Proses Merger Pelni, ASDP, dan Pelindo Masih Berjalan, Ditargetkan Rampung Awal 2025

JAKARTA — Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, mengonfirmasi bahwa rencana penggabungan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo masih dalam proses kajian.

Kartika, yang akrab disapa Tiko, menjelaskan bahwa merger BUMN di sektor pelayaran, pelabuhan, dan penyeberangan laut ini memerlukan analisis mendalam, baik dari sisi hukum maupun komersial.

“Prosesnya masih dalam tahap kajian. Fokusnya pada kajian hukum dan komersial terlebih dahulu,” ujar Tiko saat ditemui di Pelabuhan Tanjung Priok, Minggu (29/12/2024).

Target Rampung pada Kuartal I 2025

Tiko menargetkan proses kajian tersebut akan selesai pada kuartal pertama tahun 2025. Target ini juga sejalan dengan rencana penggabungan empat BUMN konstruksi, yaitu PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT PP, PT Adhi Karya Tbk (ADHI), dan PT Brantas Abipraya (Persero), yang direncanakan rampung di periode yang sama.

“Insya Allah selesai di triwulan pertama 2025,” tambahnya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ghifari/Kumparan
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam acara Kunjungan Kesiagaan Posko Angkutan Lebaran 2024 di Stasiun Gambir Jakarta, Jumat (5/4/2024). Foto: Ist

Tidak Ada Kendala dalam Proses Merger

Tiko memastikan bahwa hingga saat ini tidak ada kendala signifikan dalam proses penggabungan tersebut. Menurutnya, semua berjalan sesuai rencana, meskipun harus mempertimbangkan pandangan dari Menteri BUMN yang baru.

“Tidak ada masalah berarti, hanya menyesuaikan pandangan dari menteri baru saja,” jelas Tiko.

Rencana Penggabungan di Sektor Lain

Selain BUMN di sektor pelayaran, pelabuhan, dan penyeberangan laut, Kementerian BUMN juga tengah mengkaji penggabungan perusahaan di sektor perkeretaapian. Rencana ini melibatkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT INKA (Persero), yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan sinergi lebih besar dalam industri transportasi nasional.

Tulis Komentar Anda