Pelaku Utama Jaringan Perdagangan Bayi Internasional, Lie Siu Luan, Ditangkap Polda Jabar

Bandung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat berhasil menangkap buronan utama dalam kasus perdagangan bayi ke Singapura, Lie Siu Luan, pada Jumat (18/7/2025). Pelaku yang sebelumnya sempat melarikan diri ke luar negeri itu diringkus saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Penangkapan Lie Siu Luan, yang juga dikenal dengan berbagai alias seperti Lily, Popo, dan Ai, dibenarkan oleh Direktur Ditreskrimum Polda Jabar, Kombes Pol Surawan.

“Betul (ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta). Saat turun dari pesawat langsung diamankan oleh pihak Imigrasi. Kami memang telah berkoordinasi sebelumnya untuk melakukan pencekalan terhadap ketiga buron,” ujar Surawan saat dikonfirmasi.

Ilustrasi Borgol.
Ilustrasi Borgol.

Lie Siu Luan merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di luar negeri dan diduga menjadi otak dari jaringan jual beli bayi lintas negara tersebut. Ia diketahui mendanai seluruh operasional jaringan, mulai dari proses perekrutan, biaya hidup bayi di penampungan, hingga pengiriman bayi untuk diadopsi secara ilegal ke Singapura.

“Lie Siu Luan adalah donatur utama. Dia membiayai semua kegiatan dari perekrutan, pembelian bayi dari ibu kandung, perawatan bayi selama tiga bulan yang dibayar Rp2,5 juta, hingga penampungan dan pengiriman bayi,” jelas Surawan dalam konferensi pers di Mapolda Jabar, Kamis (17/7).

Saat ini, Lie Siu Luan telah dibawa ke Mapolda Jawa Barat untuk menjalani pemeriksaan intensif oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Tim penyidik yang menjemput pelaku selepas Salat Jumat, diperkirakan tiba di Bandung pada Jumat malam.

Selain Lie Siu Luan, dua tersangka lainnya dalam kasus ini, yakni Wiwit dan Yuyun Yuningsih, masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Keduanya berperan sebagai perekrut dan penyalur bayi dalam jaringan tersebut.

Dengan tertangkapnya Lie Siu Luan, total jumlah tersangka dalam kasus perdagangan bayi ini mencapai 16 orang. Polda Jawa Barat menyatakan komitmennya untuk terus mengusut tuntas jaringan perdagangan manusia ini hingga ke akar-akarnya.

Tulis Komentar Anda