Dorong Inklusi Keuangan Syariah dan Pasar Modal, OJK Lampung Gelar Edukasi Massal di Lampung Tengah

Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, tingkat literasi keuangan syariah nasional tercatat sebesar 43,42%, sedangkan tingkat inklusinya hanya 13,41%. Di Provinsi Lampung, perbankan syariah mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 16,01% menjadi Rp7,93 triliun, dan pembiayaan tumbuh 15,58% menjadi Rp6,21 triliun pada tahun 2025. Sementara itu, literasi pasar modal masih berada di angka 17,78%, dengan tingkat inklusi hanya 1,34%.

Otto menambahkan bahwa literasi keuangan tidak hanya penting bagi individu, tetapi juga berdampak luas terhadap kesejahteraan keluarga. “Ibu-ibu sebagai pengelola keuangan rumah tangga berperan vital dalam perencanaan keuangan jangka panjang. Ini juga berkaitan erat dengan isu pencegahan stunting dan peningkatan kualitas hidup anak-anak,” jelasnya.

Acara ini juga menampilkan sesi talkshow dengan narasumber dari OJK, BSI, BEI, dan Bank Indonesia yang mengangkat berbagai tema, seperti kewaspadaan terhadap investasi ilegal, pengenalan produk pasar modal, serta pemanfaatan QRIS untuk pelaku UMKM.

Tulis Komentar Anda