Bunga Tinggi
Anggota Komisi XI DPR, Anis Byarwati, menilai utang pemerintah saat ini terlalu besar. Ia juga menyoroti kewajiban pemerintah membayar bunga utang di atas Rp 300 triliun per tahun.
“Jumlah bunga utang kita tinggi dan setara 19 persen pendapatan negara. Itu artinya uang pendapatan negara yang harusnya bisa dipakai biaya pendidikan, kesehatan, pembangunan, jadi tak bisa optimal karena 19 persennya sudah buat bayar bunga. Kalau misalnya utangnya tak sebesar itu, tentu alokasi pendapatan negara bisa digunakan untuk belanja yang lebih bermanfaat untuk masyarakat,” kata Anis kepada media.
Ia khawatir generasi berikutnya akan mengalami kesulitan karena beban utang yang ditinggalkan pemerintah sekarang terlalu besar. Sebab, ada beberapa utang yang tenornya cukup panjang.
“Utang kita itu tenornya ada yang 10 tahun, 30 tahun, 50 tahun. Ada utang yang jatuh temponya tahun 2050. Mungkin kita sudah tidak ada saat itu, tapi bagaimana generasi berikutnya,” dia menambahkan.
“Utang dalam bentuk surat berharga, pemerintah tiap tahun harus membayar bunganya, dianggarkan dari APBN. Sementara pendapatan kita tidak bagus-bagus amat, apalagi sekarang di masa pandemi kan pendapatan kita menurun jauh, pajak turun, semua turun, tapi pengeluaran naik terus, walaupun pengeluaran banyak yang tidak tepat sasaran.”
Buka Halaman Selanjutnya …
Wowww…