Kiriman Ramadhan Nurpambudi | Prakirawan Stasiun Meteorologi Radin Inten II Lampung
Belum lama ini kita dihadapkan dengan munculnya fenomena turbulensi yang hampir memicu insiden buruk dalam dunia penerbangan. Pesawat Airbus A330-200 Etihad Airways penerbangan EY474 rute Abu Dhabi – Jakarta mengalami turbulensi di udara tepat 45 menit sebelum mendarat di Jakarta. Pesawat Hong Kong Airline dengan nomor penerbangan CRK-6740 yang dipiloti Tinios Peter dan co-pilot Redza Khomeini bin Abdullah harus kembali ke bandara Ngurah Rai akibat terkena turbulensi di wilayah Kalimantan. Menurut BMKG, Fenomena turbulensi ini terjadi pada daerah konvektif dan pada daerah cuaca cerah. Pada umumnya turbulensi akibat awan konvektif mampu diantisipasi oleh pilot karena pesawat akan berusaha menghindari awan CB yang terdeteksi oleh radar di kokpit. Sedangkan untuk turbulensi pada area cuaca cerah seperti akibat mountain wave dan daerah vicinity/dekat awan CB, baik yang sedang tumbuh maupun tingkat matang, umumnya kurang diantisipasi karena radar di kokpit kurang sensitive (karena minimnya jumlah partikel uap air di atmosfer).
Turbulensi
Sebenarnya apa itu Turbulensi ? Turbulensi adalah gerak udara yang arahnya tidak beraturan dalam skala kecil dan ditandai oleh angin yang kecepatannya bervariasi. Turbulensi juga didefinisikan sebagai perubahan kecepatan aliran udara yang sering terjadi pada skala kecil, jangka waktu yang pendek, serta acak. Dengan kata lain, ketika kecepatan aliran udara dan/atau arah pergerakannya berubah dengan cepat, maka pada saat itu dapat dikatakan telah terjadi turbulensi udara. Turbulensi dapat terjadi ketika pesawat melewati wilayah yang berawan dan yang cukup berbahaya adalah turbulensi saat tidak ada awan atau yang biasa disebut CAT (Clear Air Turbulence).
Dalam dunia penerbangan turbulensi diklasifikasikan menjadi light turbulence, light cop, moderate turbulence, moderate chop, moderate chop, dan severe turbulence. Jenis inilah yang mengakibatkan guncangan saat penerbangan, turbulensi menyebakan pesawat terhempas ketas kemudian menjatuhkan kembali kebawah sehingga pesawat akan bergerak naik turun dengan cepat. Pada saat ini seringkali penumpang yang sedang tertidur atau bahkan sedang berjalan menuju toilet dapat terluka. Itulah mengapa maskapai seringkali mengatakan untuk tetap menggunakan sabuk pengaman bahkan ketika lampu tanda sabuk pengaman telah dimatikan untuk menghindari cedera saat proses pesawat terhempas naik turun tadi. Turbulensi dapat terjadi karena fenomena alam seperti jet stream, mountain waves (gelombang gunung), cold/warm front (pertemuan massa udara panas dan dingin), thunderstrom (badai).
Berbeda dari jenis turbulensi lain yang dapat diprediksi dengan memperhatikan radar maupun melihat kondisi cuaca, CAT merupakan turbulensi yang terjadi di saat langit cerah tak ada awan sehingga radar cuaca tidak dapat memprediksi bahwa kondisi tersebut bisa memicu turbulensi. CAT dapat dikatakan jenis turbulensi yang paling berbahaya karena kondisinya tidak dapat diprediksi. Saat pesawat tiba-tiba mengalami Clear Air Turbulence maka tidak ada waktu bagi awak pesawat untuk memperingatkan penumpang untuk kembali ke kursi mereka dan mengenakan sabuk keselamatan. Tak heran mayoritas cedera akibat turbulensi diakibatkan oleh turbulensi jenis ini. CAT memiliki sifat seperti tidak bisa dilihat dan diprediksi sebelumnya sehingga tidak ada alat pada kokpit yang dapat memberikan warning kepada Pilot, seringkali guncangan yang ditimbulkan pada kokpit tidak terlalu besar namun sangat terasa di bagian belakang kabin, bisa terjadi walaupun langit cerah dan tidak ada satupun awan, CAT tidak muncul pada Radar.
Inflight Injuries
Turbulensi merupakan penyebab nomer satu cedera saat penerbangan, banyak pesawat yang harus mendarat darurat di bandara alternatif karena turbulensi yang menerpa mengakibatkan banyak penumpang cedera dan harus mendapat pertolongan. Karena sifat dari CAT yang tiba-tiba dan tidak terprediksi seringkali banyak menimbulkan banyak cedera ketika tanda sabuk pengaman dimatikan dan penumpang sedang berjalan ataupun sedang bersantai dan tiba-tiba terjadi guncangan akibat CAT. Untuk menghindari cedera saat pesawat mengudara diharuskan untuk selalu memakai sabuk pengaman ketika duduk, meskipun tanda sabuk pengaman telah dimatikan. Dari tahun 1981 hingga 1997 telah terjadi 342 insiden yang berhubungan dengan turbulensi dimana semua korban pada saat insiden baik yang meninggal dan mengalami cedera ringan hingga berat pada saat kejadian tidak mengenakan sabuk pengaman.
Mengenai Turbulensi
Turbulensi merupakan kejadian yang umum terjadi saat penerbangan dan kebanyakan tidak berbahaya hanya saja menyebabkan ketidaknyamanan jika terjadi. Cedera yang dapat ditimbulkan turbulensi dominan merupakan cedera ringan dan itupun jarang terjadi, hanya beberapa kasus yang sampai menimbulkan cedera berat hingga berujung kematian. Potensi terjadinya turbulensi adalah di ketinggian diatas 30.000 kaki. Sehingga pesawat yang menempuh perjalanan jarak jauh yang biasanya banyak terkena dampak turbulensi. Pilot dapat mengetahui potensi terjadinya turbulensi dan akan mengaktifkan tanda untuk mengenakan sabuk pengaman. Informasi bisa didapat dari pesawat yang berada di sekitarnya dan juga dari radar cuaca. Namun yang tetap menjadi masalah yaitu CAT, karena pilot dan juga radar tidak dapat memprediksinya. Tidak mengherankan dominan insiden pesawat yang terkena turbulensi disebabkan oleh turbulensi jenis ini. Dari pengamatan para ahli penerbangan, jumlah CAT meningkat seiring dengan pemanasan global. Frekuensi kejadiannya semakin meningkat meskipun kondisi cuaca cerah.
Turbulensi tidak sampai menyebabkan pesawat jatuh, sangat kecil kemungkinannya turbulensi sampai menyebabkan terjatuhnya pesawat meskipun CAT sekalipun. Pesawat sudah dirancang sedemikian rupa untuk tahan terhadap guncangan turbulensi. Jam terbang pilot sangat dibutuhkan pada saat turbulensi terjadi, dibutuhkan ketenganan dalam membaca pola turbulensi sehingga dengan mudah dapat menghindari dan juga melewatinya. Sebelum penerbangan dilakukan pilot akan menentukan rute yang paling aman untuk dilalui dan jika turbulensi tidak dapat dihindarkan pilot tahu cara untuk menenangkan penumpangnya. Untuk menghindari cedera akibat turbulensi yaitu dengan tidak melepas sabuk pengaman meskpipun tanda sabuk pengaman telat dimatikan karena kita tidak pernah tahu kapan CAT akan terjadi. Dihimbau untuk tidak menggendong bayi jika sedang terjadi turbulensi, dudukan bayi di kursi khusus bayi karena bayi akan mudah terlepas dari pangkuan ibunya ketika guncangan terjadi.
Teknologi Terbaru
Banyak dari ilmuan penerbangan dan sejumlah maskapai berusaha untuk menemukan alat yang mampu mendeteksi CAT, salah satunya dengan menggunakan laser. Pesawat akan disertai dengan laser yang akan ditembakkan setiap saat dan mengirimkan sinyal berupa gambaran yang ada di depannya. Namun alat ini masih perlu pengkajian lebih dalam dan penyempurnaan yang lebih dalam lagi. Para ahli masih akan melakukan percobaan dengan cara memasang alat tersebut pada beberapa pesawat yang melakukan penerbangan jarak jauh dengan ketinggian diatas 30.000 kaki dan melalui jet stream. Pesawat-pesawat ini akan lebih sering berhadapan dengan turbulensi sehingga alat dapat lebih cepat dilakukan perbaikan-perbaikan agar lebih sempurna. Mari kita berdoa agar alat laser ini segera diluncurkan sehingga kemungkinan insiden CAT dapat lebih diminimalisir. | red
Wujud Cinta Tanah Air, Prajurit Dan PNS Kodim 0410/KBL Laksanakan Upacara Bendera
BANDAR LAMPUNG — Kepala seksi Teritorial Kodim 0410/ Kota Bandar Lampung Mayor Infanteri Sinaga pimpin upacara bendera di Markas Kodim 0410/KBL Jln. Imam Bonjol, Kota Bandar Lampung, pada Senin…
Tutup Misi Satgas Perdamaian Dunia, Kapolri: Jadilah Inspirasi untuk Wujudkan Polri Dicintai Masyarakat
LAMPUNG7COM | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memimpin upacara penutupan Satgas Polri pada misi pemeliharaan perdamaian PBB di UNAMID dan penganugerahan Satyalancana Bhakti Buana kepada Satgas Garbha II FPU 12…

