Himatro Unila Gelar Seminar Inspiratif tentang Strategi Media Sosial

Bandar Lampung – Himpunan Mahasiswa Teknik Elektro (Himatro) Universitas Lampung (Unila) berhasil menyelenggarakan Forum Silaturahmi Mahasiswa…

Ranegades Faperta Unila Usulkan Solusi Darurat untuk TPA Menuju Sistem Sanitary Landfill

BANDAR LAMPUNG – Ranegades, forum lintas alumni Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Faperta Unila), mengusulkan langkah darurat terkait penyegelan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Hanif Faisol Nurofiq.

Melalui forum diskusinya, Ranegades mengusulkan pembentukan Tim Satgas Khusus Penanggulangan Darurat Sampah yang melibatkan akademisi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dinas terkait, serta perwakilan DPRD. Tim ini bertugas menggelar forum diskusi (FGD) untuk menghasilkan rekomendasi konkret kepada Wali Kota Bandarlampung.

Kerjasama dengan Pihak Swasta

Juru bicara Ranegades, Haryadi, menyarankan agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menggandeng pihak swasta sebagai mitra pengelola TPA sementara dengan skema sewa lahan sambil menunggu proses perencanaan anggaran jangka panjang.

“Tim Satgas dapat mencari lokasi ideal untuk TPA sementara yang memenuhi tiga kriteria utama: jauh dari pemukiman, bukan lahan produktif, dan memiliki legalitas kepemilikan yang jelas,” ungkap Haryadi, Minggu (29/12/2024). Ia juga menyebut lahan bekas tambang bijih besi di Tanjungbintang sebagai salah satu opsi karena berada di kawasan industri dan jauh dari pemukiman.

Rencana Operasional TPA Sementara

Haryadi menjelaskan, TPA sementara dapat beroperasi untuk jangka waktu tertentu dengan perpanjangan sesuai kebutuhan. Proses ini harus diawali penyusunan dokumen lingkungan yang komprehensif, termasuk paparan publik untuk menghindari dampak negatif terhadap industri di sekitarnya.

Ia menambahkan bahwa sistem pengelolaan TPA sebaiknya mengadopsi metode sanitary landfill. Dalam metode ini, sampah ditumpuk secara berlapis, dengan lapisan tanah yang dipadatkan, clay, dan geomembran di bagian dasar untuk mencegah pencemaran air tanah.

Pengolahan Air Lindi dan Monitoring Kualitas Lingkungan

Air lindi (leachate) yang terbentuk akan diolah melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sebelum dibuang ke badan air terdekat. Selain itu, pengambilan sampel air tanah di sumur-sumur sekitar dilakukan secara berkala untuk memastikan kualitas air tetap aman.

Teguran Menteri LHK

Sabtu (28/12/2024), Menteri LHK Hanif Faisol Nurofiq menyegel TPA Bakung karena dianggap melanggar Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Penyegelan ini disertai pemasangan baliho pelanggaran di lokasi oleh Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana.

Hanif menegaskan bahwa pengelolaan sampah di TPA Bakung tidak memenuhi tiga tujuan utama, yakni meningkatkan kesehatan masyarakat, memperbaiki kualitas lingkungan, dan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya.

“Yang seharusnya ditimbun adalah residu, bukan sampah utuh,” tegas Hanif. Ia juga menyebut bahwa pemulihan tanah akibat pencemaran akan membutuhkan biaya yang jauh lebih besar.

Ranegades berharap usulan ini dapat menjadi langkah awal dalam menyelesaikan permasalahan darurat sampah di Bandarlampung. (*)

Para Jago Tua dan Muda: Kandidat Berebut Kursi di Musdalub Golkar Lampung

LAMPUNG — Menjelang Musyawarah Luar Biasa (Musdalub) Partai Golkar Lampung pada Februari 2025, sejumlah nama mulai mencuat sebagai calon pengganti Arinal Djunaidi, yang dinilai tidak sejalan dengan arahan partai dalam mendukung Rahmat Mirzani Djausal (RMD) pada Pilgub Lampung 2024.

Untuk mengisi kekosongan sekaligus mempersiapkan Musdalub, DPP Golkar telah menunjuk Adies Kadir sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Golkar Lampung menggantikan Arinal Djunaidi, berdasarkan Surat Keputusan No. Skep-17/DPP/Golkar/X/2024.

