Pemerintah Kota Bandar Lampung Percepat Perbaikan Infrastruktur Pasca Banjir

Bandar Lampung – Pemerintah Kota Bandar Lampung bergerak cepat memperbaiki talud yang jebol akibat banjir beberapa…

Pemerintah Kota Bandar Lampung Menyalurkan Lagi Bantuan Bagi Korban Banjir 

BANDAR LAMPUNG — Pemerintah Kota Bandar Lampung menyalurkan bantuan kepada korban banjir yang terjadi pada Jumat…

Pemkot Bandar Lampung Berikan Bantuan ke Warganya yang Terdampak Banjir

BANDAR LAMPUNG – Banjir yang sempat menggenangi sejumlah wilayah di Kota Bandar Lampung mulai surut. Akibat…

Masyarakat Apresiasi Langkah Sigap Pemkot Bandar Lampung dalam Menghadapi Banjir

BANDAR LAMPUNG – Masyarakat yang terdampak bencana banjir memberikan apresiasi terhadap respons cepat Pemerintah Kota Bandar…

Pemerintah Kota Bandar Lampung Tanggapi Cepat Pasca Banjir, Lakukan Pembersihan di Beberapa Wilayah

BANDAR LAMPUNG – Hujan deras yang melanda beberapa wilayah di Provinsi Lampung, termasuk Kota Bandar Lampung,…

Pemkot Bandar Lampung Salurkan Bantuan Bagi Korban Banjir 

BANDAR LAMPUNG — Pemerintah Kota Bandar Lampung memberikan bantuan beras kepada warga yang terdampak banjir di…

Pemerintah Kota Bandar Lampung Edukasi Ibu Hamil Untuk Cegah Stunting

Bandarlampung – Pemerintah Kota Bandarlampung menggelar kegiatan edukasi kepada puluhan ibu hamil dan menyusui untuk mencegah stunting pada anak dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya makanan bergizi.

Penjabat Sementara Wali Kota Bandarlampung, Budhi Darmawan, menyebut kegiatan ini sebagai upaya menekan angka stunting melalui kampanye pemenuhan gizi.

“Kami berharap angka stunting di Bandarlampung dapat ditekan dengan kampanye makanan bergizi ini,” ujar Budhi Darmawan di Bandarlampung, Jumat. Ia menjelaskan, kebutuhan makanan bergizi tidak harus mahal, asalkan dapat memenuhi kebutuhan nutrisi anak secara cukup.

Lebih lanjut, kegiatan makan makanan bergizi bersama ibu hamil dan menyusui juga menjadi wujud dukungan Pemkot terhadap program pemerintah pusat.

“Ini adalah salah satu bentuk komitmen kami dalam mendukung program makan bergizi untuk anak-anak,” tambahnya.

Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, angka prevalensi stunting di Bandarlampung tercatat 13,40 persen, lebih rendah dibandingkan Provinsi Lampung yang sebesar 14,60 persen dan angka nasional di 21,5 persen.

Hal ini menunjukkan pentingnya keberlanjutan program pencegahan stunting dengan pendekatan edukasi masyarakat.

Pemerintah Kota Bandar Lampung Menghimbau Pengelola Wisata Perbaiki Fasilitas Jelang Nataru

Bandarlampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung meminta para pengelola tempat wisata untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan menjelang libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Bandarlampung, Adiansyah, menyampaikan bahwa aspek keselamatan, kebersihan, dan kesehatan harus menjadi prioritas guna menghadapi lonjakan pengunjung selama musim liburan.

“Kami berharap pengelola wisata memperhatikan kesiapan fasilitas pendukung dan SDM agar pelayanan tetap optimal,” ujarnya.

Menurutnya, perbaikan ini penting untuk kenyamanan wisatawan, sehingga mereka tertarik untuk kembali berkunjung.

Bandarlampung, lanjutnya, memiliki ragam destinasi wisata menarik, mulai dari wisata alam, kuliner, hingga pemandangan perbukitan dan pantai.