Personil Polsek Jatisari Polres Karawang Polda Jabar Giat Monitoring Bendungan Situdam
Lampung7com–Polres Karawang, -Beberapa wilayah di Kabupaten Karawang di kepung banjir akibat volume hujan yang terjadi sejak dua hari kemarin. Beruntung di wilayah Desa Situdam Jatisari tidak alami banjir. Hanya saja…

Pj Bupati Lambar Drs. Nukman Meninjau Puing-puing Sisa Banjir
Lambar – Pj Bupati Bupati Lampung Barat Drs. Nukman M.M turun langsung ke lokasi meninjau puing-puing sisa banjir beberapa waktu lalu di Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Jum’at 05 April 2024.…

Meriahkan HUT RI Ke-78, Polres Tulang Bawang Gelar Berbagai Macam Lomba
LAMPUNG7COM | Polres Tulang Bawang, Polda Lampung, menggelar berbagai macam perlombaan untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) Ke-78 Tahun 2023, yang acara puncaknya akan diperingati setiap tahun…

Pengumuman Perpanjangan Pendaftaran Lomba Teknologi Tepat Guna Tahun 2024
Download pengumuman selengkapnya dapat diunduh pada berkas berikut: PERPANJANGAN MASA PENDAFTARAN LOMBA TEKNOLOGI TEPAT GUNA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN (LOTEK TUNA LAMSEL) TAHUN 2024 Dilihat: 330