Nama-nama besar seperti politikus senior Alzier Dianis Thabranie (ADT) langsung menunjukkan ambisinya untuk merebut kembali kursi kepemimpinan yang pernah ia duduki selama tiga periode. Alzier secara terang-terangan menyatakan akan mencalonkan diri kembali.

“Saya harus ambil lagi, rebut lagi, gak ada urusan. Saya akan lawan siapapun yang akan menghambat dari DPP Golkar,” tegas Alzier dalam sebuah video, Senin (21/10/2024). Ia juga menyebutkan bahwa calon ketua harus mampu memberikan fasilitas yang memadai untuk seluruh pengurus.

Selain Alzier, nama-nama lain yang mencuat adalah Ismet Roni, sekretaris Partai Golkar Lampung sekaligus anggota DPRD Lampung; Aprozi Alam, Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung yang juga anggota DPR RI; serta Rycko Menoza, anggota DPR RI Fraksi Golkar.

Ismet Roni menyatakan siap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Golkar Lampung jika mendapat dukungan penuh dari para kader. Ia menegaskan komitmennya untuk bersaing secara sehat dengan para kandidat terbaik.

Rycko Menoza juga mengungkapkan kesiapannya untuk menggantikan Arinal Djunaidi demi membawa Partai Golkar Lampung ke arah yang lebih baik. Ia menekankan pentingnya regenerasi dalam tubuh partai untuk menciptakan inovasi baru dan meningkatkan simpati masyarakat Lampung terhadap Golkar.

Aprozi Alam menyoroti perlunya kepemimpinan yang mampu mengayomi semua golongan, memperbaiki kinerja, dan menciptakan sinergi di dalam partai. Ia juga menyatakan bahwa banyak kader potensial yang perlu diberikan ruang untuk berkarya di masyarakat.

Selain mereka, sejumlah nama lain seperti Hanan A Rozak, Bakhtiar Basri, Abi Hasan Muan, Khairudin Gustam, hingga Eva Dwiana, kader PDIP yang kembali terpilih sebagai Wali Kota Bandarlampung, juga dikabarkan masuk dalam radar kandidat. Sebagian besar kandidat menyatakan kesiapannya memimpin Partai Golkar Lampung periode 2025–2030, dengan komitmen menjadikan partai lebih maju dan solid.

Musdalub ini diharapkan menjadi momentum bagi Partai Golkar Lampung untuk mempersiapkan kepemimpinan baru yang mampu membawa perubahan dan menjawab tantangan politik ke depan. [*]

Suci Hardina Rahmawati Raih Gelar Doktor ke-29 Ilmu Pertanian di Universitas Lampung

Bandar Lampung – Fakultas Pertanian Universitas Lampung (Unila) menggelar Sidang Promosi Doktor Ilmu Pertanian untuk Suci…

H. Aprozi Alam Tegaskan Komitmennya untuk Pembaharuan Golkar Lampung melalui Muda Berkarya

Bandar Lampung – Perkembangan politik di tubuh Golkar Lampung semakin memanas menjelang Musyawarah Daerah (Musda). Ketua Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Lampung, Hi Aprozi Alam, menunjukkan keyakinannya untuk meraih posisi Ketua Golkar Lampung dengan mengusung visi “Muda Berkarya Menuju Pembaharuan Golkar Lampung.”

Dalam wawancara eksklusif usai memberikan materi dalam dialog Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di Hotel Emersia pada Sabtu, 21 Desember 2024, Hi Aprozi Alam mengungkapkan kesiapan dan strategi yang telah dipersiapkan untuk menghadapi Musda Golkar Lampung.

Kapan Musda Golkar Lampung akan diselenggarakan, dan bagaimana perkembangan komunikasi politik yang telah Anda lakukan?
“Sebagai kader Partai Golkar, kami menunggu keputusan dari Plt Ketua terkait jadwal pelaksanaan Musda Golkar Provinsi Lampung. Berdasarkan surat dari DPP Golkar, Musda akan digelar selambat-lambatnya pada Februari 2025.”

Terkait kandidat calon ketua Golkar Lampung, apa program yang Anda tawarkan?
“Insya Allah, saya siap. Visi ‘Muda Berkarya’ ini akan membawa Golkar Lampung menuju pembaruan dan memenangkan Partai Golkar pada Pemilu 2029.”

Apa saja yang sudah Anda persiapkan untuk Musda?
“Saya telah melakukan komunikasi dengan para petinggi DPP Partai Golkar, tokoh senior Golkar Lampung, dan pemilik suara yang ada.”

