Walikota Metro Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Idul Fitri, Tidak Mengalami Lonjakan

LAMPUNG7COM. – Metro | Pemerintah Kota Metro melakukan High Level Meeting bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), saat bulan ramadan dan menghadapi Hari Raya Idul Fitri, berlangsung di Aula Pemkot setempat, Rabu (12/03/2025).

Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso menyampaikan akan mengambil langkah-langkah strategis untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok agar tidak mengalami lonjakan.

Dalam upaya ini, Pemkot Metro menggelar rapat bersama dengan Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung guna membahas langkah konkret yang perlu diambil.

“Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh Pemkot Metro untuk memastikan kenyamanan masyarakat, terutama terkait harga bahan pokok agar tetap stabil. Kami ingin memastikan bahwa saat menghadapi hari raya nanti, masyarakat dapat merasa bahagia dan tidak terbebani dengan kenaikan harga yang signifikan,” ujar Bambang.

Bambang juga menegaskan komitmennya dalam mengawasi langsung pergerakan harga di pasar.

“Kami akan turun langsung untuk mengawasi, terutama terhadap pengusaha yang berpotensi menaikkan harga secara tidak wajar. Jika ada pengusaha nakal, kami tidak akan ragu mengambil tindakan tegas,” tegas Bambang.

Pemerintah memastikan bahwa kebutuhan pokok selama ramadan dan Idul Fitri tetap terjangkau bagi masyarakat Kota Metro.

Sementara, dalam pemaparannya, Kepala Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, menyoroti kondisi global yang tengah mengalami ketidakstabilan akibat perang di berbagai negara dan perubahan ekonomi yang signifikan.

“Ada beberapa hal yang sebelum sampai di Metro kita lihat tentunya ini berubah sekali karena adanya perang di berbagai negara, kemudian perubahan di mana-mana. Gejolaknya ini kelihatannya tidak baik-baik saja dan itu akan berdampak ke Indonesia, terutama daerah,” ujar Junanto.

Ia juga menekankan bahwa pada 2024 hampir 72% negara di dunia sedang menggelar pemilu, termasuk Indonesia, sehingga kondisi ekonomi belum terlalu optimal.

Selain itu, Junanto menegaskan pentingnya stabilitas harga pangan dalam menjaga pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

“Yang perlu kita jaga dalam ekonomi ini adalah stabilitas. Jika semuanya stabil, masyarakat ikut tenang, dan stabilitas yang paling penting adalah harga pangan,” kata Junanto.

Ia juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus diiringi dengan kestabilan harga agar berkualitas.

“Kalau harga pangan stabil, pertumbuhan ekonomi menjadi berkualitas. Kalau pertumbuhan ekonomi tinggi tapi harga-harga juga tinggi, berarti tidak berkualitas,” jelas Junanto.

Untuk itu, ia berharap program Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dapat terus mendorong stabilitas harga pangan.

“Tujuan utama kita hari ini adalah mendukung Lampung sebagai pusat ilmu pangan dan mendorong investasi serta hilirisasi kebutuhan yang sangat penting dalam menjaga stabilitas harga pangan serta ekosistem ekonomi berbasis desa,” pungkas Junanto.

Pada kesempatan tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Metro Bangkit Haryo Utomo menegaskan bahwa Pemerintah Kota Metro terus berupaya mengendalikan inflasi melalui berbagai langkah strategis.

“Kami melakukan monitoring harga setiap hari di empat pasar utama, yaitu Pasar Kopindo, Pasar Tejo Agung, Pasar Margorejo, dan Pasar Sumbersari. Data yang kami kumpulkan merupakan rata-rata harga tingkat eceran dari pedagang di pasar-pasar tersebut,” ujar Bangkit.

Selain itu, Pemkot juga menggelar berbagai upaya pengendalian inflasi seperti inspeksi mendadak (sidak) ke pasar dan agen, penyelenggaraan pasar murah melalui program Agrobahagia, serta gerakan menanam yang telah dilaksanakan pada beberapa tanggal tertentu di bulan Januari dan Februari.

“Kami juga terus melakukan penjajakan kerja sama antar daerah untuk memastikan pasokan tetap terjaga,” tambah Bangkit.

Lebih lanjut, Sekda Kota Metro menegaskan pentingnya koordinasi dalam menjaga ketersediaan bahan pokok, khususnya LPG 3 kg.

