DESA INKLUSI KEUANGAN
Pada kuartal-3 2024 terdapat 16 Desa Inklusi Keuangan (di 5 kabupaten atau 26% dari total Kab/kota), mengalami penambahan 6 desa dari tahun 2021. Tercatat 2.601 desa dari 2.654 desa yang sudah terdapat agen laku pandai, per September 2024, terdapat 57.742 agen laku pandai dengan total outstanding sebesar 55,17 Miliar. Sebanyak 227 desa terdapat Agen BUMDES yang telah terintegrasi dengan E-SAMSAT serta 828 desa yang sudah memiliki agen BUMDES. Kemudian, Desa Nabung Saham merupakan salah satu bagian dari program inisiatif TPAKD Provinsi Lampung, saat ini telah terdapat 376 investor saham di desa inklusi keuangan dengan rata-rata transaksi Rp1,01 miliar per bulan.
OPTIMALISASI KREDIT USAHA RAKYAT (KUR)
Pencapaian penyaluran KUR pada September 2024 tercatat sebesar Rp7,92 Triliun atau 73,33% dari kuota yang diberikan sebesar 10,80 Triliun. 3 Kota/Kabupaten yang memiliki penyaluran KUR terbesar adalah pada Kabupaten Lampung Tengah sebesar Rp1,88 Triliun (37.804 debitur), Kabupaten Lampung Timur sebesar Rp825,27 Miliar (18.925 debitur) dan Kabupaten Lampung Utara sebesar Rp791,45 Miliar (17.640 debitur), sedangkan sektor Perdagangan besar/eceran dan pertanian masih menjadi sektor terbesar yang mendapatkan penyaluran KUR dengan share masing-masing sebesar 28,34% dan 23,40%.
PROGRAM GERAKAN LAMPUNG MENABUNG
OJK bersama dengan industri perbankan telah menginisiasi program Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) yang telah diluncurkan oleh Presiden Republik Indonesia pada 14 Juni 2015. SimPel/SimPel iB merupakan program inklusi keuangan yang bertujuan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Di Provinsi Lampung, sampai dengan kuartal-3 2024 terdapat 14.621 sekolah yang telah memiliki SIMPEL, dengan jumlah rekening sebanyak 1.435.606 dengan nominal simpanan mencapai Rp215,057 Miliar.