Bagaimana respon dari para pemilik suara setelah melakukan komunikasi tersebut?
“Saya sangat optimis, karena banyak kader Golkar Lampung yang menginginkan adanya pembaharuan. Mohon doa dan dukungannya, semoga pada Musda nanti saya mendapatkan amanah dari para pemilik suara agar cita-cita untuk pembaharuan Golkar Lampung dapat terwujud dengan baik.”

“Terimakasih atas wawancaranya, saya ada agenda lainnya. Wassalam.”

Unila Terima CSR 4 Unit Motor Listrik dari PT. Telkom

Bandar Lampung – Universitas Lampung (Unila) baru saja menerima bantuan berupa empat unit motor listrik sebagai…

Masyarakat Bumi Sai Wawai Diminta Jaga Kondusifitas Jelang Nataru 2025

LAMPUNG7COM – Metro | Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Metro mengimbau masyarakat di Bumi Sai Wawai untuk saling menghormati dan menjaga kondusifitas menjelang perayaan Natal 2024 dan tahun baru (Nataru) 2025.

Dikatakan Ketua FKUB Kota Metro Sujino, berkaitan dengan perayaan Nataru tentunya masyarakat diminta saling menjaga kondusifitas dan memberikan pengertian untuk saling menghormati dan juga toleransi.

“Alhamdulillah, di Metro ini selalu kondusif dari tahun ke tahun. Akan tetapi, saya mengingatkan kembali untuk saling toleransi dan tidak membuat kegaduhan saat umat kristiani menjalankan ibadah Natal,” ucap Sujino, Saat wawancara di Pondok At-Tanwir Senin, (23/12/2024).

Sujino menambahkan, kondusifitas yang selama ini terbangun tentunya atas kerjasama antara pemerintah daerah dan keluasan ilmu tokoh agama yang ada di Kota Metro.

“Dengan keluasan ilmu tersebut, maka terjadi pula keluwesan. Sehingga, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, serta tidak membuat retak kerukunan umat beragama menyambut Nataru tahun ini,” ungkap Sujino.

“Selain itu, tokoh-tokoh agama yang tergabung di FKUB juga senantiasa menjaga komunikasi. Tentunya, bagaimana dalam menjaga umat masing-masing sehingga konsep moderasi beragama tercipta dengan baik,” papar Sujino.

Selain menjaga kondusifitas, lanjutnya Sujino, pihaknya juga menyarankan masyarakat jangan merayakan tahun baru secara berlebihan.

Terlebih, mengadakan konser musik ataupun orgen tunggal, hal tersebut, bisa memicu terjadinya konflik ataupun keributan atas warga.

“Nah, disini tentunya Polres Metro sudah mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu bereuforia ya, terkadang dengan adanya orgen tunggal ataupun konser musik bisa memicu perkelahian. Itu biasanya, ada yang mabuk-mabukan sehingga bisa hilang kesadaran dan terjadi kontak fisik,” pungkas Sujino. | (Rio).

Jembatan 24 Tejosari Longsor, Menghubungkan Kota Metro dan Batanghari

LAMPUNG7COM – Metro | Terjadi longsor di jembatan Tejosari yang menghubungkan antara RT 24 RW 9 Tejosari Metro Timur Kota Metro dengan kecamatan Batanghari Lampung Timur.

Hal tersebut disampaikan Lurah Tejosari Rinto, bahwa dirinya sudah ke lokasi jembatan di jl. stadion RT 24 RW 9 Tejosari dan menyuratkan kepihak kecamatan Metro Timur.

“Untuk kikisan yang terjadi di tanggul jembatan tersebut memang sudah cukup lama, sedang kan longsornya sendiri baru beberapa hari ini akibat derasnya hujan,” ungkap Rinto., Senin (23/12/2024).

Rinto menambahkan, saat ada reses Anggota Dewan Provinsi kami sudah mengajukan terkait longsornya tanggul jembatan tersebut.

“Harapannya perbaikan ini segera terealisasi di tahun 2025. Baik, di tingkat Kota maupun provinsi. Karena jalan ini merupakan jalan utama,” ucap Rinto.

Sementara itu Jaya, pekerja bengkel yang berada dekat jembatan tersebut mengungkapkan, untuk terkikisnya tanggul jembatan sudah cukup lama, sedangkan terjadinya longsor baru 3 (tiga) hari ini akibat derasnya hujan.

