Berburu Kue Teratai saat Imlek di Bali

BALI – Kue Teratai atau Kue Shian Tou merupakan salah satu hidangan khas yang sering dicari oleh masyarakat Tionghoa untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Kue ini memiliki makna sebagai simbol kemakmuran dan keberuntungan.

Kue teratai terdiri dari sepuluh buah roti berbentuk bulat lonjong dengan kombinasi warna putih, merah muda, dan hijau.

Lusy (50 tahun), warga Kota Denpasar, Bali, menjelaskan bahwa kue teratai biasanya digunakan sebagai bagian dari persembahyangan. Kue ini baru bisa dinikmati setelah upacara selesai.

“Teratai melambangkan kesuburan, sementara jumlah susunan dalam kue ini mencerminkan keberuntungan,” ujarnya pada Media, Selasa (28/1).

Sementara itu, Ni Wayan Raba (57), seorang penjual kue di Kota Denpasar, mengungkapkan bahwa dia mampu menjual sekitar 130 buah atau 13 paket kue teratai setiap hari. Kue yang terbuat dari tepung terigu, gula, dan mentega ini hanya dijual saat perayaan Imlek.

Wayan Raba telah membuat kue teratai selama 20 tahun dan menjualnya dengan harga Rp 20-25 ribu per 10 buah. Kue teratai juga memiliki berbagai varian isian seperti kacang hijau, pandan, dan kacang hitam.

“Rasanya mirip dengan bakpao,” tambahnya.

Selain kue teratai, kue berbentuk kura-kura juga menjadi favorit selama Imlek. Kue berwarna merah muda ini melambangkan umur panjang bagi siapa saja yang memakannya di tahun baru.

Tulis Komentar Anda