Cerita Arin Lubis: Dari Televisi Nasional Hingga Google Singapura

BANDAR LAMPUNG – Kampus menjadi wadah bagi siapapun yang ingin membangun masa depan, termasuk meningkatkan keterampilan dan mengejar karier impian. Dari manapun asalnya, siapapun berhak atas mimpi-mimpi itu dan membuktikan diri untuk bisa menggapainya.

Seperti kisah dari Fatriyani Bonur Lubis, atau yang akrab dipanggil dengan Arin Lubis. Ia merupakan salah satu alumnus inspiratif jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Lampung (Unila) angkatan 2015. Saat ini, Arin sedang menjalani kehidupan dan kariernya sebagai content creator.

Selama berkuliah di Unila, Arin mendapat banyak kesempatan untuk berpartisipasi di berbagai bidang organisasi. Mulai dari organisasi Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi bidang broadcasting, yang kemudian dipercaya sebagai bendahara umum, serta ikut aktif sebagai TV Reporter & News Anchor di UnilaTV.

Selain aktif berorganisasi, Arin tentunya memiliki segudang prestasi dan pengalaman yang menarik di bidang media. Pada tahun 2018, Arin berkesempatan untuk mendapatkan beasiswa mahasiswa berprestasi tingkat nasional dari PT. Matahari Sakti Surabaya.

“Sejak semester tiga sampai lulus kuliah, saya mengambil freelance job sebagai Radio Announcer 96,0 FM Sonora Lampung, serta Reporter & News Anchor di TVRI stasiun Lampung. Kadang di hari Sabtu dan Minggu (weekend), saya juga mengambil job sebagai MC atau host untuk acara perusahaan, kampus, atau instansi pemerintahan di Lampung. Bahkan pernah dapat kerjaan MC di luar kota juga,” ujar Arin Lubis, Sabtu, 9 November 2024.

Pengalamannya berlanjut hingga diterima magang di Liputan 6 SCTV saat ia menginjak semester enam, dengan proses lamaran yang cukup panjang dan membutuhkan waktu. Selama magang tiga bulan di Liputan 6, Arin memanfaatkan momentum tersebut untuk menjalin relasi yang baik serta memberikan usaha maksimal saat di lingkungan kerja.

“Setelah menyelesaikan skripsi, lulus dan wisuda, saya dihubungi kembali oleh koordinator intern saat di SCTV. Saya mencoba melamar dan akhirnya diterima sebagai karyawan tetap pada divisi Programming, Research, and Development dengan karier yang saya jalani selama empat tahun enam bulan, sejak Maret 2020,” katanya.

Sebelum mengakhiri pekerjaan di SCTV, ia memulai karier sebagai content creator sejak 2022 lewat platform TikTok. Berawal dari konten “A Day in My Life, Work from Sency (Senayan City)”, kemudian berlanjut ke Instagram dengan konten yang beragam.

Alhasil, konten yang dibuat Arin banyak diterima audiens yang membuatnya semakin bertumbuh, bertemu dengan orang-orang hebat di Jakarta (founder beauty brand, mega influencer, community content creator, manager Youtube, hingga CEO Female Daily).

Hingga pada Mei 2024, Arin mendapat informasi terkait program scholarship untuk Girls Beyond Youtube Academy, yang bekerja sama dengan Youtube Indonesia (khusus female gen z creator), dengan grand price berangkat ke Singapore serta berkesempatan untuk bekerja sama dengan branded sponsored.

Arin harus bersaing dengan 200+ peserta scholarship lainnya, membuat video submission yang bagus, mengikuti interview, dan persiapan presentasi scholar selama delapan minggu, dengan dimentori para konten kreator terkenal.

Dibalik kendala dan manajemen waktu yang sangat ketat, Arin memiliki tekad dan tujuan hidup untuk menjadi pribadi yang punya kebermanfaatan untuk orang banyak, dengan pegangan nilai-nilai dan bakat terpendam dalam dirinya.

Ia juga termotivasi untuk terus semangat mengejar cita-cita sekaligus membanggakan orang tua, keluarga, dan orang-orang sekitar.

Hingga akhirnya, proses panjang dari program Scholarship Girls Beyond Youtube Academy ini pun membuahkan hasil yang baik. Arin Lubis berhasil menjadi salah satu dari lima top graduate yang memenangkan grand price untuk berangkat ke Google APAC Singapore HQ.

“Singapura adalah salah satu negara yang memberikan kesan baik kepada saya. Negara yang bersih, rapi, tertib dan sophisticated (modern dan melek teknologi). Singapura juga membuat saya kagum karena memberdayakan berbagai golongan dan ras, bahkan ada lansia yang masih aktif bekerja dan banyaknya ras di dunia rukun di sini, mereka mendapat tempat setara,” ujarnya.

Selama berada di Singapura, Arin mendapat kesempatan untuk bertemu dan berbincang dengan tokoh-tokoh penting seperti Sapna Chada (Vice President of Google APAC Singapore), Ajay (Manager Director of Youtube APAC) serta Niharika Kapoor (Community Manager of Youtube APAC Singapore) dalam kegiatan Roundtable Session dengan Girls Beyond Youtube Academy.

Dari setiap pengalaman, kesempatan dan international achievement yang didapatkan, Arin belajar untuk menciptakan banyak karya sekaligus membantu para audiens dalam memberikan inspirasi mengenai karier, self development dan productive activity.

“Bagiku, masa depan yang kita bangun bukan karena dari mana asal dan jurusan kita, namun hal terpenting itu adalah value dan skill kita, serta cara kita dalam membangun networking dan menjaga etika dengan orang lain,” katanya.

Arin pun berpesan bagi rekan-rekannya yang mungkin ragu akan dirinya sendiri, demotivasi, atau dalam proses meraih sesuatu tapi ingin menyerah, remember how far you have come, not just how far you have to go. If you are not where you want to be, but neither are you where you used to be.

Arin juga menyampaikan, jika dalam perjalanan mencapai tujuan itu membuatmu merasa lelah, jangan menyerah, istirahat sebentar, terus lanjut dan berjalan lagi.

“Jika dalam proses tersebut kita sudah merasa lelah, artinya kita hampir sampai ke tujuan, sekaligus sebagai bukti kita telah berhasil melewati sebuah proses. So, keep going and look far you have come,” ujarnya.

Tulis Komentar Anda