Azarine Kolaborasi dengan Jennifer Coppen Luncurkan Glowkiss Sunscreen Lip Balm SPF 35 PA+++
Jakarta – Azarine sebagai local beauty brand terbaik tidak pernah berhenti untuk berinovasi bagi masyarakat. Brand lokal terbaik ini nggak pernah kehabisan akal untuk mengeluarkan
inovasi produk yang menjadi kebutuhan kulit tropis.
Dan kali ini, Azarine datang dengan meluncurkan produk terbaru Glowkiss Sunscreen Lip Balm SPF 35 PA+++.
Glowkiss Sunscreen Lip Balm bukan sekadar lip balm biasa, Azarine menggandeng aktris muda berbakat, Jennifer Coppen, sebagai beauty icon.
Pilihan yang sangat tepat, mengingat Jennifer dikenal sebagai sosok yang aktif, dinamis dan akrab dengan gaya hidup tropis, seperti berbagai aktivitasnya yang identik dengan kegiatan outdoor di Bali.
Karakter Jennifer yang identik dengan “Living Under The Sun” menjadikannya representasi ideal untuk menyuarakan pentingnya penggunaan #SPFSetiapSaat, khususnya untuk area bibir yang sering terlupakan dalam rutinitas skincare saat menggunakan sunscreen.
Kolaborasi ini menjadi pengingat bahwa bibir juga membutuhkan perlindungan dari sinar
matahari. Kulit wajah yang glowing tidak akan lengkap jika bibir terlihat kering, pecah-pecah,
atau menggelap akibat paparan sinar UV.
Disinilah kehadiran Glowkiss Sunscreen Lip Balm menjadi solusi yang relevan dan penting: lip balm dengan kandungan SPF 35 PA+++ yang tidak hanya mempercantik, tapi juga memberikan perlindungan optimal sepanjang hari serta mampu menutrisi lip barrier dengan formula Lip Barrier Repair Complex.
Pemkot Bandar Lampung Cor Beton Jalan Teuku Cik Ditiro Sepanjang 1 Kilometer
BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Kota Bandar Lampung mulai melakukan perbaikan Jalan Teuku Cik Ditiro di Kecamatan Kemiling dengan metode cor beton. Hal ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat meninjau lokasi pekerjaan, Sabtu (28/6/2025).
“Jalan terusan Teuku Cik Ditiro segera dibangun dengan cara cor beton. Kurang lebih panjangnya satu kilometer,” ujar Wali Kota yang akrab disapa Bunda Eva.
Menurutnya, metode cor beton dipilih karena kontur tanah di kawasan tersebut tergolong gembur dan rawan rusak jika menggunakan konstruksi biasa. Oleh karena itu, dibutuhkan penanganan khusus agar jalan lebih kuat dan tahan lama.
“Pembangunan dilakukan secara bertahap untuk memastikan kekuatan dan keawetan konstruksi jalan di tengah kondisi tanah yang labil,” jelasnya.
Bunda Eva juga menginstruksikan kepada camat dan lurah setempat untuk aktif memantau proses pengerjaan agar berjalan sesuai standar dan selesai tepat waktu.
“Camat harus ikut memantau perbaikan jalan ini. Mohon doanya agar semua jalan di Kota Bandar Lampung bisa dikerjakan tahun ini,” harapnya.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Pemkot Bandar Lampung dalam meningkatkan kualitas infrastruktur jalan, khususnya di wilayah padat penduduk seperti Kemiling, demi menunjang mobilitas warga dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Pemprov Lampung Dukung Penguatan Nilai Spiritual Lewat Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal
LAMPUNG – Pemerintah Provinsi Lampung terus menunjukkan komitmennya dalam memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat. Hal ini tampak dalam pembukaan kegiatan Pembinaan Dharmika dan Metatah Massal yang digelar di Balai Wantilan Pura Banjar Bhuana Shanti, Tanjung Seneng, Bandar Lampung, Sabtu (28/6/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Marindo Kurniawan, yang menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap pembinaan keagamaan lintas umat beragama di Bumi Ruwa Jurai.
“Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong kegiatan pembinaan keagamaan lintas umat beragama sebagai strategi memperkuat spiritualitas, kerukunan, dan toleransi,” ujar Sekdaprov dalam sambutannya.
