Tanggamus | Derita Mayasari (15) Warga Jl. Baru, RT. 16, Kapuran, Kelurahan Pasar Madang, Kecamatan Kota Agung, Kabupaten Tanggamus yang mengalami kelumpuhan sejak umur 1 tahun hingga 15 tahun butuh perhatian Pemerintah.
Mayasari berasal dari keluarga tidak mampu putri pertama pasutri antara Madapi (47) Suntari (45), sang ayah yang sudah sakit-sakitan yang kesehariannya disibukan dengan mengurus diri. Sementara sang ibu yang hanya buruh serabutan berpenghasilan Rp. 25.000 perhari hanya cukup untuk makan.
Madapi sang ayah saat ditemui dikediamannya menuturkan, “Kala itu kami masih tinggal di Tangerang, anak saya (Mayasari) masih umur 1 Tahun dan mengalami sakit panas, lalu saya bawa berobat namun tidak kunjung sembuh hingga anak saya berumur 9 Tahun. Berbagai cara dan upaya untuk mengobati anak saya, bahkan tanah dan rumah telah habis terjual untuk biaya pengobatan Mayasari,” tutur sang ayah.
Masih menurut sang ayah, “Setelah semuanya habis dan kami tidak ada biaya lagi, kami memutuskan untuk pulang ke Lampung, tepatnya kami pulang ke Kapuran, Kelurahan Pasar Madang. Dan semenjak kami tinggal disini Mayasari tidak pernah diobati lagi. Ya mau bagaimana Masa, jangankan untuk biaya pengobatan, makan pun kami susah, maklumlah segala jenis bantuan dari Pemerintah kami tidak dapat, sedangkan sumber penghasilan hanya dari istri saya, itupun cuma untuk makan,” keluhnya.
“Kami sudah 6 tahun tinggal di Kapuran ini, dan saya sudah berapa kali mengajukan ke Pak RT supaya anak saya dapat perhatian dari pemerintah, akan tetapi hanya di data saja. Mas apakah memang nasib orang miskin seperti saya ini tidak layak dapat perhatikan Pemerintah?,” tanyanya.
Sementara disisi lain, Parmin Ketua Rukun Tetangga (RT) 16, Kelurahan Pasar Madang menjelaskan saat diwawancarai Awak Media, “Ya saya perihatin dengan keadaan warga saya, dan saya pun sudah pernah mendatangi pihak kelurahan untuk menyampaikan keluhan warga ini, tapi sampai sekarang tidak ada tindaklanjut, boro-boro Pak Lurah mau datang untuk melihat keadaan warganya,” ucap Ketua RT. | Khoiri