LAMPUNG7COM l Program Semua Bisa Sekolah (SBS) yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tanggamus bertujuan untuk membantu anak yang putus sekolah dapat difasilitasi hingga paket C atau kesetaraan jenjang SMU serta untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Bumi Begawi Jejama, Selasa (18/01/22).
Pemerintah Pekon dalam Program SBS memfasilitasi minimal tiga warganya yang putus sekolah untuk ikut kejar paket C. Untuk anggarannya Rp 1,8 juta perorang yang di anggarkan dari dana Desa tahun anggaran 2021.
Forum Kegiatan Belajar Mengajar (FKBM) selaku mitra kerjasa dengan Pemerintah Pekon dalam MoU yang difasilitasi oleh Kecamatan dalam kegiatan pelaksanaan pembelajaran Paket C atau setara SMU.
Muhlihun salah satu pihak penyelenggara FKBM di Kecamatan Pematang Sawa saat ditemui awak media mengatakan, “Karena masih suasana Pandemi Covid-19, kegiatan Pembelajaran di lakukan dengan online dan offline. Pembelajaran offline atau tatap muka di lakukan dalam satu bulan sekali dan online dengan cara daring,” kata Muhlihun.
Namun diduga berbeda jauh yang terjadi di Kecamatan Semaka yang kegiatan pembelajarannya dilaksanakan oleh FKBM Sejati yang beralamat di Pekon Sudimoro Bangun yang di kelola oleh Ambar yang juga berstatus tenaga honorer di Kecamatan Semaka.
Tidak pernah ada kegiatan belajar mengajar siswa maupun pelaksanaan Semester atau ANBK dari 3 orang masing-masing yang di usulkan oleh 22 Pekon yang ada di Kecamatan Semaka .
Pelaksanaan ANBK diduga fiktif karna tidak ada siswa, hanya ada dua dewan guru yang juga sebagai teknisi, proktor sekaligus merangkap sebagai siswa, dengan jasa Rp. 450.000 dan Rp. 350.000. namun belum diketahui siapa yang menandatangani daftar hadir siswa.
Diketahui, dengan menggunakan anggaran Dana Desa, Pekon akan mengalokasi anggaran Rp. 5.400.000 Untuk 3 orang yang di usulkan. Maka anggaran program SBS di Kecamatan Semaka berjumlah Rp. 118.200.000.
Saat awak media ingin menggali soal pengelola FKBM Sejati, Ambar tidak berada ditempat, kata keluarganya sedang di pulau Jawa.
Tenggang waktu seminggu kemudian, kembali awak media berkunjung guna meminta konfirmasi, namun keluarganya mengatakan Ambar masih belum pulang.
Hingga berita ini diturunkan, Ambar belum dapat ditemui, namun terlihat ada kejanggalan atas ucapan seorang keluarganya yang mengatakan, “Ibu Ambar lagi di kecamatan belum pulang,” katanya.
Selang beberapa jam kemudian awak media kembali mendatangi kediamannya, suaminya mengatakan, “Bu Ambarnya lagi ke jawa,” ucapnya.
Berharap pihak terkait yang menangani program ini mengambil sikap dan tindakan tegas bagi Lembaga atau Forum yang sengaja memanfaat program dan anggaran untuk keuntungan pribadi. | Khoiri/Hnp
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.