Pertempuran di Kongo, 10 Orang Tentara PBB Tewas: Dari Afsel dan Uruguay

GOMA – Sembilan personel penjaga perdamaian PBB asal Afrika Selatan (Afsel) dan satu personel asal Uruguay tewas pada Jumat (24/1) setelah terlibat dalam pertempuran selama dua hari di kota Goma, Republik Demokratik Kongo. Pertempuran tersebut melibatkan pasukan penjaga perdamaian yang tergabung dalam misi MONUSCO dan kelompok pemberontak M23.

“Selama pertempuran yang berlangsung dengan gagah berani melawan pemberontak M23, Angkatan Bersenjata Afrika Selatan kehilangan sembilan anggotanya pada Jumat, 24 Januari 2025, setelah bertempur selama dua hari,” demikian pernyataan resmi PBB yang dikutip pada Minggu (26/1).

Dari sembilan personel militer Afrika Selatan, tujuh di antaranya berasal dari Komunitas Pertahanan Afrika Selatan (SADC), sementara dua lainnya adalah anggota penjaga perdamaian PBB. Jumlah pasukan yang terluka masih dalam pendataan.

Militer Afrika Selatan menyatakan bahwa selama dua hari pertempuran tersebut, kontingen mereka berhasil menghentikan laju pasukan pemberontak M23.

“Kontingen Afrika Selatan dan personel lainnya berhasil menahan dan memukul mundur pasukan pemberontak M23 di Goma, wilayah timur Kongo,” kata pernyataan resmi militer Afrika Selatan.

Sementara itu, selain korban dari Afrika Selatan, seorang personel penjaga perdamaian asal Uruguay juga tewas, dan empat lainnya mengalami luka-luka.

“Unit kami bekerja tanpa henti, 24 jam sehari, tujuh hari seminggu, untuk mengevakuasi semua personel sipil dan militer dari kota Goma,” ujar pernyataan resmi militer Uruguay.

Pertempuran ini terus berlanjut meskipun mendapat kecaman dari komunitas internasional terkait serangan pemberontak M23 yang terus maju ke kota Goma. Goma adalah kota strategis yang kaya akan tambang mineral dan memiliki populasi lebih dari satu juta orang.

Uruguay mengirim sekitar 731 personel untuk misi perdamaian di Kongo. Juru bicara Angkatan Bersenjata Uruguay, Kolonel Fernando Botti, menyebut bahwa misi pasukan tersebut dijadwalkan berakhir pekan depan, namun pengiriman pasukan pengganti ditunda sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.

Tulis Komentar Anda