“Pada waktu itu saat tanggul terkikis masyarakat sekitar menimbun dengan batu-batu yang ada guna mengantisipasi Terjadinya longsor,” kata Jaya.

“Terjadinya kecelakaan akibat longsor nya tanggul jembatan, Alhamdulillah tidak ada,” papar Jaya.

“Harapannya jembatan segera di perbaiki, karena menjadi salah satu jalan utama antara Batanghari dan Kota Metro,” pungkas Jaya.| (Rio).

Kelang Perayaan Nataru 2024/2025, FKUB Provinsi Lampung Mengadakan Dialog Lintas Agama

Bandar Lampung – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung mengadakan Dialog Lintas Agama bertema “Penguatan Toleransi Umat Beragama Menuju Lampung Rukun, Aman, dan Damai” di Hotel Horison, Jumat (20/12/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Kesbangpol Provinsi Lampung, serta perwakilan Yayasan Mangkubumi Putra Lampung sebagai narasumber.

Pada kesempatan tersebut, Ketua FKUB Provinsi Lampung, Prof. Dr. KH. Mohammad Bahruddin, menyampaikan pentingnya dialog antar umat beragama. “Kedamaian tidak akan tercapai tanpa kerukunan antar umat beragama, dan kerukunan itu tidak akan terwujud tanpa dialog. Itulah mengapa kami terus melaksanakan dialog lintas agama,” ujarnya.

Prof. Bahruddin, yang juga Dekan UIN Raden Intan, menekankan bahwa meskipun Provinsi Lampung dikenal aman dan damai dalam menyambut Hari Raya Natal dan Tahun Baru, penguatan toleransi tetap diperlukan. Menurutnya, banyak provokasi dan muatan perpecahan yang berkembang di media sosial saat ini. “Memperkuat toleransi antar umat beragama adalah langkah awal mencegah radikalisasi, karena benih radikalisme berawal dari intoleransi,” tambahnya.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Dr. H. Puji Raharjo, menegaskan bahwa kedekatan umat beragama dengan ajaran agamanya merupakan kunci terciptanya kehidupan yang rukun dan harmonis. “Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, kita harus senantiasa memperbarui keimanan. Dengan mendekatkan diri pada ajaran agama, kedamaian dan harmoni akan tercipta dalam kehidupan bermasyarakat,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa dialog lintas agama merupakan sarana untuk mencegah gesekan dan memperkuat hubungan antar umat. Menurutnya, dialog ini dapat menjembatani perbedaan dan membangun kebersamaan. Lampung, yang memiliki keberagaman besar, menjadi miniatur Indonesia. “Moderasi Beragama yang diluncurkan lima tahun lalu menjadi dasar kita dalam merawat toleransi ini,” ungkapnya.

Dalam dialog tersebut, hadir juga perwakilan dari Yayasan Mangkubumi Putra Lampung, yang merupakan lembaga bagi mantan narapidana terorisme (Napiter) yang telah kembali mengakui kesalahan mereka setelah terlibat dalam kelompok radikal. Salah satu perwakilan, Solihin, mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) dan Jamaah Anshorut Daulah (JAD), menjelaskan lima faktor yang mempengaruhi dirinya untuk bergabung dengan kelompok radikal.

“Pertama, doktrin yang mengatakan tidak ada hukum selain hukum Allah, dan siapa yang tidak mengikuti hukum tersebut dianggap kafir, fasik, atau zalim. Padahal, ayat tersebut memiliki konteks tertentu,” ungkap Solihin.

Faktor kedua adalah ketidakadilan terhadap masyarakat Muslim di luar negeri, seperti di Yaman, Afganistan, dan Suriah, serta di dalam negeri, seperti di Poso. Faktor ketiga adalah empati berlebihan terhadap masyarakat yang merasa tertindas. Keempat, kurangnya pengetahuan tentang NKRI, karena pendidikan di sekolah tidak memadai, sehingga tidak memahami sejarah kemerdekaan dan rasa nasionalisme.

Dialog tersebut dihadiri oleh puluhan tokoh lintas agama dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Seluruh tokoh sepakat untuk menjaga toleransi dan terus melaksanakan dialog lintas agama demi menjaga kondusivitas di Provinsi Lampung, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

Kisah Iqbal Hasan dan Mimpi Besarnya di Jepang

Bandar Lampung – Muhammad Iqbal Hasan, alumni Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Lampung (Unila) angkatan 2018,…