Ketua DPP PDIP yang juga caleg Dapil Jawa Timur XI Said Abdullah mendapat suara terbesar se-Indonesia yakni 500 ribu suara. Ini bahkan lebih banyak dari perolehan suara Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Madura. Said mengatakan untuk wilayah Madura memang sulit mengangkat elektabilitas paslon 03.
“Bagi saya, ketika saya dianggap oleh berbagai pihak bahwa suara saya tertinggi dalam pileg untuk seluruh partai, ada saatnya saya sadar betul bahwa kami kalah di Madura tapi tiba-tiba pilegnya tinggi, yang pertama memang dua kali pemilu itu 2014, 2019, Bapak Presiden Jokowi itu hanya 24-26% (persen), memang kalah telak dengan Bapak Prabowo,” kata Said kepada wartawan Rabu (20/3).
Kesulitan mengangkat nama Ganjar-Mahfud di Madura, kata Said, juga diakui tim pemenangan hingga para kiai.
“Memang berat perjuangan kami ketika membicarakan soal Pilpres, itu harus diakui. Karena bukan hanya dari kami, tapi dari berbagai tokoh, para kiai, yang direkrut di tim pemenangan daerah itu memang hampir sama bahwa berat untuk Bapak Ganjar-Mahfud,” tambah dia.
Dia pun mengaku kaget suaranya di Pileg tertinggi se-Indonesia. Said pun mengaku akan tetap setia dengan PDIP dan menyerahkan sepenuhnya kepada partai tentang nasibnya di Senayan apakah jadi dilantik atau tidak.
Sebab, PDIP sempat mengeluarkan surat yang menyebut jika suara pileg dan pilpres tidak linier maka akan dipertimbangkan untuk tidak dilantik.
“Nah tiba-tiba di pileg saya leading, mengalahkan seluruh caleg, bahkan tertinggi di Indonesia. Oleh karenanya, karena saya di partai ini sudah sejak 1984, dari PDI sampai PDI Perjuangan, maka saya adalah orang yang setia terhadap PDI Perjuangan. Kalau bukan karena PDIP tidak mungkin saya akan memeroleh suara sampai 529 ribu,” ucap dia.
“Fakta ada surat dari keputusan DPP yang ditandatangani Ibu Ketua Umum, maka sepenuhnya saya tunduk kepada aturan DPP partai. Karena memang semua itu hak prerogatif Ibu Ketua Umum, sehingga saya dilantik, saya tidak dilantik, saya tetap PDIP. Dan tidak ada terbesit pun, kalau saya tidak dilantik karena tidak linier dengan suara Ganjar, saya kecewa. Tidak, tidak akan pernah kecewa. Karena pengabdian saya sejak 1984 di partai ini. Artinya saya setia dan selalu siap dengan DPP partai dan Ibu Ketua Umum,” tambah dia.
Ketua Banggar DPR itu pun menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
“Iya dong, siap untuk tidak dilantik. Kalau saya bukan soal tidak dipastikan atau dipastikan. Di balik surat keputusan DPP yang ditandatangani Ibu Ketua Umum, Ibu Ketua Umum juga punya hak prerogatif, hak itu diberikan dalam kongres partai. Maka sekarang kembali kepada semua policy yang akan diambil Ibu Ketua Umum,” tutup Said.
Berikut 10 daftar caleg dengan raihan suara terbanyak di Pileg 2024:
Said Abdullah, PDIP, Jatim XI, Nomor urut 1: 528.815 suara
Achmad Baidowi, PPP, Jatim XI, nomor urut 1: 359.189 suara
Dedi Mulyadi, Gerindra, Jabar VII, nomor urut 1: 355.710 suara
Edhie Baskoro Yudhoyono, Demokrat, Jatim VII, nomor urut 1: 318.223 suara
Hillary Brigitta Lasut, Demokrat, Sulawesi Utara, nomor urut 1: 310.780 suara
Airin Rachmi Diany, Golkar, Banten III, nomor urut 1: 302.878 suara
Sofyan Tan, PDIP, Sumatera Utara I, nomor urut 2: 279.334 suara
Cucun Ahmad Syamsurijal, PKB, Jabar II, nomor urut 1: 267.788 suara
Puan Maharani, PDIP, Jateng V, nomor urut 1: 255.031 suara
Hasani bin Zubair, Demokrat, Jatim XI, nomor urut 1: 236.655 suara
Eksplorasi konten lain dari LAMPUNG 7
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.