Guru Besar Unila Dilantik: Prof. Rudy Refleksikan Perkembangan Hukum Indonesia

(Unila): Wakil Rekor Bidang Umum dan Keuangan Universitas Lampung (Unila) Prof. Rudy, S.H., LL.M., LL.D., dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Unila. Upacara pengukuhan berlangsung di Gedung Serbaguna kampus Unila, Rabu, 25 Oktober 2023.

Dalam momen bersejarah ini, Prof. Rudy menjadi guru besar ke-111 di Unila dan guru besar kedelapan di Fakultas Hukum (FH) Unila. Ia juga mencatatkan diri sebagai guru besar termuda Unila dengan usia 42 tahun.

Pada acara pengukuhan, Prof. Rudy menyampaikan Orasi Ilmiah berjudul “Pembangunan Hukum Indonesia di Persimpangan Jalan: Refleksi 4 Abad Pembangunan Hukum Nusantara”. Dalam orasinya, ia menyoroti sejarah hukum Indonesia yang banyak dipengaruhi warisan hukum kolonialisme.

Prof. Rudy menjelaskan, tatanan hukum saat ini di Indonesia masih memiliki akar dari sistem hukum Germania Kuno. Di dunia, hukum pada dasarnya berasal dari Jerman Kuno, dan Indonesia mengikuti jejak ini. Ia juga membahas perkembangan hukum di nusantara, termasuk masa VOC, yang telah memiliki hukum aslinya, kini dikenal sebagai hukum adat.

Dalam perkembangan selanjutnya, terjadi transplantasi hukum di nusantara saat pemerintahan Hindia Belanda. Ini mengakibatkan penggunaan produk hukum Belanda di Indonesia hingga tahun lalu. Prof. Rudy mengkritik bahwa Indonesia telah kehilangan momentum dalam membangun hukum asli Indonesia.

Prof. Rudy juga memaparkan usaha-usaha Indonesia dalam memperjuangkan hukum asli Indonesia, termasuk hukum adat dan Ketentuan Pokok Agraria atau Basic Agrarian Law. Namun, pada tahun 1970-an, ketentuan hukum adat dihilangkan, menyebabkan unifikasi hukum di Indonesia.

“Melalui orasi ilmiah hari ini, kita akan refleksikan bagaimana pembangunan hukum di nusantara terjadi dan bagaimana sebetulnya saat ini konvergensi sistem hukum yang ada di dunia terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Ia juga mencermati konstitusionalisme di Indonesia baru menguat setelah reformasi hukum dan amandemen konstitusi tahun 1945. Prof. Rudy menyimpulkan, konvergensi sistem hukum akan terus terjadi di Indonesia.

Pada persimpangan jalan ini konvergensi sistem hukum terjadi akibat pembangunan hukum yang memakai model bricolage, yaitu mengambil apa saja yang tersedia dalam suatu dunia kemudian menjadikan metode problem solving bagi suatu permasalahan, inilah kemudian yang terjadi di Indonesia.

“Saya tidak tahu dan juga kadang ragu bagaimana nasib hukum selanjutnya. Ini merupakan suatu kenyataan yang harus kita terima bahwa konvergensi sistem hukum menurut pengamatannya mau tidak mau akan terjadi di Indonesia,” ujarnya.

Sampai saat ini pembangunan hukum di nusantara dipengaruhi tiga hal, pertama, pembangunan hukum sampai akhir milenium konsisten pada tradisi hukumnya. Kedua, transplantasi hukum secara terus menerus berlangsung sejak awal bangsa barat menginjakkan kakinya di nusantara pelan-pelan menggerus hukum asli Indonesia.

Ketiga, globalisasi dan borderless nation mengakibatkan proses konvergensi sistem hukum terjadi, tentunya melalui transplantasi hukum yang lebih masif dan cepat.

“Idealnya kita mempunyai hukum asli dari Indonesia, dan ketika ditransplantasikan harus disesuaikan lebih dulu dengan budaya hukum kita, sehingga tidak hanya mengambil norma-norma asing,” pungkasnya.

Prof. Rudy berharap, Indonesia dapat mempertahankan hukum asli yang sesuai dengan budaya hukumnya. Setelah dikukuhkan sebagai guru besar, ia berkomitmen untuk terus meneruskan kajian keilmuan hukum di Indonesia.

