Gepak Lampung Tegaskan Konsistensi Kawal Kasus Narkoba, Ungkap Fakta Baru

Lampung – Gerakan Pembangunan Anti Korupsi (Gepak) Lampung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal penuntasan kasus narkoba yang menyeret sejumlah nama usai penggerebekan di Hotel Grand Mercure, Bandar Lampung.

Ketua Umum Gepak Lampung, Wahyudi, menyampaikan hal itu dalam orasi aksi di depan kantor BNNP Lampung. Ia menekankan bahwa massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Anti Narkoba Provinsi Lampung akan tetap menjaga kondusivitas, sembari menekan aparat agar serius menuntaskan kasus tersebut.

“Kami ingin aksi ini berjalan tertib. Marwah Gubernur Lampung harus dijaga, karena beliau telah memberi contoh bahwa aksi di Lampung selalu kondusif. Saya berharap massa tetap tertib agar tidak terjadi benturan dengan aparat,” ujar Wahyudi, Selasa (16/9/25).

Selain itu, Wahyudi juga membeberkan fakta baru terkait operasi penggerebekan yang menyeret salah satu pengurus HIPMI Lampung. Ia menyebutkan bahwa operasi tersebut dipimpin langsung oleh seorang pejabat BNNP Lampung.

“Kami buka di sini, bahwa Kombes Yonce terlibat sekaligus menjadi ketua operasi dalam kasus ini,” ungkap Wahyudi di hadapan massa.

Pernyataan itu kemudian dibenarkan oleh Kombes Pol Yonce. Ia mengakui dirinya memang bertugas sebagai ketua tim operasi.

“Benar, saya adalah ketua tim dalam operasi tersebut. Dari kegiatan kemarin, BNN melakukan tindak lanjut dan berhasil mengamankan tujuh tersangka. Bahkan, seharusnya di lokasi ditemukan pula 13 kilogram sabu dan 10 ribu butir ekstasi,” jelas Yonce.

Petugas Dishub Bogor Digruduk Warga di Parungpanjang, Diduga karena Truk Sebabkan Macet

Bogor – Sebuah video beredar memperlihatkan sejumlah orang mendatangi pos Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor di…

Setelah di Demo, Akhirnya Walikota Metro Tidak Jadi Rumahkan THL

Metro | Setelah sempat memanas saat aksi demo, akhirnya ratusan tenaga harian lepas (THL) Kota Metro dan mahasiswa diterima walikota Metro di aula pemerintahan setempat. Selasa,(16/09/2025).

Dalam diskusi tersebut para THL dan mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan terkait kepastian status kerja dan kesejahteraan mereka,

Dalam forum itu ada 5 poin utama ialah :
1. Pemerintah kota metro berjanji dan menjamin tidak akan merumahkan 449 THL pemerintah daerah, 91 THL alih data THL BLUD dan guru.

2. THL pemerintah daerah THL BLUD dan guru yang tidak terdaftar di database BKN yang sudah sesuai aturan agar diusulkan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) Paruh Waktu.

3. Menagih janji program unggulan walikota dan wakil walikota Metro seluruhnya terutama tentang kesejahteraan ASN dan honorer sesuai dengan APBD Kota Metro.

4. Mendorong BKN RI dan Kemenpan RB memberikan konfirmasi atau kelonggaran kembali untuk memasukkan THL database pemerintah daerah THL BLUD dan THL guru ke dalam usulan PPPK Paruh Waktu.

5. Memberikan resolusi alternatif kepada seluruh THL pemerintah daerah, THL BLUD dan guru sehingga tidak kehilangan pekerjaan di lingkungan pemerintah Kota Metro.

Menanggapi hal tersebut, Walikota Metro Bambang Iman Santoso mengungkapkan, bahwa pemerintah daerah tidak akan tinggal diam.

“Kita sudah menyepakati aksi damai yang dilakukan HMI dan para THL. Pemerintah daerah akan memastikan semua komitmen ini berjalan dengan baik,” ucap Bambang.