Sekdaprov juga menegaskan bahwa pembangunan Lampung tidak hanya berorientasi pada pembangunan fisik semata, tetapi juga harus didukung oleh kekuatan moral dan budaya masyarakat.
“Kami meyakini kemajuan Lampung tidak hanya bertumpu pada aspek fisik, namun juga pada pembangunan karakter, budaya, dan spiritualitas masyarakatnya,” imbuh Marindo.
Pemerintah Provinsi Lampung menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia dan tokoh umat Hindu yang telah menginisiasi kegiatan tersebut. Menurut Marindo, kegiatan ini sangat strategis dalam membentuk generasi muda Hindu yang berakhlak dan berbudaya.
“Kegiatan seperti ini bukan sekadar ritual seremonial, namun menjadi wahana pembinaan moral dan spiritual, khususnya bagi generasi muda Hindu,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa Metatah—upacara potong gigi dalam tradisi Hindu Bali yang menandai peralihan menuju kedewasaan—memiliki makna mendalam sebagai proses penyucian diri dan simbol tanggung jawab.
“Nilai-nilai seperti pengendalian diri, kedewasaan, dan etika yang terkandung dalam Metatah sangat penting dalam pembentukan karakter generasi muda,” tegasnya.
Pembukaan acara ditandai secara simbolis dengan pemukulan gong oleh Sekdaprov Marindo Kurniawan.
Kegiatan ini akan berlangsung selama dua hari. Pada Sabtu, 28 Juni 2025, digelar Pembinaan Dharmika dengan tema “Mencintai Hindu dengan Persepsi yang Benar untuk Mewujudkan Keluarga Sukhinah”. Sementara pada Minggu, 29 Juni 2025, dilanjutkan dengan Upacara Metatah Massal mengusung tema “Metatah Massal sebagai Sarana Memperbaiki Karakter Generasi Penerus Hindu.”
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan umat beragama dalam memperkuat pondasi spiritual masyarakat Lampung secara berkelanjutan.
Tak Ada Lagi Rumah Reyot di 2029, Bupati Egi: Jangan Ada Pungli!
LAMSEL, Palas – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan kembali merealisasikan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program Bedah Rumah bagi warga kurang mampu.
Pada Sabtu (28/6/2025), Bupati Lampung Selatan, H. Radityo Egi Pratama (Egi), secara langsung menyerahkan bantuan tersebut kepada M. Syahrijan, warga Desa Sukamulya, Kecamatan Palas.
Program bedah rumah ini merupakan bagian dari strategi Pemkab dalam menyediakan hunian layak bagi seluruh lapisan masyarakat. Tahun ini, total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp686 juta, terdiri dari Rp243 juta yang bersumber dari Dana Desa dan Rp443 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Insyaallah, target kami pada 2029, tidak ada lagi rumah tidak layak huni di Lampung Selatan. Program ini akan terus berlanjut secara bertahap,” ujar Bupati Egi di hadapan warga.
Ia juga menegaskan bahwa bantuan tersebut diberikan sepenuhnya secara gratis. Masyarakat diminta untuk tidak segan melapor jika ada oknum yang mencoba memungut biaya.
“Kalau ada yang meminta bayaran, silakan laporkan langsung ke akun Instagram saya,” tegasnya.
Di kesempatan yang sama, Bupati Egi menyampaikan bahwa Pemkab tengah mengevaluasi sejumlah program bantuan sosial, termasuk Program Keluarga Harapan (PKH), serta mempercepat upaya perbaikan infrastruktur jalan di berbagai wilayah.
“Saya mohon maaf jika belum semua aspirasi masyarakat dapat kami wujudkan. Evaluasi sedang kami lakukan agar bantuan bisa lebih tepat sasaran dan dirasakan manfaatnya secara langsung,” tambahnya.
Pemkab berharap, program ini tidak hanya membantu memperbaiki kualitas hunian masyarakat, tetapi juga mendorong tumbuhnya semangat gotong royong dan kepedulian sosial di lingkungan sekitar.