Dalam orasi ilmiahnya, Prof. Rudy juga berharap agar refleksi ini dapat menjadi landasan strategis untuk pembangunan hukum di masa depan Indonesia. [Daffa Alsa Pradika/Angelino Vinanti Sonjaya]

The post Guru Besar Unila Dilantik: Prof. Rudy Refleksikan Perkembangan Hukum Indonesia appeared first on Universitas Lampung.

Agung Hero Hernanda Wakili Indonesia di C Asean Consonant 2023

(Unila): Acara tahunan C Asean Consonant kembali memukau penonton dengan harmoni musik dari negara-negara ASEAN. Sabtu, 14 Oktober 2023, Vietnam National Academy of Music menjadi tuan rumah bagi perhelatan ini.

Dalam penyelenggaraan yang memadukan berbagai alat musik tradisional, acara ini menampilkan orkestra megah disertai dengan paduan suara luar biasa, menciptakan sebuah penampilan yang tak terlupakan.

Dengan Zakaria sebagai konduktor orkestra, acara ini sukses menghadirkan karya musik ciptaan musisi muda yang terinspirasi kekayaan budaya negara-negara ASEAN. Keunikan acara ini terletak pada penggunaan alat musik tradisional dari masing-masing negara yang diwakili.

Indonesia turut serta dalam perhelatan tersebut, dan Agung Hero Hernanda menjadi salah satu perwakilan. Penampilan memukaunya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia melalui musik. Selain seorang musisi berbakat, Agung Hero Hernanda juga merupakan seorang dosen di Program Studi Pendidikan Musik Universitas Lampung (Unila).

Alat musik tradisional Indonesia seperti Rindik dari Bali, Kendang, Bedug, dan Bansi dari Sumatra Barat menjadi bagian penting dalam penampilan bertema “Persahabatan Lintas Batas”.

Acara ini bertujuan untuk mempromosikan budaya tradisional negara-negara ASEAN hingga tingkat internasional, sehingga bisa menginspirasi musisi muda untuk terus melestarikan dan mengembangkan alat musik tradisional di negara masing-masing. [Rilis]

The post Agung Hero Hernanda Wakili Indonesia di C Asean Consonant 2023 appeared first on Universitas Lampung.

Unila Peringkat 16 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2024

(Unila): Universitas Lampung (Unila) kembali meraih pencapaian besar dalam pemeringkatan kelas dunia. Kali ini, Unila masuk dalam peringkat 1.500 dari 1.904 perguruan tinggi di 108 negara versi Times Higher Education’s (THE) World University Rankings (WUR) 2024.

Secara nasional, terdapat 24 universitas di Indonesia yang masuk pada pemeringkatan ini. Unila berada pada peringkat ke-16 Universitas Terbaik se-Indonesia dan Tiga Besar Universitas Terbaik se-Sumatra bersama Universitas Syiah Kuala (USK) dan Universitas Andalas (Unand).

THE WUR 2024 merupakan pemeringkatan perguruan tinggi terkemuka di dunia yang dilakukan lembaga pemeringkatan perguruan tinggi, THE, dari Inggris.

Dalam pemeringkatan ini terdapat 18 indikator kinerja yang dikalibrasi dengan cermat untuk mengukur kinerja lembaga di lima bidang, meliputi pengajaran, lingkungan penelitian, kualitas penelitian, industri, dan pandangan internasional. Hasil ini menjadi bagian dari langkah konkret Unila mewujudkan internasionalisasi dan world class university.

Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan TIK Unila Dr. Ayi Ahadiat, S.E., MBA., mengungkapkan, Unila dibawah kepemimpinan Rektor Prof. Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, D.E.A., IPM., ASEAN Eng., akan memperkuat program prioritas BE STRONG untuk memastikan seluruh unit kerja, fakultas, lembaga, dan UPT dapat bersinergi dalam rangka meningkatkan peringkat THE WUR ini.

Selain itu akan dilakukan cascading atau membagi habis tugas yang dapat dilakukan terkait dengan penekanan kekhususan fakultas.

Selanjutnya, dilakukan juga penekanan pada peningkatan produktivitas output tridarma perguruan tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dengan staf dari internasional, penelitian kolaboratif baik dalam negeri maupun internasional, serta penguatan pengabdian dalam negeri dan pengabdian lintas negara, khususnya KKN.

“Mudah-mudahan kita dapat menyatukan pandangan untuk dapat mencapai Unila BE STRONG. Unila dengan Time Higher Education’s World University Ranking yang lebih baik dari waktu ke waktu, insyaallah,” ujar Dr. Ayi. [Angelino Vinanti Sonjaya]

The post Unila Peringkat 16 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi THE WUR 2024 appeared first on Universitas Lampung.