SYAMSUL KORBAN PENEMBAKAN CURANMOR, AKHIRNYA MENINGGAL

Pelayat berdatangan Rumah Duka.
Pelayat berdatangan di Rumah Duka.
Laporan: Nanang
Laporan: Nanang

LAMPUNG7COM, Metro – Keluarga Besar Polda Lampung kembali dirundung duka setelah sebelumnya anggota Brimob Polda Lampung Bharada Jefri yang tewas ditembak kawanan begal di Bandar Lampung, kini harus mendapatkan kenyataan perih kembali akibat kehilangan Anggota Intel Polres Metro Bripka Samsul M. Isnanto akibat hal serupa.

Bripka Samsul adalah korban penembakan kawanan pelaku pencurian motor ketika ingin mengambil motor miliknya yang tengah terparkir di halaman rumah. Kendati telah mendapatkan perawatan intensif selama kurang lebih satu bulan untuk memulihkan luka tembak pada paha dan perut, takdir berkata lain, sosok yang taat beribadah ini menghembuskan nafas terakhir setelah berjuang melalui tiga operasi usus akibat luka tembak di dua rumah sakit berbeda.

Foto Bripka Samsul M. Isnanto.
Foto Bripka Samsul M. Isnanto.

Ditemui di rumah duka, Mertua Bripka Samsul, Jamanuddin, mengulas, kondisi anak menantunya itu semakin menurun pasca operasi dan saat mendapat perawatan di RSU A. Yani Metro selama dua minggu.  Walaupun sempat dipindahkan ke ruang umum selama dua hari karena kondisinya mulai membaik, tetapi kesehatan almarhum Bripka Samsul kembali menurun sehingga harus dipindahkan lagi ke Intensive care unit (ICU).

”Sempat dipindahkan ke ruangan paviliun dua hari, tapi belum sempurna, almarhum Samsul, sudah makan dan dikasih bubur alus, tapi habis makan malah sesak.  Jadi dikembalikan lagi ke ICU.  Di ICU terus dioperasi lagi, kata dokter ususnya lengket karena kotoran-kotoran yang enggak bisa kebuang,” jelas Jamannudin.

Setelah operasi pertama pemotongan usus yang tertembus proyektil peluru, dan operasi usus kedua, keluarga pun meminta agar pria yang gemar menyambangi pondok pesantren itu dirujuk ke Rumah Sakit Sukanto , Kramat Jati, Jakarta Timur.  Sesampainya di rumah sakit Pusat Polri tersebut, ternyata Bripka Samsul harus kembali menjalani operasi ketiga karena diduga masih ada kebocoran pada usus.

”Setelah dioperasi ternyata benar, memang ada kebocoran usus.  Setelah operasi kondisinya juga tidak jauh beda, kadang baik, kadang buruk.  Waktu mulai sadar, nafasnya mulai sesak lagi, langsung dironsen.  Nah, habis dironsen kemarin (Jumat, Red) itu, kata dokter harus diistirahatkan sampai sabtu sore, tapi takdir berkata lain,” urainya dengan suara bergetar.

Ia menambahkan, pada Sabtu (29/8) pagi sekitar Pukul 08.00 WIB, Syamsul ayah dua anak ini menghembuskan nafas terakhir ditemani oleh sang istri Yuli Fitriyani, ibunya Sundari dan kakaknya Topa, setelah mendapatkan perawatan mulai dari 18 Agustus di RS Pusat Polri Sukanto , Kramat Jati.  Sedangkan jenazah, diperkirakan akan dibawa ke rumah duka di Metro Lampung sekitar Pukul 16.00 WIB, dan rencananya langsung di makamkan hari ini.

 
 
BACA JUGA :

Tulis Komentar Anda