Evaluasi kebijakan juga telah dilakukan, termasuk monitoring harga minyak goreng Minyakita yang sempat melebihi HET dan pemantauan ketersediaan LPG 3 kg.

Sebagai langkah ke depan, Pemerintah Kota Metro akan terus memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) serta Forkopimda dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan.

“Kami akan terus melaksanakan kebijakan pengendalian inflasi sesuai arahan Presiden Republik Indonesia. Program seperti gerakan menanam, optimalisasi lahan pekarangan, bantuan alat pertanian, serta penyelenggaraan pasar murah akan terus kami tingkatkan,” tegas Bangkit.

Selain itu, Pemkot juga akan memperkuat koordinasi dengan agen dan distributor di Kota Metro serta menjalin kerja sama baru dengan daerah lain.

“Harapan kami, langkah-langkah ini dapat menjaga stabilitas harga pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Metro,” pungkas Bangkit. | (Red).

Pengendalian Inflasi Daerah, Pemkot Metro Gelar HLM

LAMPUNG7COM – Metro | Pemerintah Kota (Pemkot) Metro mengadakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) pada Rabu, 12 Maret 2025, di Aula Pemkot setempat.

Kegiatan ini bertujuan untuk membahas upaya pengendalian inflasi menjelang bulan suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 2025 M/1446 H.

Walikota Metro Bambang Iman Santoso, dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa Pemkot Metro terus berupaya menekan inflasi, terutama pada kebutuhan bahan pokok selama Ramadan dan Idul Fitri.

“Berkaitan dengan masalah kebutuhan pokok agar supaya harga-harga tidak melonjak maka hari ini kita mengadakan rapat bersama perwakilan provinsi Lampung,” ucap Bambang

Lebih lanjut Bambang menjelaskan ada beberapa hal langkah-langkah yang diambil pemkot Metro agar supaya penekanan-penekanan harga saat menjelang Ramadhan dan idul Fitri betul betul bisa stabil.

“Nanti pemerintah Kota Metro akan langsung turun mengawasi kepada pengusaha-pengusaha. Kalau misalkan pengusahanya ada yang nakal, terus terang kita akan ambil tindakan yang tegas. Karena semuanya adalah untuk memastikan agar kebutuhan lebaran ini terjangkau harganya untuk masyarakat Kota Metro,” pungkas Bambang.| (Rio).

Menaker Terbitkan SE Bonus Hari Raya untuk Ojol dan Kurir, Ini Formulasinya

JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Yassierli, mengeluarkan Surat Edaran (SE) mengenai Pelaksanaan Pemberian Bonus Hari Raya…

Gabungan Organisasi Wanita Metro Gelar Pasar Murah dan Baju Layak Pakai

LAMPUNG7COM – Metro | Pemerintah Kota Metro resmi menggelar Pasar Murah dan Baju Layak Pakai di Bulan Suci Ramadhan 1446 H/ 2025 M, di Lapangan Hadimulyo Barat, Jumat (07/03/2025).

Acara diselenggarakan Gabungan organisasi wanita yakni Dharma Wanita Persatuan (DWP), Gerakan Organisasi Wanita (GOW), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), dan Majelis Masjid Taqwa Kota Metro.

Dalam sambutannya saat membuka acara, Sekretaris Daerah Kota Metro Bambang Haryo Utomo, menyampaikan apresiasi kepada semua yang sudah terlibat. Kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah dan organisasi-organisasi sosial terhadap kesejahteraan warga Kota Metro.

”Saya mengucapkan terima kasih kepada segenap panitia kegiatan Amaliah Ramadan yang berasal dari beberapa unsur organisasi yang ada di kota Metro, yang sudah berkolaborasi dan saling bekerja sama berupaya dengan sungguh-sungguh demi sukses terselenggaranya kegiatan ini,” ujar Bangkit.

Pasar murah yang diadakan menawarkan berbagai kebutuhan pokok dengan harga yang sangat terjangkau, seperti beras, minyak goreng, gula, dan bahan makanan lainnya. Selain itu, ratusan potong pakaian layak pakai juga ditawarkan dengan harga terjangkau.

Dalam kesempatan yang sama, panitia pelaksana, Mastinah Dewi juga mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan Pasar Murah dan Baju Layak Pakai di Bulan Suci Ramadan 1446 H/ 2025 M.