Meski jumlah pantai di kota ini tidak sebanyak di kabupaten lain, daya tarik perbukitan dan pantai tetap menjadi andalan.

Ia juga menekankan pentingnya mematuhi aturan terkait kapasitas pengunjung di destinasi wisata demi menjaga keamanan dan kenyamanan.

“Pengelola tidak boleh membiarkan jumlah pengunjung melebihi kapasitas,” tegasnya.

Adiansyah menambahkan, Bandarlampung telah memiliki akomodasi yang lengkap untuk menyambut wisatawan dan Pemkot berkomitmen memantau sektor pariwisata demi memberikan pelayanan terbaik selama musim liburan.

Pemerintah Kota Bandar Lampung Pasang Rambu Jalur Evakuasi Di Lima Kecamatan

Bandarlampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung, Provinsi Lampung, telah memasang rambu-rambu jalur evakuasi di lima kecamatan yang dinilai rawan bencana.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bencana BPBD Kota Bandarlampung, Sarkoni, mengungkapkan bahwa kelima kecamatan tersebut adalah Panjang, Bumi Waras, Teluk Betung Selatan (TBS), Teluk Betung Barat (TBB), dan Teluk Betung Timur (TBT).

Pemasangan terbaru dilakukan di Kecamatan Bumi Waras dan TBS sebanyak 50 unit rambu evakuasi.

Sarkoni menambahkan, rambu serupa telah dipasang sejak 2017 di wilayah-wilayah yang berpotensi terkena tsunami dan gempa bumi besar.

Selain itu, untuk meningkatkan kesiapan masyarakat, Pemkot Bandarlampung bersama mitra terkait telah menyelenggarakan sosialisasi desa tanggap bencana (destana) di dua kecamatan pesisir yang melibatkan enam kelurahan.

Program ini bertujuan membentuk masyarakat yang paham mitigasi bencana, sehingga dampak yang ditimbulkan dapat diminimalkan.

BPBD Bandarlampung juga menjalin sinergi dengan Dinas Kesehatan dan berbagai pihak, serta terus mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menghadapi kemungkinan bencana. Koordinasi dengan masyarakat juga menjadi prioritas dalam mendukung upaya tanggap darurat.

Pemerintah Kota Bandar Lampung Tegaskan Normalisasi Sungai Di Beberapa Titik

Bandarlampung – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung menegaskan bahwa normalisasi sungai menjadi prioritas utama dalam upaya mengatasi banjir di kota tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Bandarlampung, Iwan Gunawan, menyatakan bahwa langkah ini penting untuk memperbaiki aliran air, terutama saat musim hujan tiba.

Menurutnya, salah satu penyebab banjir adalah aliran air yang masuk ke kota lebih besar dibandingkan kapasitas saluran yang ada untuk mengalirkan air ke luar.

“Normalisasi sungai menjadi prioritas untuk memperlancar aliran air.Tahun ini kami sudah memulai pengerukan sedimen dan pembersihan sampah di sungai serta drainase,” kata Iwan.

Ia juga menambahkan bahwa Pemkot telah membangun dan meninggikan tanggul di sekitar sungai guna mengantisipasi meluapnya air ke permukiman warga.

Namun, keberhasilan langkah ini memerlukan dukungan masyarakat, salah satunya dengan tidak membuang sampah sembarangan yang dapat menyumbat aliran air dan memicu banjir.

Di sisi lain, pemerintah sedang gencar memperbanyak lubang biopori untuk meningkatkan daya serap air tanah.

“Target kami adalah membuat 20 ribu lubang biopori, atau seribu titik per kecamatan, agar potensi banjir berkurang,” jelas Iwan.

Ia juga menghimbau masyarakat untuk tidak mendirikan bangunan permanen di badan sungai, karena dapat mempersempit aliran air. Sosialisasi dan edukasi persuasif kepada masyarakat terus dilakukan melalui camat dan lurah agar warga memahami pentingnya menjaga aliran sungai tetap lancar. Dengan upaya terpadu ini, diharapkan risiko banjir di Bandarlampung dapat diminimalkan.