LAMPUNG – Provinsi Lampung akan menjadi tuan rumah pelaksanaan Pelatihan Kader Nasional (PKN) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang untuk pertama kalinya dilaksanakan di luar Jakarta pada 7–14 Agustus mendatang.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dinilai sosok muda inspiratif dan layak dijadikan simbol peran pemuda dalam pelestarian budaya lokal. Sehingga dalam acara ini Gubernur Mirza diminta membuka pelatihan sekaligus menjadi key note speaker.
Hal tersebut terungkap dalam pertemuan Gubernur Mirza dengan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Provinsi Lampung di Ruang Kerja Gubernur, Bandarlampung, Selasa (22/7/2025).
Dalam pertemuan tersebut, Ketua Umum PKC PMII Lampung Muhammad Yusuf Kurniawan memaparkan rencana pelaksanaan PKN.
“Biasanya pelatihan kader nasional itu dilaksanakan di Jakarta dan belum pernah keluar dari Jakarta. Ini perdana dan kami diamanahkan oleh PB PMII untuk menjadi tuan rumah,” ujarnya.
Ia menyampaikan pelatihan kader nasional yang merupakan jenjang kaderisasi formal tertinggi di PMII ini akan dilaksanakan di BPMP Provinsi Lampung dan diikuti oleh perwakilan pengurus dari 38 provinsi serta jajaran PB PMII.
Yusuf menambahkan, berbagai rangkaian kegiatan telah dilaksanakan sebagai bagian dari persiapan, termasuk kegiatan budaya di Lampung Barat serta seminar pertanian lokal di Kota Gajah, Lampung Tengah.
“Kami juga sedang menyusun draft potensi pertanian di masing-masing daerah, serta mengadakan forum diskusi putusan Mahkamah Konstitusi bekerja sama dengan LPBHNU,” jelasnya.
Yusuf juga menyoroti pentingnya penguatan relasi PMII dengan masyarakat adat yang akan diusulkan ke Kementerian Kebudayaan sebagai inisiatif murni dari Lampung.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Mirza mengapresiasi dan memberi dukungan atas pelaksanaan PKN PMII di Lampung.
Ia menyatakan kesiapan Pemerintah Provinsi Lampung untuk bersinergi dalam mendorong inovasi pemuda, khususnya dalam pengembangan desa.
“Nanti mungkin kalau nggak tahun depan, saya ajak PMII untuk kerja kolaborasi. Pelatihan anak-anak muda di desa, outputnya inovasi, prototype. Inovasi berbasis komunitas di desa,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini program-program prioritas Pemprov Lampung berfokus pada pemberdayaan desa dan memerlukan banyak pendampingan, terutama dari kalangan muda.
Ia juga membuka peluang kolaborasi lebih luas dengan PMII, termasuk dalam hal pengembangan usaha pemuda di bidang pertanian.
“Kita lagi siapkan beberapa model yang bisa kita lempar ke teman-teman, atau ke PMII. Bisa usaha-usaha, tapi di bidang pertanian semua,” tegasnya.
Pertemuan dengan PMII ini menjadi momentum penting yang menunjukkan komitmen bersama antara Pemprov Lampung dan PMII dalam memperkuat peran strategis pemuda.
Melalui kolaborasi kaderisasi dan inovasi, kedua pihak sepakat untuk memperkuat kontribusi pemuda dalam pembangunan desa, pelestarian budaya, serta pengembangan potensi lokal.