“Kami bersyukur bisa berkolaborasi untuk membantu masyarakat, semoga kegiatan ini bermanfaat bagi semua masyarakat yang hadir disini,” ungkap Mastinah.

Acara ini juga mendapat sambutan hangat dari masyarakat yang merasa terbantu dengan adanya pasar murah dan penjualan baju layak pakai ini. Kegiatan serupa diharapkan dapat terus berlanjut di masa depan, untuk mempererat rasa kebersamaan antar warga Kota Metro. | (Red).

OJK Catat Kerugian Masyarakat Imbas Penipuan Online-Scam Capai Rp 994,3 M

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengungkapkan bahwa Indonesia Anti-Scam Center (IASC) mencatat kerugian masyarakat akibat…

BI Lampung Buka Layanan Penukaran Uang, Ajak Masyarakat Beralih ke Transaksi Nontunai

Lampung – Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri, Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, bekerja sama dengan perbankan, membuka layanan penukaran uang Rupiah di 100 titik di seluruh wilayah Lampung. Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan, dalam acara pembukaan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2025 yang digelar di Kantor Perwakilan BI Lampung.

Masyarakat dapat menukarkan uang Rupiah mulai 4 Maret hingga 27 Maret 2025 melalui kas keliling, penukaran terpadu, serta layanan penukaran di kantor bank umum. Untuk mempermudah proses penukaran, masyarakat diminta melakukan registrasi melalui aplikasi PINTAR di https://pintar.bi.go.id. Informasi jadwal dan lokasi penukaran dapat dipantau melalui Instagram @bankindonesia_lampung.

Selain menyediakan layanan penukaran uang, BI Lampung juga mendorong masyarakat untuk memanfaatkan transaksi digital, seperti QRIS, mobile banking, dan internet banking guna kemudahan bertransaksi dan berbagi selama Ramadan dan Idulfitri.

SERAMBI 2025: Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah

Tahun ini, program SERAMBI 2025 mengusung tema “Menjaga Rupiah di Bulan Penuh Berkah”, sebagai bentuk komitmen BI dalam menjaga ketersediaan uang tunai di masyarakat. Aplikasi PINTAR dioptimalkan agar penukaran lebih nyaman, efisien, dan merata, serta dapat mengurangi antrian dan kepadatan di lokasi penukaran.

Dalam kesempatan tersebut, Junanto Herdiawan juga menyampaikan apresiasi kepada perbankan dan mitra kerja BI atas kolaborasi mereka dalam mendukung kelancaran program ini. Sinergi ini diharapkan dapat memastikan distribusi uang berjalan lancar, tepat sasaran, dan sesuai kebutuhan masyarakat.

Ajak Masyarakat Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah

Bank Indonesia terus mengajak masyarakat untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah melalui:

  • Cinta Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang melalui 3D: Dilihat, Diraba, Diterawang, serta menjaga uang dengan 5J: Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, Jangan dibasahi.
  • Bangga Rupiah karena Rupiah adalah alat pembayaran sah dan simbol kedaulatan bangsa.
  • Paham Rupiah dengan menerapkan belanja bijak sesuai kebutuhan, membeli produk dalam negeri untuk mendukung UMKM, serta menabung dan berinvestasi demi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Melalui upaya ini, BI Lampung berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga Rupiah dan beralih ke transaksi digital, demi sistem keuangan yang lebih modern dan efisien.

Lampung Alami Deflasi pada Februari 2025, Dipengaruhi Penurunan Tarif Listrik dan Harga Komoditas Pangan

Lampung – Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Lampung pada Februari 2025 mengalami deflasi sebesar 0,66% (mtm), sedikit lebih rendah dibandingkan deflasi Januari 2025 yang tercatat 0,71% (mtm). Angka ini juga lebih besar dibandingkan deflasi nasional yang tercatat 0,48% (mtm). Secara tahunan (yoy), deflasi di Lampung mencapai 0,02%, lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 1,04% (yoy), namun lebih tinggi dibandingkan deflasi nasional yang tercatat 0,09% (yoy).

