Aktivitas Keuangan Ilegal: Masih Marak Terjadi Hingga Pengancaman Sebar Identitas

LAMPUNG – Keberadaan aktivitas keuangan ilegal merupakan ancaman serius bagi stabilitas sistem keuangan dan ekonomi Indonesia, seperti pencucian uang, penipuan investasi, dan praktik pinjaman online ilegal. Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun upaya pemberantasan telah dilakukan, tantangan dalam mengatasi masalah ini masih sangat besar. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas pengawasan sektor jasa keuangan di Indonesia khususnya di Provinsi Lampung, memiliki peran penting dalam pemberantasan aktivitas keuangan ilegal. Namun, untuk meningkatkan efektivitasnya, ada beberapa aspek yang mungkin perlu dibenahi.

Pertama, Adanya Penegakan Hukum yang Lebih Tegas dan Perbaikan Regulasi; Penegakan hukum yang lebih tegas sangat diperlukan. Aktivitas ilegal sering kali beroperasi dengan cepat dan sulit dilacak, terutama dalam sektor fintech dan platform investasi online. Dalam hal ini, OJK harus bekerja lebih erat dengan aparat penegak hukum, seperti kepolisian dan kejaksaan, untuk memperkuat proses penindakan dan mempercepat penyelesaian kasus.

Hal yang perlu juga dibenahi adalah regulasi yang mengatur aktivitas keuangan. Meskipun OJK telah memiliki sejumlah regulasi yang mengatur industri jasa keuangan, namun perkembangan teknologi dan model bisnis yang cepat, seperti keuangan berbasis teknologi (fintech), sering kali lebih cepat dari kemampuan regulator untuk membuat aturan. Oleh karena itu, perlu adanya pembaruan regulasi secara berkala untuk mencakup risiko dan inovasi baru dalam dunia keuangan digital.

Kedua, Perlu Kolaborasi yang Lebih Baik dengan Instansi Terkait; Pemberantasan keuangan ilegal tidak bisa dilakukan oleh OJK sendiri. Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Bank Indonesia (BI), Kepolisian, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan instansi terkait lainnya, sangat penting untuk menciptakan sistem pengawasan yang lebih komprehensif. Sinergi antar lembaga ini akan memperkuat deteksi dini terhadap potensi risiko keuangan ilegal serta mempermudah proses penindakan.

Selain itu, OJK perlu melibatkan lebih banyak lembaga internasional, terutama dalam menangani aktivitas keuangan ilegal yang melibatkan transaksi lintas negara. Dalam konteks kerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk mencegah pencucian uang bahkan pendanaan terorisme.

Ketiga, Gerakan Edukasi dan Sosialisasi kepada Masyarakat; Salah satu faktor penyebab maraknya aktivitas keuangan ilegal adalah kurangnya pengetahuan masyarakat tentang produk dan layanan keuangan yang sah. Banyak masyarakat yang terjebak dalam investasi bodong atau pinjaman online ilegal  karena ketidaktahuan mereka mengenai ciri-ciri investasi yang sah dan risiko-risiko yang dapat ditimbulkan dari produk ilegal.

Atas hal itu pun, OJK harus terus memperkuat program edukasi dan literasi keuangan untuk masyarakat, agar mereka dapat lebih berhati-hati dalam memilih produk keuangan. Peningkatan akses terhadap informasi yang transparan dan dapat dipercaya untuk mencegah masyarakat menjadi korban aktivitas keuangan ilegal.

keempat, Lakukan Perketat Pengawasan terhadap Pinjaman Online dan Platform Fintech; Seiring pesatnya perkembangan teknologi, sektor fintech dan pinjaman online (pinjol) menjadi salah satu sektor yang rawan terhadap penyalahgunaan. Praktik pinjaman online ilegal yang seringkali menawarkan bunga tinggi dan cara penagihan yang tidak baik serta adanya resiko pengancaman sebar data identitas, sudah meresahkan banyak masyarakat.