Wisuda Perdana Universitas Islam An Nur, Bupati Egi Hadiahkan Perbaikan Jalan Rp11 Miliar
JATI AGUNG, LAMSEL – Sebanyak 1.800 mahasiswa Universitas Islam An Nur Lampung mengikuti wisuda perdana yang digelar untuk jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), dan Doktor (S3) di Gedung Serba Guna (GSG) kampus setempat, Kecamatan Jati Agung, Sabtu (28/6/2025).
Momen bersejarah ini turut dihadiri Bupati Lampung Selatan, Radityo Egi Pratama, yang memberikan kejutan manis berupa komitmen perbaikan dua ruas jalan strategis—di wilayah Sinar Rezeki dan Kota Baru—senilai Rp11 miliar. Kebijakan ini, menurut Bupati Egi, merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah daerah terhadap kemajuan kampus dan peningkatan konektivitas wilayah.
“Saya melihat Universitas An Nur punya kontribusi besar bagi Lampung Selatan. Maka, insyaallah kami akan perbaiki dua ruas jalan utama di sekitar kampus. Semoga bermanfaat untuk mahasiswa dan masyarakat,” kata Bupati Egi dalam sambutannya.
Ia juga berpesan kepada para lulusan untuk terus menimba ilmu dan menjadi agen perubahan di tengah masyarakat.
“Jangan pernah berhenti belajar dan bermimpi. Jadilah insan akademis yang mampu membawa perubahan dan kemajuan,” tambahnya.
Wisuda ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan Universitas Islam An Nur sekaligus cermin dari kemajuan pendidikan tinggi di Lampung Selatan. Mahasiswa yang diwisuda datang dari berbagai penjuru daerah, tak terbatas hanya dari Lampung Selatan.
Menteri Sosial RI, Syaifullah Yusuf alias Gus Ipul, turut menyampaikan sambutan secara virtual. Ia menekankan peran krusial pendidikan dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
“Pendidikan adalah cara paling efektif untuk memutus rantai kemiskinan. Kami berharap bisa bekerja sama dengan Universitas An Nur dalam program-program kesejahteraan ke depan,” ujar Gus Ipul.
Rektor Universitas Islam An Nur, H. Andi Warisno, menyampaikan rasa syukur dan bangga atas pencapaian para lulusan. Ia menekankan pentingnya mengamalkan ilmu sebagai bentuk kontribusi nyata di masyarakat.
“Ilmu yang tidak diamalkan tidak akan membawa manfaat. Maka dari itu, seberapa pun kecil ilmu yang didapat, gunakanlah untuk kebaikan,” pesannya.
Dalam kesempatan itu, penghargaan khusus diberikan kepada Prof. K.H. Bukhori, seorang ulama dan akademisi senior yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik setelah menamatkan program magister. Sebelumnya, Prof. Bukhori telah menyandang gelar S1, S2, dan S3, menjadikan pencapaiannya semakin istimewa.
Eva Dwiana Dukung KWRI Cup II, Sepak Bola Jadi Sarana Bangun Karakter Anak
BANDAR LAMPUNG – Lapangan Baruna, Panjang, menjadi pusat perhatian pada Sabtu (28/6/2025) dengan digelarnya Kejuaraan Nasional Sepak Bola Usia Dini KWRI Bandar Lampung Cup II tahun 2025. Ajang ini diikuti 49 tim dari berbagai daerah di Sumatera dan Jawa, yang bertanding dalam kelompok umur 10, 11, dan 12 tahun.
Turnamen yang digagas Komite Wartawan Reformasi Indonesia (KWRI) Kota Bandar Lampung bersama Garuda Anak Indonesia ini tak hanya menjadi arena kompetisi, tetapi juga wadah pembentukan karakter, sportivitas, dan persatuan lintas daerah sejak usia dini.
Mewakili Gubernur Lampung, Kepala Dinas Kominfotik Ganjar Jationo menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya kecanduan gadget di kalangan anak-anak. Ia menekankan pentingnya kegiatan fisik sebagai penyeimbang.
“Anak-anak kini menghabiskan 7–8 jam sehari di depan layar. Tanpa aktivitas fisik, ini berisiko menghambat tumbuh kembang mereka. Turnamen seperti ini menjadi media edukatif yang menyehatkan, melatih interaksi sosial, dan menanamkan nilai kehidupan,” ujar Ganjar.
