Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan Dalam Rumah Tangga dan Rentan KemenPPPA, Eni Widiyanti, menjabarkan berdasarkan survei internal kementeriannya, terdapat 1 dari 4 perempuan mengalami kekerasan seksual.
Hal ini disampaikan Eni saat Sosialisasi Setop Tindak Pelecehan di Transportasi Publik di Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Senin (2/9).
“Survei yang kita lakukan yang kita sebut SPHPN, Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional, ternyata 1 dari 4 perempuan mengalami kekerasan seksual,” ujar Eni.
Ia juga mengatakan, dalam kurun waktu satu tahun, terdapat 8,2 juta perempuan yang mengalami kekerasan seksual.
“Kalau di kita itu ada 24 juta perempuan. Setahunnya, 8,2 juta perempuan yang mengalami kekerasan,” ucap Eni.
Mirisnya, perempuan yang berani mengungkap kasus tersebut jumlahnya sangat sedikit. Hanya 0,1% dari 8,2 juta korban.
“Nah, sekarang yang speak up cuma berapa? Belasan ribu. Jadi dari sekian itu, dari 8,2 juta itu, artinya hanya 0,1 persen yang speak up. 0,1 persen bukan 1 persen loh, 0,1 loh. Jadi sangat kecil,” tuturnya.
Eni juga mengungkapkan penyebab banyaknya perempuan korban pelecehan seksual enggan mengungkap kasusnya. Salah satunya karena dinilai aib.
“Dia takut karena ini adalah dianggap aib. Nah padahal harusnya ketika dia menjadi korban pelecehan seksual, si korban tidak pernah salah. Jadi harus berperspektif korban,” pungkasnya.