
Kegiatan ini dinilai efektif memberantas tikus yang menyerang sawah petani. Dibantu anggota Koramil dan puluhan petani ini terpaksa menggunakan mercon tikus yakni berburu tikus dengan alat cerobong yang dimasukan ke dalam lubang tikus, kemudian mercon dimasukan ke dalam cerobong tersebut. Sehingga, asapnya masuk ke dalam lubang tikus. Aksi gropyokan tikus ini terbukti efektif membunuh tikus yang bersembunyi di dalam lubang.
Danramil 07/Pekalongan Kapten Inf Jenerwanto yang ikut dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa gerakan pemberantasan hama tikus atau gropyok tikus yang dilaksanakan adalah sebuah usaha awal yang berkesinambungan, artinya dilaksanakan secara terus menerus. Sebab hama tikus tidak bisa dibasmi secara tuntas dalam satu hari, namun dalam jangka waktu yang lama dan ini hanya bisa mengurangi populasinya saja.
Tujuan dari semua ini adalah agar para petani memperoleh hasil panen yang melimpah. Namun demikian perlu diingat bahwa hasil panen yang melimpah sangat ditentukan oleh banyak faktor, antara lain; bibit padi yang unggul, pola tanam tepat waktu, pengairan yang memadai, ketersediaan pupuk yang cukup, serta ketersediaan obat hama yang cukup, terang Danramil. [Gatam]