Ristiadi : Kilas Balik Berdirinya Desa Kibang, Jangan Lupakan Sejarah Desanya

Lamtim | Desa Kibang Kecamatan Metro Kibang Kabupaten Lampung Timur, adakan pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan lakon turune wahyu makoto romo, dengan dalang Ki Rohmad Susanto, dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke 76 serta bersih Desa, berlangsung di lapangan sepak bola Dusun 6 Mulyosari, Senin (21/7/2025).

Pj. kepala Desa Kibang, Ristiadi menjelaskan singkat Kilas balik berdirinya desa Kibang yaitu pada tahun 1949, pada masa itu Desa Kibang dikenal dengan nama Dusun Pulau Payung, yang saat ini menjadi Dusun 1 di Desa Kibang. Dan pada saat itu Desa Kibang masih menjadi bagian dari desa Rejomulyo ( Metro Selatan ) Kecamatan Metro Kabupaten Lampung Tengah.

Dusun Pulang Payung inilah cikal bakal berdirinya sebuah desa yaitu desa Kibang yang dikemudian hari berkembang menjadi bagian penting terbentuknya Kecamatan Metro Kibang, masuk ke dalam wilayah administrasi Kabupaten Lampung Timur.

“Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan masyarakat, pada 27 Maret 1969, berdasarkan surat keputusan (SK) Gubernur Lampung Nomor 6/8/B.I/D/1969, Desa Kibang resmi ditetapkan sebagai desa definitif dengan kepala Desa bapak M.Harun, beliaulah kepala desa pertama,” jelas Ristiadi.

Selanjutnya, Ristiadi mengungkapkan, secara berturut – turut tongkat astafet kepimimpinan di desa Kibang dipegang oleh para tokoh terbaik dari warga desanya.
Pemilihan kepala Desa pertama berlangsung pada tahun 1971 dan M.Saumi terpilih menjadi kepala desa berikutnya hingga tiga priode.

“Berkaca pada perjalanan sejarah itu, kita belajar bahwa pembangunan desa bukan hasil kerja satu orang atau dua orang, tapi buah dari kerja keras secara kolektif masyarakat, tokoh masyarakat, pemuda, perempuan, petani dan semua lapisan masyarakat yang dengan penuh cinta kasih merawat desa ini,”ungkapnya.

Dikatakan Ristiadi, momentum bersih Desa ini sebagai momen intropeksi diri membersihkan hati dari rasa iri dengki, memperkuat tali persaudaraan serta membulatkan tekad untuk membangun desa Kibang kearah yang lebih baik.

“Untuk itu saya mengajak seluruh masyarakat mari kita sama-sama belajar dari sejarah desa Kibang yang penuh makna dan perjuangan. Jangan sampai kelak di kemudian hari generasi penerus melupakan sejarah desanya, tidak mengenal tokoh-tokoh yang telah berjuang keras untuk mendirikan dan membangun desa Kibang, dari sebuah dusun kecil menjadi sebuah desa yang besar maju, makmur, sejahtera dan religi,”pungkas Ristiadi.| (Gun).

Tingkatkan Kompetensi Seni Mahasiswa, Lamban Budaya Nuswantara isi Workshop Penulisan Kreatif

LAMPUNG7COM – Metro | Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Ikatan Mahasiswa Pecinta Seni (IMPAS) IAIN Metro menggelar Workshop Penulisan Kreatif, di Panggung Terbuka Ormawa IAIN Metro, Minggu, (16/3/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa yang tergabung dalam UKM IMPAS dan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis di kalangan mahasiswa.

Dalam kesempatan ini, Amin Budi Utomo, seorang penulis sekaligus Direktur Artistik Lamban Budaya Nuswantara, didapuk sebagai narasumber.

Dalam pengantarnya, Amin menjelaskan bahwa bahasa merupakan objek utama dalam karya sastra maupun ilmiah.

“Oleh karena itu, sebuah tulisan baru dapat diakui sebagai karya sahih apabila memenuhi ketentuan yang berlaku,” ucap Amin.

Peserta workshop diajak untuk lebih memahami berbagai jenis tulisan yang dibahas dalam sesi ini, yang dikategorikan ke dalam tiga bidang utama, yaitu sastra, ilmiah, dan jurnalistik.

Sebagai bagian dari materi, peserta diberikan tugas untuk membuat karya sesuai minat mereka serta mencari portofolio tokoh yang relevan sebagai bahan diskusi.

Workshop ini dilaksanakan pada Minggu, 16 Maret 2025, menjelang waktu berbuka puasa, dan menjadi sesi terakhir dari rangkaian materi kesenian yang telah berlangsung sebelumnya.

Para peserta tampak antusias dalam mengikuti setiap sesi yang disampaikan.

Dalam pemaparannya, Amin menekankan bahwa menemukan ide dan meluangkan waktu untuk menulis bukanlah hal yang mudah.

Namun, proses tersebut memberikan kepuasan tersendiri, terutama ketika hasil karya dapat dinikmati oleh orang lain.

Ia juga menegaskan bahwa workshop ini merupakan pemicu bagi para peserta untuk terus mengasah kemampuan menulis mereka.

“Menulis bukanlah keterampilan yang instan, tetapi membutuhkan latihan, fokus, dan kesinambungan agar berkembang dengan baik,”ujar Amin.