Ganjar juga menyebutkan bahwa Pemprov Lampung berkomitmen memperluas ruang pembinaan olahraga anak sebagai investasi jangka panjang.
Pemkot Dukung Pembinaan Atlet Muda
Dukungan juga datang dari Pemerintah Kota Bandar Lampung. Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Muhaimin menilai turnamen ini sebagai sarana strategis membina bibit unggul.
“Ajang ini bukan hanya soal prestasi. Ini solusi menghadapi tantangan zaman, termasuk kecanduan gawai. Lewat olahraga, anak-anak kita belajar disiplin, kerja sama, dan daya juang,” jelasnya.
Lebih dari Kompetisi, Ini Perayaan Masa Depan
Ketua Panitia KWRI Cup II, Devri Partindo MR, menegaskan bahwa turnamen ini menjadi bentuk nyata kontribusi dalam pembinaan generasi sehat dan berkarakter.
“Kami ingin membentuk mental pantang menyerah, respek terhadap lawan, dan semangat kerja tim. Nilai-nilai ini jauh lebih penting dari sekadar hasil akhir pertandingan,” katanya.
Devri juga mengapresiasi dukungan penuh dari Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana yang mendorong suksesnya kegiatan ini melalui sinergi dengan berbagai pihak.
Turnamen berlangsung selama dua hari, 28–29 Juni 2025, dengan atmosfer semangat tinggi dari para peserta, orang tua, pelatih, dan pendukung yang memadati pinggir lapangan. Suasana kompetitif namun bersahabat menjadikan KWRI Cup bukan sekadar turnamen, melainkan perayaan masa depan generasi muda yang lebih sehat, tangguh, dan bersatu.
[Opini] Perang Iran vs Israel dalam Sudut Pandang Jurnalis dan Kemanusiaan
Perang yang meletus antara Iran dan Israel bukan hanya mengguncang Timur Tengah, tetapi juga menciptakan guncangan yang dalam bagi dunia jurnalisme. Dalam situasi konflik bersenjata, pewarta menjadi saksi bisu dari kebrutalan, propaganda, dan sering kali ketidakberdayaan manusia di tengah kekuasaan senjata.
Dari kacamata jurnalis independen, konflik ini menyisakan tiga dampak utama yang perlu disorot dengan jujur dan lantang.
Pertama, perang merampas ruang bagi kebenaran.
Ketika peluru menyalak dan bom berjatuhan, narasi dengan cepat dibentuk oleh kekuatan politik dan militer. Jurnalis yang berupaya mengangkat fakta dari lapangan sering kali dibungkam, disensor, bahkan diancam. Di kedua sisi, media menjadi alat propaganda, bukan lagi penjaga nurani publik. Dalam perang ini, siapa yang menguasai narasi sering dianggap menang, meski nyawa manusia jadi taruhannya.
Kedua, jurnalis di garis depan berada dalam bahaya nyata.
Meliput perang di kawasan seperti Gaza, Lebanon, atau perbatasan Iran-Israel bukan hanya soal nyali, tapi juga risiko kehilangan nyawa. Banyak rekan jurnalis yang telah gugur, ditahan, atau dinyatakan hilang hanya karena menjalankan tugasnya yaitu memberitakan kenyataan. Ironisnya, dunia terkadang lebih cepat percaya pada narasi dari ruang konferensi pers ketimbang dari pewarta yang berdarah di medan tempur.
Ketiga, perang ini mempersulit publik untuk memahami konteks yang utuh.
Polarisasi informasi membuat masyarakat terjebak dalam dikotomi yaitu siapa yang “jahat” dan siapa yang “benar”. Jurnalis independen justru berada dalam posisi sulit karena dianggap tidak berpihak, padahal kebenaran tidak pernah berpihak, ia hanya ada atau tidak ada.
Dalam konflik seperti ini, tugas jurnalis bukan hanya menyampaikan berita, tapi juga memperjuangkan ruang publik yang bebas dari manipulasi. Seorang jurnalis ditengah konflik tidak mencari sensasi, melainkan mencari kejujuran. Karena di tengah reruntuhan bangunan dan jeritan korban, selalu ada cerita yang harus didengar, tanpa sensor dan tanpa intimidasi.
