Lampung Tengah — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan masyarakat. Kali ini, OJK menggandeng Bank Syariah Indonesia (BSI), Bursa Efek Indonesia (BEI), dan Bank Indonesia untuk menggelar kegiatan Product Matching dan Edukasi Produk Keuangan Syariah serta Pasar Modal, yang dipusatkan di Kabupaten Lampung Tengah.
Kegiatan edukasi tersebut diikuti oleh 500 peserta, terdiri dari ibu-ibu PKK, Dharma Wanita, pelaku UMKM, dan masyarakat umum. Tujuannya adalah membekali masyarakat dengan pemahaman mendalam mengenai pengelolaan keuangan, serta mengenalkan produk-produk keuangan syariah dan investasi pasar modal.
Acara ini turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, Ketua TP PKK Lampung Tengah, serta perwakilan dari berbagai instansi strategis seperti Bank Indonesia, BSI Area Lampung, BEI Perwakilan Lampung, Badan Pusat Statistik, dan sejumlah perusahaan sekuritas.
Dalam sambutannya, Kepala OJK Provinsi Lampung, Otto Fitriandy, menyoroti pentingnya peningkatan inklusi keuangan syariah yang saat ini masih tergolong rendah. “Potensi ekonomi syariah di Lampung sangat besar. Dengan mayoritas penduduk Muslim dan jumlah pondok pesantren terbanyak kedua di Sumatera, kami optimis industri keuangan syariah bisa tumbuh pesat. Namun, inklusi keuangan syariah di Lampung masih di bawah 10% — ini tantangan yang harus kita jawab bersama,” ujar Otto.