Workshop ini diharapkan dapat membangkitkan semangat mahasiswa untuk terus berkarya dalam dunia kepenulisan serta memberikan kontribusi nyata dalam bidang sastra, jurnalistik, dan ilmiah.| (Red).

DKM Gelar Seminar Dari Transculture Sampai Akulturasi dalam Tari Tradisi dan Kontemporer

LAMPUNG7COM – Metro | Dewan Kesenian Metro mengadakan seminar bertajuk Akulturasi Tari dalam Konteks Tradisi dan Kontemporer, di gedung DKM setempat, Selasa, (11/3/2025).

Tampak hadir guru, pegiat seni tari, dan siswa sekolah menengah, kemudian sebagai pembicara dalam acara tersebut Reina Takeuchi, Kiki Rahmatika, Antoni, dan Susanto dengan moderator Solihin Ucok yang mengatur jalannya seminar.

Reina Takeuchi merupakan penata tari dari Australia, memaparkan pentingnya percampuran budaya dengan bertemu secara langsung dan intens dari beragam praktik budaya dalam proses penciptaan karya tari.

Ia menyampaikan urgensi perspektif transculture dalam proses kreatif sehingga yang tercipta bukan hanya sebuah karya seni, tetapi lebih dari itu, transculture memungkinkan terbentuknya pemahaman-pemahaman baru antarbudaya yang berbasis pada kesalingan dan negoisasi.

Sepemahaman dengan Reina, Kiki Rahmatika mengatakan bahwa transculture bukan hanya mempertukarkan tubuh antarbudaya, tetapi jiwa, perilaku, dan seluruh aspek yang hidup dalam tiap kebudayaan.

Kiki Rahmatika, koreografer asal Lampung yang sudah mengunjungi beberapa negara untuk berkesenian itu menyampaikan juga bahwa transculture dalam seni tari merupakan jalan untuk menemukan basis metodologi sehingga menghasilkan karya yang kuat.

Sementara, Antoni melihat perlunya seniman tari melakukan riset yang benar-benar turun ke denyut nadi kebudayaan masyarakat, bukan hanya melakukan pembacaan di dunia maya saja.

“Riset yang kuat dalam seni tari pada akhirnya akan menghasilkan karya yang unik dan memiliki daya hidup yang lama. Selain itu riset yang membumi dan menyeluruh dalam proses penciptaan karya tari juga memberikan kebiasaan kepada seniman tari untuk tidak dengan mudah mencontek karya orang lain,”ungkap Antoni.

Susanto berpendapat bahwa dengan mengajarkan karya tari kepada generasi muda merupakan jalan dalam pembentukan akulturasi dalam suatu masyarakat.

Tentu saja proses pengajaran karya tari itu harus ‘apa adanya’ sehingga generasi muda bisa mengetahui perbedaan tari kreasi tradisi dan kontemporer.

“Ajarkan saja tarian itu sesuai dengan gerakan aslinya, tidak perlu ditambah atau dikurangi,” ucap Susanto, penari yang pernah lama ‘mondok’ di Anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah itu.

Ketua Dewan Kesenian Metro, Solihin Ucok, menyampaikan bahwa perlu adanya riset yang intensif untuk menciptakan karya seni berbasis akulturasi pada masyarakat yang majemuk.

“Nantinya, karya seni, baik itu karya seni tari atau yang lainnya, benar-benar bisa dianggap hasil proses akulturasi yang nyata dan benar-benar berjalan di masyarakat. Bukan suatu yang mengada-ada,” pungkas Solihin Ucok.| (Red).

Ganjar-Mahfud Dapat Dukungan dari Komunitas Seni Budaya Lampung

Lampung.com, Bandar Lampung – Ganjar Pranowo dan Mahfud MD mendapatkan dukungan untuk Pilpres 2024 dari paguyuban…

Andi Ahmad Siap Jadi Juri Kehormatan Final Festival Ambyaran Pujakesuma

LAMPUNG7COM – Bandarlampung | Tokoh Seni Provinsi Lampung, Andi Ahmad Sampoernajaya, menegaskan siap untuk hadir sebagai…

Semakin Ramai Gelaran Bertajuk Gebyar Festival Kuliner Samberpark

LAMPUNG7COM – Metro | Semakin antusias para pengunjung ramaikan gelaran Gebyar Festival Kuliner Paguyuban Keluarga Permainan…

Silfia Naharani Wahdi Dilantik Sebagai Ketua DPD Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia Kota Metro

LAMPUNG7COM – Metro | Lembaga Seni dan Qasidah Indonesia (LASQI) Kota Metro menggelar pelantikan Dewan pimpinan Daerah…

Keluarga Besar TTKKDH Kota Metro Gelar Silaturahmi dan Keceran

LAMPUNG7COM – Metro | Keluarga besar Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir (TTKKDH) Kota Metro menggelar…

Bincang Santai nan Hangat Bersama Seorang Pegiat dan Pelestari Budaya

LAMPUNG7COM | Siapa yang tidak mengenal Pria yang lahir 11 Desember 1961 ini, ia adalah seorang Purnawirawan…

Budayakan Literasi, 4 Siswi MA Muhammadiyah Balam Ikuti Acara ‘Literacy Institute’

LAMPUNG7COM | Bertempat di Wira Garden, Teluk Betung Utara, empat siswi MA Muhammadiyah Bandar Lampung ikuti…