Konflik bersenjata ini tidak hanya merusak kota dan membunuh warga, tapi juga mengguncang sendi-sendi ekonomi global. Ketegangan di Timur Tengah mengancam jalur distribusi minyak dunia, terutama di kawasan Teluk dan Selat Hormuz, tempat lebih dari 20% pasokan minyak global melewati setiap harinya.
Lebih dari itu, ketidakpastian membuat investor menunda ekspansi, pelaku usaha menahan produksi, dan negara-negara kecil harus menambah utang untuk menjaga stabilitas. Sekali lagi, masyarakat biasa adalah bukan pemimpin perang yang harus menanggung beban paling berat. Dampak terhadap Ekonomi, Krisis Tak Terlihat Tapi Terasa.
Saya sepakat jika kita menyerukan solidaritas global bagi jurnalis di medan perang. Dunia harus sadar bahwa ketika seorang jurnalis dibungkam dan gerakan ekonomi tak tak menentu, sejatinya masyarakatlah yang kehilangan hak semua itu.
Perang Iran vs Israel adalah ujian besar yang bukan hanya bagi pemimpin dunia, tetapi bagi integritas jurnalisme itu sendiri, dan kita tak boleh gagal.
Opini oleh: Jeffry Noviansyah
Pemred Lampung7.com dan LAMPUNG7 TV
Serapan Rumah Subsidi Masih Rendah; Kuota 2025 Masih Banyak, Ukuran Bisa Diperluas
JAKARTA – Realisasi penyaluran rumah subsidi melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2025 masih…
Presiden Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih
Jakarta – Pemerintah Indonesia terus mendorong pemanfaatan energi terbarukan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) demi mewujudkan pemerataan akses energi. Terbaru, sebanyak 47 unit PLTS resmi dioperasikan di 47 desa yang tersebar di 11 provinsi, memberi manfaat langsung bagi 5.383 rumah tangga di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sabtu, 28/6/25.
Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Presiden Joko Widodo di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, dalam rangka peluncuran 55 proyek energi baru dan terbarukan (EBT). Dalam sambutannya, Presiden menekankan pentingnya pengembangan PLTS untuk mewujudkan kemandirian energi hingga ke pelosok.
“Dengan tenaga surya, desa-desa di pegunungan sekalipun bisa mendapatkan akses listrik. Ini adalah langkah nyata menuju swasembada energi dari tingkat desa hingga kabupaten,” ujar Presiden.
Presiden juga menyoroti bahwa langkah ini mendukung target Indonesia untuk mencapai Net Zero Emissions pada 2060. “Kita ingin menjadi negara yang berhasil menekan emisi karbon tepat waktu. Tapi yang lebih penting, kita potong biaya logistik energi dan menghadirkan keadilan bagi rakyat,” tambahnya.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, menyebutkan bahwa proyek PLTS akan menjadi tulang punggung elektrifikasi desa-desa yang belum teraliri listrik. Ia menargetkan dalam 4–5 tahun ke depan seluruh desa tanpa listrik akan dijangkau melalui kerja sama antara pemerintah, PLN, dan mitra swasta.
“Ini adalah kabar baik bagi masyarakat yang selama ini belum menikmati layanan listrik. Proyek ini akan mewujudkan pemerataan dan keadilan sosial,” ujarnya.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, juga menegaskan dukungan PLN dalam transisi energi. Menurutnya, 47 PLTS yang diresmikan kali ini memiliki total kapasitas 27,8 megawatt (MW), dan mampu mengubah kehidupan masyarakat di desa-desa 3T.
“Anak-anak kini bisa belajar lebih lama, layanan kesehatan bisa beroperasi lebih baik, dan roda ekonomi desa mulai bergerak di malam hari. Ini bukan sekadar listrik, ini adalah keadilan energi,” kata Darmawan.
Ia menambahkan bahwa program ini adalah bentuk gotong royong nasional menuju masa depan yang bersih, hijau, dan inklusif, sejalan dengan visi Presiden untuk kemandirian energi nasional.
Ferrari GTB/4 Competition Antik Ditawarkan dalam Lelang Bea Cukai, Nilai Limit Tembus Rp 1,5 Miliar
JAKARTA – Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai (KPUBC) Tipe A Tanjung Priok akan menggelar lelang…