OJK perlu memperketat pengawasan terhadap platform fintech dan pinjol. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan audit berkala terhadap perusahaan fintech, serta memberikan sanksi yang tegas bagi perusahaan yang tidak mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Selain itu, OJK juga harus mengembangkan sistem pemantauan yang lebih canggih untuk mendeteksi perusahaan yang beroperasi tanpa izin atau melanggar ketentuan.

Kelima, Perkuat Peningkatan Teknologi Deteksi Aktivitas Ilegal; Di era digital ini, penggunaan teknologi dalam pengawasan sangat krusial. OJK perlu mengembangkan dan memanfaatkan teknologi terkini seperti big data, atau kecerdasan buatan (AI), dan blockchain untuk mendeteksi pola transaksi yang mencurigakan dan mengidentifikasi potensi kejahatan keuangan sejak dini. Dengan memanfaatkan teknologi, mungkin OJK bisa mempercepat deteksi terhadap praktik pencucian uang, penipuan investasi, dan aktivitas ilegal lainnya yang berkaitan dengan sektor keuangan.

Keenam, Tingkatkan Kualitas SDM di OJK; Pemberantasan aktivitas keuangan ilegal ini juga memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan memiliki pemahaman mendalam tentang dinamika pasar keuangan. Oleh karena itu, OJK perlu terus meningkatkan kualitas SDM mereka melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan dengan perkembangan terbaru di dunia keuangan. Sebab OJK akan menghadapi tantangan yang semakin kompleks kedepannya.

Jadi, pihak OJK masih banyak aspek yang perlu diperbaiki untuk meningkatkan efektivitasnya, dari perbaikan regulasi, peningkatan teknologi, edukasi kepada masyarakat, serta penguatan kolaborasi dengan lembaga terkait menjadi beberapa langkah penting yang perlu diambil. Dengan upaya yang lebih terintegrasi dan komprehensif, Indonesia khususnya Provinsi Lampung dapat menanggulangi kejahatan di sektor keuangan dan memastikan sistem keuangan yang sehat, transparan, dan dapat dipercaya.

Penulis: Jeffry Noviansyah [Lampung7.com]

Ide tulisan diambil dari beberapa sumber penjelasan tentang sistem pemberantasan aktivitas keuangan ilegal

OJK Lampung GENCARKAN Pelajar BERSINAR Cinta Rupiah

Pringsewu, 11 September 2024 – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pelajar dalam mengelola keuangan serta memahami konsep tabungan atau investasi sejak dini, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu, Bank Indonesia Perwaklian Provinsi Lampung,

Badan Narkotika Nasional Lampung dan Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pringsewu menggelar kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Satu Rekening Satu Pelajar Tingkat Sekolah Dasar (SD) dengan tagline GENCARKAN Pelajar BERSINAR Cinta Rupiah (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan Pelajar Bersih Narkoba dan Cinta Rupiah) di Kabupaten Pringsewu.

Talkshow ini diselenggarakan untuk mengedukasi para siswa agar memiliki pemahaman yang baik tentang bijak dalam mengelola keuangan sejak dini, edukasi terkait bahayanya narkoba dan cinta rupiah.

Kepala OJK Provinsi Lampung Otto Fitriandy menyampaikan bahwa program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) merupakan inisiatif penting yang diusung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam rangka meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan dikalangan pelajar.

Tidak hanya itu, Program KEJAR diharapkan membentuk karakter anak yang mandiri dan disiplin dalam mengelola keuangan serta mengajarkan siswa tentang manajemen keuangan yang baik, dalam sambutanya Otto Fitriandy mengingatkan kepada orang tua untuk selalu memantau anak-anak dalam menggunakan handphone untuk bermain game online, untuk melindungi anak dari bahaya judi online karna rasa ingin tahu yang tinggi terhadap iklan-iklan yang ada pada game online.

Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) merupakan kolaborasi anatara OJK Provinsi Lampung dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pringsewu. Melalui acara ini, bertujuan untuk memperkenalkan kebiasaan menabung sejak dini, anak-anak dapat belajar bagaimana mengelola uang dengan bijak, mengembangkan disiplin keuangan, dan mempersiapkan diri untuk tanggung jawab financial di masa depan.
Dalam sambutanya,

Sekertaris Daerah Kabupaten Pringsewu yang mewakili Pj. Bupati, Heri Iswahyudi menyampaikan dan sekaligus membuka acara, bahwa pentingnya literasi keuangan bagi para siswa untuk mempersiapkan generasi yang cerdas financial serta memiliki kesadaran tinggi terhadap bahwa narkoba, dengan adanya acara ini, para siswa di Kabupaten Pringsewu dapat mengenal dunia perbankan, memahami memahami serta turut mencintai Rupiah.

Selain itu, aspek moral juga ditekankan dalam acara ini, yaitu menjauhi penyalahgunaan narkoba yang dapat merusak masa depan generasi muda.

Tingkatkan Literasi Keuangan kepada ASN di Kabupaten Tubaba, OJK Provinsi Lampung Menggelar Kegiatan Product Matching Melalui Talkshow

Tulang Bawang Barat, 28 Agustus 2024 – Dalam rangka mempercepat literasi keuangan dan mendorong inklusi keuangan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Tulang Bawang Barat, Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) mengadakan kegiatan product matching melalui talkshow dengan tema “Akselerasi Digitalisasi Keuangan dan Fasilitasi Pembukaan Akun Saham bagi ASN Kabupaten Tulang Bawang Barat.” Acara ini diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi ASN dalam memanfaatkan layanan keuangan digital dan investasi di pasar modal.

Dalam kegiatan ini OJK Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung menyampaikan terkait keuangan digital/QRIS, Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyampaikan terkait digitalisasi finansial pada perusahaan pembiayaan, PT Bursa Efek Indonesia Provinsi Lampung dan PT Phintraco Sekuritas Provinsi Lampung menyampaikan terkait pasar modal dan panduan praktis mengenai pembukaan akun saham secara digital dan pengelolaan portofolio investasi yang bijak.

Dalam Sambutanya, Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menyampaikan peran OJK dalam mendorong literasi keuangan dan pengawasan terhadap lembaga keuangan yang menyediakan layanan digital, beliau juga menekankan pentingnya pemahaman ASN terhadap investasi dipasar modal sebagai alternatif yang aman dan diawasi oleh regulator. Tidak hanya itu, Otto Fitriandy menyampaikan aktivitas judi online sudah mulai menyebar dikalangan masyarakat dikarenakan rendahnya literasi keuangan dan terbatasnya pengetahuan masyarakat tentang digitalisasi keuangan serta alternative investasi yang aman, ujarnya.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Hukum Kabupaten Tulang Bawang Barat mewakili Pj. Bupati, Untung Budiono, menyampaikan apresiasi atas inisiatif TPAKD dalam memfasilitasi ASN untuk lebih melek keuangan dan mendukung digitalisasi dalam pengelolaan keuangan. Beliau juga menekankan pentingnya partisipasi ASN dalam kegiatan ini sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan finansial secara pribadi dan profesional.

Kegiatan ini juga difasilitasi dengan pembukaan akun saham secara langsung dan pemberian saldo awal secara gratis bagi para ASN yang hadir oleh Phintraco Sekuritas. Melalui kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman ASN mengenai pentingnya literasi keuangan, mendorong penggunaan layanan keuangan digital, serta memperkenalkan investasi saham sebagai salah satu alternatif investasi yang dapat mendukung perencanaan keuangan jangka panjang termasuk dalam berinvestasi di pasar saham.

OJK Lampung Gelar Media Gathering 2023 ke Jabar dan Jakarta

Lampung7.com, Jawa Barat —  Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung mengadakan media gathering  bersama 86 perwakilan…

OJK Lampung: Pertumbuhan Kredit UMKM di Lampung Meningkat 8,34% atau 2,17 Triliun

PERKEMBANGAN KREDIT UMKM Lampung7.com | Pengembangan sektor UMKM di Provinsi Lampung terus didukung dengan sumber pendanaan…