyarakat yang mandiri dan sejahtera. PLN berkomitmen untuk terus hadir, memberikan manfaat baik dalam pelayanan kelistrikan maupun dalam kontribusi sosial dan lingkungan,” ujar Rizky.

Dengan penghargaan ini, PLN UID Lampung menegaskan posisinya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan Lampung yang lebih terang, cerdas, dan inklusif.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya akses pendidikan berkualitas, layanan kesehatan yang manusiawi, serta peningkatan keterampilan kerja bagi lulusan sekolah menengah. Menurutnya, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah, BUMN, dunia usaha, dan masyarakat, pembangunan inklusif dan berdaya saing menuju Lampung Maju dan Indonesia Emas dapat terwujud.

“Peran semua pihak sangat penting dalam membangun Lampung, dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci keberhasilan,” tutup Gubernur.

PLN Dapat Apresiasi atas Tanggapannya dalam Memulihkan Listrik di Layanan Publik Bali

Bali – Direktur Utama PT PLN (Persero) melakukan kunjungan langsung ke sejumlah fasilitas publik untuk memastikan kelancaran operasional layanan setelah terjadinya gangguan kelistrikan di Bali pada Jumat (2/5). Respons cepat dari PLN mendapat apresiasi luas, terutama dari penyelenggara layanan publik.

Direktur Utama RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Denpasar, dr. I Wayan Sudana, M.Kes., memberikan apresiasi tinggi terhadap PLN yang dengan sigap memulihkan pasokan listrik ke rumah sakit.

“Komunikasinya sangat cepat. Begitu listrik padam, staf kami segera berkoordinasi dan tidak lama kemudian listrik kembali menyala. Genset kami hanya beroperasi sebentar karena langsung digantikan oleh PLN. Kami sangat berterima kasih karena pelayanan rumah sakit dapat tetap berjalan tanpa gangguan,” kata Wayan Sudana.

Selain itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ngurah Rai Bali, Ahmad Syaugi Shahab, juga memberikan pujian atas kecepatan PLN dalam menjaga kelangsungan layanan meskipun terjadi gangguan kelistrikan.

“Alhamdulillah, meskipun listrik sempat padam, dampaknya tidak signifikan. Penumpang tetap dapat dilayani dengan baik di bandara,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo, yang memimpin langsung proses pemulihan, menyampaikan permohonan maaf kepada sekitar 1,8 juta pelanggan serta semua pihak terkait atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh gangguan kelistrikan.

“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pelanggan kami atas gangguan yang terjadi dan ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” ujar Darmawan.

Darmawan menjelaskan, gangguan kelistrikan di Bali bermula pada Jumat (2/5) pukul 16.00 WITA, ketika saluran kabel bawah laut yang menghubungkan Jawa dan Bali mengalami masalah. Hal ini menyebabkan tegangan sistem kelistrikan Bali turun hingga nol volt, yang mengakibatkan beberapa pembangkit di Bali seperti PLTDG Pesanggaran, PLTGU Pemaron, PLTU Celukan Bawang, dan PLTG Gilimanuk keluar dari sistem kelistrikan.

Sebanyak ratusan personel PLN dikerahkan untuk melakukan pemulihan, dan dalam waktu sekitar 30 menit, suplai listrik berhasil dipulihkan secara bertahap.

“Pemulihan dilakukan secara bertahap. Pada pukul 21.00 WITA, sekitar 60 persen sistem sudah kembali pulih. Kemudian pada pukul 24.00 WITA, 80 persen sudah tersambung kembali,” jelasnya.

Darmawan menambahkan, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) membutuhkan waktu lebih lama untuk sinkron dengan sistem. Namun, pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, sistem kelistrikan Bali berhasil pulih sepenuhnya.

“Dalam waktu kurang dari 12 jam sejak gangguan terjadi, alhamdulillah sistem sudah kembali normal,” tambahnya.

Selama gangguan, PLN memastikan objek vital tetap beroperasi dengan baik. Bandara Ngurah Rai dan beberapa rumah sakit besar di Bali seperti RSUP Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, RS Bali Mandara, Bali International Medical Center, RS Siloam, dan RS Surya Husadha tetap berfungsi tanpa hambatan berarti.

“Bandara Ngurah Rai sempat mengalami kedip sebelum sistem cadangan mengambil alih, dan pasokan listrik terus berjalan lancar. Begitu pula dengan rumah sakit yang tetap dapat beroperasi tanpa gangguan pasokan listrik,” ujar Darmawan.