Faktor Penyebab Deflasi

Deflasi Februari 2025 utamanya dipicu oleh penurunan tarif listrik serta harga beberapa komoditas pangan, seperti cabai merah, tomat, bawang merah, dan susu cair kemasan. Adapun kontribusi terhadap deflasi masing-masing adalah:

  • Tarif listrik: -0,57% (mtm)
  • Cabai merah: -0,12% (mtm)
  • Tomat: -0,04% (mtm)
  • Bawang merah: -0,04% (mtm)
  • Susu cair kemasan: -0,03% (mtm)

Penurunan tarif listrik terjadi akibat pemberlakuan diskon listrik 50% oleh PT PLN (Persero) bagi pelanggan rumah tangga dengan daya 450 VA hingga 2.200 VA selama Januari-Februari 2025. Sementara itu, harga bawang merah turun karena masuknya musim panen di Kabupaten Indramayu, yang merupakan pemasok utama bagi Provinsi Lampung.

Faktor Penghambat Deflasi

Meski mengalami deflasi, ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dan menahan laju penurunan, di antaranya:

  • Emas Perhiasan: +0,05% (mtm)
  • Bahan Bakar Rumah Tangga: +0,03% (mtm)
  • Salak: +0,03% (mtm)
  • Bensin: +0,02% (mtm)

Kenaikan harga emas perhiasan dipicu oleh naiknya harga emas dunia akibat ketidakpastian ekonomi global. Sementara itu, harga bahan bakar rumah tangga dan bensin meningkat seiring dengan kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM non-subsidi serta harga bahan bakar rumah tangga subsidi di awal tahun. Adapun harga salak naik akibat tingginya curah hujan dan bencana banjir yang terjadi di Februari 2025.

Proyeksi dan Strategi Pengendalian Inflasi

Ke depan, Bank Indonesia (BI) Lampung memperkirakan inflasi akan tetap terjaga dalam rentang target 2,5±1% (yoy) sepanjang 2025. Namun, beberapa risiko inflasi tetap perlu diantisipasi, termasuk:

  • Inflasi Inti:
    1. Peningkatan permintaan akibat kenaikan UMP 2025 sebesar 6,5%.
    2. Kenaikan harga emas dunia akibat ketidakpastian geopolitik dan kebijakan ekonomi AS.
    3. Peningkatan konsumsi selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
  • Inflasi Pangan (Volatile Food):
    1. Potensi kenaikan harga beras akibat puncak musim tanam.
    2. Risiko gagal panen akibat hujan tinggi dan bencana banjir.
    3. Peningkatan permintaan bahan makanan saat Ramadhan dan Idul Fitri.
  • Inflasi Administered Price:
    1. Normalisasi tarif listrik setelah berakhirnya diskon 50% dari PLN.
    2. Kenaikan harga BBM non-subsidi.

Untuk mengendalikan inflasi, BI dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Lampung akan menerapkan strategi 4K, yakni:

  1. Keterjangkauan Harga
    • Melakukan operasi pasar beras/SPHP secara terarah.
    • Memantau harga dan pasokan beras, cabai, telur, dan daging ayam.
  2. Ketersediaan Pasokan
    • Perluasan Toko Pengendalian Inflasi di seluruh Lampung.
    • Penguatan kerja sama antar daerah (KAD) untuk komoditas defisit.
  3. Kelancaran Distribusi
    • Meningkatkan kapasitas transportasi udara.
    • Memastikan keberlanjutan program Mobil TOP (Transportasi Operasi Pasar).
  4. Komunikasi Efektif
    • Rapat koordinasi mingguan untuk memantau harga dan pasokan.
    • Kampanye belanja bijak untuk mencegah panic buying menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

Dengan strategi ini, diharapkan inflasi tetap terkendali dan daya beli masyarakat tetap terjaga di sepanjang tahun 2025.

Rupiah Anjlok, Modal Asing Kabur Rp 10,33 Triliun dalam Sepekan

JAKARTA – Tekanan terhadap nilai tukar rupiah semakin besar seiring dengan keluarnya modal asing dari pasar…

Kondisi Keuangan Solid, Bank Mandiri Tetap Berkomitmen Jaga Stabilitas Perbankan

JAKARTA – Bank Mandiri terus konsisten dalam menjaga stabilitas keuangan serta memastikan keamanan dana nasabah di…

Bank Mandiri Gelar Investment Forum 2025, Dukung Penguatan Iklim Investasi

Jakarta – Bank Mandiri kembali menggelar Mandiri Investment Forum (MIF) 2025 dengan tema “Nourishing Future Growth”.…