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Metro Ria Hartini menyampaikan, DPRD sudah menyetujui tuntutan ini.

“Insya Allah apa yang menjadi harapan walikota akan segera ditindaklanjuti,” ucap Ria.

Ketua Forum THL Raden Yusuf, menyampaikan bahwa solusi sudah ditemukan. Solusi ini perlu disepakati bersama dan tentu membutuhkan waktu untuk direalisasikan. Ia berharap para THL dapat bersabar agar keinginan bersama dapat terwujud sepenuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI), Adi Herlambang, menegaskan bahwa pernyataan Wali Kota dan Wakil Wali Kota hari ini tidak boleh berhenti hanya di forum.

Ia menambahkan, pihaknya akan terus mengawal hingga para THL mendapatkan kepastian atas hak-hak mereka.| (Rio).

Bakar Ban, Warnai Aksi Demo Mahasiswa dan THL

Metro | Sejumlah mahasiswa Kota Metro bersama Ratusan pegawai Tenaga Harian Lepas (THL) honorer menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Wali Kota Metro, Selasa (16/09/2025).

Demo tersebut dilakukan guna mendesak Wali Kota Metro agar menepati janji kampanye yang dinilai belum terealisasi.

Saat aksi, massa juga melakukan pembakaran ban sebagai bentuk protes keras, bahkan, sempat terjadi gesekan antara mahasiswa dengan aparat petugas yang berjaga di lokasi.

Massa menyampaikan sejumlah tuntutan, di antaranya:
1. Kepastian status kepegawaian THL honorer yang hingga kini belum jelas.
2. Transparansi pengelolaan anggaran daerah, khususnya yang menyangkut dana pendidikan dan kesehatan.
3. Perbaikan layanan publik yang dinilai masih lambat dan berbelit.
4. Realiasi janji kampanye Wali Kota terkait peningkatan kesejahteraan tenaga honorer dan pembangunan infrastruktur dasar.

Aksi berlangsung selama beberapa jam, akhirnya diakhiri dengan pertemuan antara perwakilan THL, mahasiswa, dan Wali Kota Metro.

Pertemuan itu membahas tuntutan serta mencari solusi agar dapat segera direalisasikan pemerintah daerah.| (Rio).

Mahasiswi Asal NTT Ditemukan Tewas di Kos Ciracas, Diduga Dibunuh Pacar di Bawah Umur

Jakarta Timur – Seorang mahasiswi berinisial IM (23) ditemukan tewas di kamar kosnya di kawasan Ciracas,…

Anggota TNI Tewas Dibacok Saat Melarai Perkelahian di Restoran Wonosobo

Wonosobo, Jawa Tengah – Seorang anggota TNI berinisial Serda RS dari Kodim 0707/Wonosobo tewas setelah dibacok…

Pria di OKI Tewas Tenggelam Saat Cari Ikan, Jasad Ditemukan 200 Meter dari Lokasi Kejadian

Ogan Komering Ilir (OKI) – Warga Desa Padang Bulan, Kecamatan Jejawi, Ahmad Mulyadi (43), ditemukan tewas…

Helikopter Jatuh di Mimika: Seluruh Penumpang Ditemukan Tewas dan Sudah Dievakuasi

Mimika, Papua Tengah — Helikopter milik Intan Angkasa Air Service dengan nomor registrasi PK-IWS jatuh di…

Banjir Terjang Lampung Barat, 5 Rumah Hanyut dan Puluhan Lain Terendam

Lampung Barat – Hujan deras yang mengguyur wilayah Lampung Barat sejak Selasa malam menyebabkan banjir besar yang melanda dua kecamatan, yakni Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh (BNS), pada Rabu (10/9/2025). Akibatnya, lima rumah warga di Pemangku Gunung Sari, Pekon Banding Agung, Kecamatan Suoh, dilaporkan hanyut terbawa arus banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat, Padang Priyo Utomo mengatakan bahwa selain kerusakan fisik yang parah, peristiwa ini juga membuat puluhan warga kehilangan tempat tinggal sementara.

