Opini.
LAMPUNG7COM, Bandar Lampung – Masih teringat ketika beberapa bulan yang lalu kasus penembakan terhadap Redaksi Surat Kabar Mingguan ‘Fokus Lampung’ Beny yang tewas ditembak oleh kawanan perampok, yang sengaja menembak hingga tewas, ini kembali terjadi, yang menjadi korban adalah aparat kepolisian, motif dari penembakannya adalah sama melakukan perampokan motor.
Begitu juga nasib naas menimpa anggota Brimob Polda Lampung yang tewas ditembak kawanan perampok. Belum habis duka di tubuh Polri, menyusul pula Intel Anggota Polres Metro yang meninggal akibat ditembak beberapa waktu lalu oleh kawanan begal, yang sempat dirawat pihak Rumah Sakit di Lampung dan Jakarta, akankah ini berulang lagi kepada aparat, wartawan, dan atau terlebih masyarakat.
Curas, perampokan, begal, dari beberapa kejadiaan, terutama kasus-kasus yang disebut diatas adalah ini benar-benar harus menjadi target bagi pihak kepolisian, karna sekarang yang menjadi sasaran bukan hanya masyarakat melainkan aparat.
Keberadaan senjata api yang dimiliki oleh para pelaku, yang selama ini kita dengar, patut kita pertanyakan, apakah itu senjata rakitan, senjata api milik aparat, atau lainnya, kita semua tidak bisa memastikan, kecuali membekuk pelaku dengan bukti-bukti yang kuat. Dan perlu diketahui, jangan sekali-sekali memberi kesempatan orang untuk berbuat atau melakukan kejahatan, bukan hanya niat, tetapi kesempatan yang bisa membuat orang jadi berbuat.
Untuk itu, masyarakat banyak berasumsi tentang kepemilikan senjata api, sebab selain merakit, keberadaan senjata api itu hanya milik TNI dan Polri, untuk di Indonesia sendiri belum ada perdagangan senjata api yang resmi, Lampung bukan daerah konflik, yang begitu leluasanya membawa senjata laras panjang atau pendek.
Sekarang ini kita harus mengkaji kembali motif dari pembunuhan tersebut, apakah dendam, murni perampokan, atau ada unsur lain, seperti gerakan garis keras yang memang pada saat ini sedang banyak melakukan teror. Yang mana biasanya para pelaku teror itu adalah orang yang sudah belajar, bagaimana cara membidik sasaran yang tepat dan bukan asal lepas senjata. [Sumarah]
BACA JUGA :
