Surabaya – Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Surabaya 2024 kali ini hanya diisi oleh satu pasangan calon (paslon). Mereka adalah pasangan petahana Eri Cahyadi dan Armuji. Pasangan ini akan melawan kotak kosong di pencoblosan tanggal 27 November 2024.
Berikut ulasan Pilwalkot Surabaya 2024 pasangan Eri-Armuji lawan kotak kosong:
Pasangan Eri-Armuji dari PDIP ini diusung oleh koalisi gendut yaitu 18 partai dalam Pilwalkot Surabaya 2024. Partai tersebut yakni PDI Perjuangan, PAN, PKS, PKB, PPP, Demokrat, Gerindra, Golkar, NasDem, PSI, Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Gelora, Partai Ummat, Perindo, dan Partai Buruh.
Ketua KPU Surabaya, Suprayitno atau akrab disapa Nano, mengatakan hingga hari terakhir pendaftaran, tidak ada bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang mendaftar lagi.
“Hari ketiga pendaftaran, bisa dibilang tidak ada lagi yang akan mendaftar. Sesuai tahapan besok hari ketiga atau hari terakhir pendaftaran KPU Surabaya tetap stand by hingga pukul 23.59 WIB,” kata Nano di Kantor KPU Surabaya, Rabu (28/8).
Eri-Armuji Soal Kotak Kosong: Sama Saja

Sementara itu, Eri mengaku tidak merasa ada perbedaan jika dirinya menjadi paslon tunggal di Pilwalkot Surabaya 2024.
“Kalau kotak kosong itu sebenarnya podo ae (sama saja). Kotak kosong, enggak kotak kosong, podo ae, onok seng (ada yang) ngomong kotak kosong luweh abot (lebih berat),” kata Eri di Kantor KPU Surabaya, Rabu (28/8).
“Buat saya tidak ada kotak kosong, tidak ada lawan, tidak ada apa-apa,” tambahnya.
Menurut dia, yang terpenting bukanlah melawan kotak kosong, melainkan bagaimana untuk menyejahterakan masyarakat.
“Dadi nggak onok (jadi nggak ada) kotak kosong, nggak onok lawan, karena kita sama-sama berjuang hari ini adalah untuk kepentingan umat yang lebih besar,” tuturnya.
Terpisah, Armuji mengungkapkan bahwa melawan kotak kosong merupakan bagian dari demokrasi.
“Kotak kosong sama enggak ada kotak kosong itu kan sama saja memilih. Itulah yang namanya demokrasi. Nanti dilihat sendiri di lapangan,” ujar Armuji.