“Lima rumah warga di Pemangku Gunung Sari hanyut terbawa arus. Kami masih melakukan pendataan dan evakuasi bersama tim gabungan,” ujarnya kepada media.

Banjir Terjang Lampung Barat, 5 Rumah Hanyut dan Puluhan Lain Terendam

Tak hanya itu, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), tepatnya di Pekon Bandar Agung dan Pekon Hantatai. Di dua pekon tersebut, puluhan rumah dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air yang bervariasi antara 50 hingga 100 cm.

Tim BPBD bersama TNI, Polri, dan relawan saat ini masih berada di lapangan untuk melakukan evakuasi warga terdampak dan menyalurkan bantuan darurat seperti makanan, selimut, dan obat-obatan.

Belum ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini, namun warga diminta tetap waspada mengingat intensitas hujan masih tinggi dan potensi banjir susulan bisa terjadi sewaktu-waktu.

Pemerintah daerah juga telah menyiapkan posko pengungsian di beberapa titik aman untuk menampung warga yang terdampak.

Semakin Nekat Tanpa Rasa Takut, Aksi Pencuri Gasak Motor Terekam CCTV di Metro

Metro | Kota Metro kembali diguncang aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor). Kali ini, dua pelaku dengan wajah tertutup helm terekam jelas kamera CCTV saat menggondol satu unit motor jenis Honda Beat warna hitam berplat BB 5481 RW.

Kejadian tersebut berlangsung di halaman parkir MBC Swalayan, Kecamatan Metro Barat, pada saat pemilik motor sedang berbelanja sekira pukul 17:27 WIB, Senin, (8/9/2025).

Dalam rekaman CCTV tersebut, terlihat dua pria datang berboncengan menggunakan sepeda motor. Salah satunya mengenakan jaket orange, sementara rekannya memakai kaos hitam.

Tanpa rasa takut, mereka berhenti di depan deretan motor yang terparkir. Salah seorang pelaku kemudian turun, beraksi cepat membongkar kunci motor incaran mereka.

Hanya dalam hitungan detik, motor milik korban berhasil dinyalakan, dan keduanya langsung kabur membawa hasil curian.

Korban berinisial LW (23) mengaku sangat terkejut ketika usai berbelanja dan hendak pulang, ia tidak lagi mendapati motornya di tempat semula.

Kepada warga sekitar, ia sempat kebingungan hingga akhirnya menyadari bahwa kendaraannya telah digasak maling, padahal motor miliknya sudah dikunci stang. Kejadian itu sontak membuat pengunjung swalayan lain ikut panik, khawatir motor mereka pun menjadi sasaran berikutnya.

Peristiwa ini kembali menegaskan bahwa Kota Metro saat ini benar-benar dalam kondisi darurat pencurian motor. Para pelaku tidak lagi pandang bulu, bahkan berani beraksi di area parkir swalayan yang notabene ramai pengunjung dan berada di pusat keramaian.

Modus yang mereka lakukan pun terbilang rapi dan cepat, membuat korban tidak punya kesempatan untuk menyelamatkan kendaraannya.

Keresahan warga Metro kian memuncak, mereka menilai aksi para maling motor semakin merajalela karena lemahnya pengawasan dan minimnya tindakan tegas aparat.

“Sekarang parkir sebentar saja sudah tidak aman. Kita benar-benar merasa was-was,” ungkap salah seorang pengunjung yang enggan disebutkan namanya.

Masyarakat menuntut aparat kepolisian untuk bergerak cepat memburu pelaku, mengungkap jaringan pencurian ini, serta memperketat patroli di titik-titik rawan curanmor.

Kondisi ini menjadi alarm keras bagi aparat keamanan, bahwa rasa aman warga benar-benar terancam.

Bila aparat tidak segera bertindak tegas, bukan tidak mungkin aksi pencurian semakin brutal dan membuat warga kehilangan kepercayaan terhadap keamanan di kota mereka sendiri.

Saat ini Korban sudah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Metro Barat.|(Red).